✘ Tiga

2.2K 371 39
                                    

"AARGH!" Teriak Ashton.

Ia mulai merasa bahwa bor itu sudah sangat dekat dengan kulit lehernya dan siap untuk membuat lubang dilehernya.

"HURRY UP YOU TWAT!" Pekiknya lagi.

Calum berdiri dan menjambak rambutnya sendiri dengan frustasi. "We have no clue!" Teriaknya.

Krek

Tiba-tiba ia menginjak sesuatu dan membuatnya patah, ia mengangkat kayu itu dan membaca tulisan yang ada di kayu itu. "Htaed… what?" Bisiknya.

"Apa arti dari htaed?!" Teriaknya, membuat ke empat temannya berbalik menatapnya.

Mereka terdiam sejenak, hanya terdengar suara bor dan tangisan dari Ashton di ruangan itu. Sampai akhirnya Skylaa mengerti, matanya membulat ia berdiri dan sedikit melompat.

"It's death! Jawabannya adalah death! Yang kita perlu adalah urutan huruf itu! 451209!" Teriaknya.

"But, kita hanya bisa mengisi 5 angka…" ujar Michael pelan.

"Hapus 0 nya!" Teriak Skyvee.

"HURRY UP AHHH!" Ashton mulai merasakan bor itu mengoyak kulit lehernya dari kedua sisi.

Ke empat murid itu berlari kearah kursi besi itu, dan mulai mencoba angka yang mereka dapatkan itu. Luke mulai memutarkan kunci pertamanya keangka 4.

"AAAAH! ITS HURT ME HURRY UP!" Teriak Ashton, bor itu mengoyak lehernya semakin dalam.

Klik

"Yes!" Teriak Luke.

"AHHHHH!" Teriak Ashton.

"Hurry up!" Ucap Michael.

"HELP ME PLEASE ARGGGG!"

"Sekarang 512 dan 9!" Ujar Skylaa.

Luke dengan cepat memutar kunci itu. Teriakan dari mulut Ashton semakin kencang, darah mulai mengalir dari bagian lehernya. Keringat mengalir dari dahi mereka semua, ketakutan menjalar ditubuh mereka.

Klik

Kode terakhir terbuka, bor berhenti berputar tapi teriakan Ashton tidak, rasa nyeri di lehernya juga tidak menghilang dan berhenti. Keempat temannya mulai berusaha menarik bor yang hampir melubanginya, terlihat darah dan lubang kecil di leher Ashton.

Ia menarik Ashton turun dari kursi itu. "Ash, oh my god." Ucap Skyvee. 

"Darah nya, hentikan darahnya, atau nanti ia kehabisan darah." Ucap Skylaa.

Luke merobek perban di tasnya, entah kenapa ia membawa beberapa peralatan medis yang mungkin berguna disaat nanti ia bermain. Ia membuka perbannya dengan cepat dan melingkarkan itu dileher Ashton, sekedar menahan darah yang keluar lebih banyak.

"Well done, misi pertama kalian selesai. Semoga teman kalian tidak sakit. Karena kesakitan berikutnya akan lebih sakit dari pada itu. I'll give you guys a break, and a… song. Enjoy the song kiddos."

Alunan musik aneh pun mulai terdengar. Musik yang cukup menyeramkan dan aneh itu membuat gendang telinga mereka sakit.

"Fuck!" Umpat Michael menutup telinganya.

Luke merobek perban itu lagi, menggulungnya menjadi bulatan kecil dan menutup telinganya sendiri, kemudian memberikan bola perban kecil kepada temannya yang lain. Sejenak mereka terduduk diruangan itu, dengan Ashton yang menidurkan kepalanya di paha Skyvee.

"Untung kau hanya terluka sedikit Ash." Ucap Skyvee.

Ashton menganggukan kepalanya kecil. "Yeah." Jawabnya.

"Aku yakin kita bisa keluar dari sini." Ujar Skylaa.

"Ya. Kita pasti keluar dari sini." Calum menjawab perkataan Skylaa.

Tanpa mereka tau, keluar dari permainan ini sangatlah sulit. Karena selanjutnya permainan semakin menyakitkan.

***

maaf untuk chapter aneh ini. terimakasih.

-Isa x

The Death Game ✘ HAS SequelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang