Tunggu, apa itu? Bukan hanya orang, tapi disana juga ada... zombie, banyak sekali zombie.
Salah seorang diterjang zombie hingga terjatuh, yang lainnya berusaha lari meloloskan diri.
Ruangan kelas kami masih terkunci, namun cepat atau lambat para zombie itu dapat menerobos masuk.
"Hey, Jal. Lihat diluar." Kataku pada Rizal yang berada di sampingku. Anak-anak lain pun segera menyadari apa yang sedang terjadi diluar.
"I,, itu, zz, zombie kan?" Tanya Rizal terbata-bata.
"Para zombie itu belum menyadari keberadaan kita didalam sini, setidaknya untuk saat ini." Kataku menurut pemikiranku
"Jadi, apa yang harus kita lakukan?" Tanya Rizal
"Tidak ada pilihan lain... kurasa kita harus bermain." Kataku menatapnya
"Aarrrggghh... tolong, tolong aku, tolong buka pintunya." Entah siapa yang berusaha mendobrak masuk pintu kelas kami.
Orang itu pun beralih ke jendela dan terus meminta tolong sambil tangannya menggedor jendela.
Kami hanya bisa menatapnya tanpa berbuat apa-apa, terlalu menakutkan juga berbahaya.
Sungguh tragis, para zombie menerkamnya dari belakang, menggigit hingga darahnya membasahi seragamnya yang putih. Dia terus menjerit dan merontah, namun ia tak bisa berbuat apa-apa karena zombie-zombie itu sudah mengepungnya.
Salah satu zombie akhirnya menyadari keberadaan kami diikuti zombie yang lain. Mereka pun mulai mendobrak pintu dan jendela hingga akhirnya hancur. Semuanya panik dan mundur, menjauh dari sana.
Tak dapat dicegah lagi, mereka akan segera masuk dan mungkin kami akan mati.
>>>
Vomment