"Baiklah saran ibu kalian terima,tapi ---
"Karena ini hari pertama ibu mengajar, ibu beri mereka hukuman untuk memperkenalkan diri"
"YAAAAHHHH BU,, gak bisa gitu dong" protes mereka
Dalam hati aku tertawa mendengar hukuman dari Bu Ama yang terkesan aneh. Ku angkat wajahku yang tadi menunduk dengan bangga dan tersenyum penuh kemenangan.
"Perkenalannya dimulai dari yang cewek"
"Baik bu,
"Hay semua, perkenalkan namaku Naila Azzahra, di panggil Naila. Salam kenal semuanya" ucapku riang sambil mengeluarkan senyum termanisku
Namun moodku mendadak jelek karena ucapan cowok disampingku.
"Heeh, dasar sok ramah. Perkenalan tuh kayak gini" dia mencibir dan memperkenalkan dirinya
"Fauzan A. Itu namaku" ucapnya acuh
Kalo perkenalan kayak gitu, orang gak bakal mau temenan sama lo
"Baiklah untuk Fauzan dan Naila silahkan duduk" Bu Ama
Perkenalanku disambut ramah oleh teman - teman di kelas,berbeda saat Fauzan selesai memperkenalkan diri,
"Cupu, belagu lagi"
"Cupu songong"
"Kenapa tu cupu bisa masuk kelas ini"
"Ihh, kamseupay"
Itulah beberapa umpatan dari teman sekelas. Aku menoleh ke arahnya yang hanya cuek menanggapi umpatan tersebut.
Setelah di perbolehkan duduk, aku berjalan ke arah bangku belakang yang jarakknya tidak terlalu jauh dari tempat duduk Fauzan. aku merenggut kesal mengetahui orang yang sebangku denganku.
"Haloo Naila,nama gue Rike Meilia Sari. Semoga lo betah sebangku sama gue"
"Gak, gak bakalan betah"
"Hmm,,Cieee yang telat" ejeknya
"Diem lo Ke" ucapku ketus
" Hehehe, peace mbak bro"
Dia Rike, teman pertamaku di SMA. Meski belum terlalu akrab, aku cukup nyaman bersamanya. Dan kegiatan di kelas dilanjutkan dengan perkenalan dari teman - temanku yang lain.
Teet..teet..teet....
"Oke anak - anak hari ini kita cukup sampai disini, ibu harap berawal dari perkenalan tadi kalian bisa akrab satu sama lain" Bu Ama
"Baik Bu" ucap kami kompak
Bu Ama berlalu meninggalkan kelas. Aku dan Rike pergi ke kantin. Memesan 2 mangkok bakso dan 2 gelas es teh.
Sambil makan kami berbincang akrab.
"Aku gak nyangka Nai kita sekelas dan malah duduk sebangku"
"Iya Ke, waktu LATDIS dan MOS berdua mulu sama lo. Eh sekarang malah sekelas"
"Ini pasti takdir karena Naila akan kesepian bila gak ada Rike" ucapnya PD
"Terserah lo aja deh. Oh ya Ke, lo dulu satu sekolah gak sama Fauzan ?"
"Fauzan ? Cowok cupu yang tadi perkenalan di depan kelas sama lo ?"
"Iya Ke, ditanya kok malah nanya balik sih" ucapku kesal
"Hehehe maaf Nai, gue dulu nggak satu sekolah sama dia. Kalo boleh jujur gue juga gak terlalu tertarik sama tuh cowok, dari dandannya aja udah gak minat. Lagipula sebagian dunia gue udah diambil alih Ray, cowok ganteng kelas sebelah" ucapnya sambil senyum gaje
"Elehhh, giliran yang ganteng langsung deh. Tapi gue malah penasaran sama tuh cowok cupu , kali aja dari yang dandanannya yang cupu gitu bisa jadi ganteng" ucapku semangat
"Hahahaha, lo kebanyakan baca novel sih Nai makanya bisa berpikiran kayak gitu" Rike mentertawakanku
"Tapi Rike gue beneran penasaran sama dia" ucapku kesal
"Ya udah Nai, itu hak lo kok. Tapi hati - hati aja ntar lo malah beneran jatuh cinta sama dia" Rike menggodanku
Aku hanya terdiam memikirkan perkataan Rike. Hingga -----
Maaf kalo jelek :)
HAPPY READING ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Teka Teki
Teen FictionSaat satu persatu teka - teki memerlukan jawaban dan potongan puzzle kehidupan menyatu. "Seiring berjalannya waktu semua teka - teki akan menemukan jawabannya" "Jawaban atas segalanya ada pada diriku"