Part 7

119 0 0
                                    


......

"Ehmmm, kok baru pulang Nai ?"

Aku kaget saat melihat papa dan mamaku yang telah berdiri di belakangku. Dan kurasa mereka melihat hal yang kulakukan pada Rangga tadi.

"Mama sih ninggalin aku pulang"

"Sengaja Nai, gimana sukses gak Nai ?" papa menggodaku

"Sukses apa pa ?"

"Tanpa Naila jawab,udah kelihatan suskes kok pa, liat tadi udah deket banget" goda mama

"Mama apaan sih"

"Ada yang malu tuh pa"

"Udahh ah, aku tadi kan sedang marah kenapa malah malu gini"

Aku menutupi wajahku yang memerah dan berlalu meninggalkan orangtuaku yang masih tersenyum menggodaku.

.........

"Will you be mine ?"

"Iyaaa !!! aku mau Ngga"

Rangga berlutut dan mengeluarkan cincin dari saku celananya. Saat akan memasangkan cincinya

Direject direject , direject aja

Direject direject , direject aja

Pacar yang tak setia, usah ditanggapin.

Dimaafin malah nyakitin


Brukkkk....


"KAK DAVI !!!!!!"

Telepon iseng dari kak Davi membuatku terjun bebas dari tempat tidur, hingga mimpi indah itu hancur seketika. Nada telepon tersebut memang khusus untuk kak Davi karena dia hanya akan menelponku jika ada perlu dan pagi ini dia dengan sengaja mengerjaiku.

"GARA – GARA KAKAK MIMPI INDAH KU SIRNA KAK !!!!"

Aku berteriak kesal dan akan ku pastikan bahwa seisi rumah dapat mendengar teriakkanku.

I don't about you, but I'm Feeling 22

Everything will be allright If you keep me next to you

You don't know about me But I'll bet you want to

Everything will be alright if we just keep dancing like we're

"Siapa lagi nih nelpon, ganggu hari minggu gue aja" gerutuku

Naila : Hallo

: LO DIMANA NAI ??

Naila : Ini siapa ? main teriak aja, gue gak budeg kok

: GUE RIKE

Naila : Hehe, sorry Ke gue gak liatin lagi tadi, ada apa ? ucapku tanpa dosa

Rike : NAILA !! LO BELUM PIKUN KAN ?

Naila : Belum lah,gue kan belum tua, emang ada apaan Ke ?

Rike : LO BILANG MAU JALAN – JALAN SAMA GUE !

Naila : Ya ampun gue lupa Ke, sekarang lo dimana ?

Rike : Gue tunggu lo di cafe harmoni, cepet !!

Naila : Siap Ke,..

Tuttt...tuttt..tuttt

Dalam waktu 30 menit aku sudah siap dan dengan tergesa – gesa menuju cafe harmoni. Ku hampiri Rike yang duduk di bangku luar cafe dengan wajah di tekuk.

"Rike, cantik banget sih hari ini" aku merayunya

Rike menghela nafas panjang dan membalas ucapanku

"Dah Nai, kita langsung jalan – jalan aja, Ayo Nai"

"Istirahat dulu Ke,gue baru sampe nih"

"Kalo mau ikut ayo, kalo gak terserah lo" ucapnya sinis

"Hehehe, peace mbak bro, ayo ayo kita pergi sekarang"

........

Seharian penuh ku lalui bersama Rike, kami melakukan banyak hal, mulai dari berbelanja,main timezone, photobox,dan lainnya. dan kini kami sedang berjalan – jalan di taman.

"Oh ya Nai, gimana sama Fauzan ?, masih gak nyerah juga lo" Rike membuka obrolan

"Gak ada perkembangan, tapi gue mau minta bantuan Ray buat bantuin gue"

"Ray ? ada hubungan apa Fauzan sama Ray ? mereka di sekolah gak deket kok"

"Memang di sekolah mereka gak deket, tapi gue sering liat mereka pulang bareng"

"Ehm, lo yakin Nai ?" ucap Rike ragu

"Yakin banget, kenapa lo ragu gitu Ke ?"

"Gue peringatin ke lo Nai, Ray itu punya fansgirl yang sangat fanatik. Fansgirlnya itu gak hanya dari kelas 10 tapi juga para senior kita. Bahkan fansnya juga banyak yang dari sekolah lain. Gue takut lo dapet masalah Nai"

"Segitu terkenalnya ? Tapi lo juga salah satu fans Ray kan ?"

"Ray itu sejak SMP memang udah jadi idola dan gue memang fans Ray, tapi gak fanatik. Pokoknya gue saranin lo jangan berurusan sama Ray deh"

"Bukannya lo harusnya seneng Ke ? dengan begitu kan lo juga bisa deket sama Ray?"

"Gue gak mau cari masalah Nai, waktu awal masuk aja, udah 2 orang yang sampai pindah sekolah gara – gara di bully cuman karena mereka minta bantuan Ray. Untungnya waktu kita kenalan sama Ray, gak ada fans fanatiknya, kalo ada gue gak bisa bayangin kita bakalan gimana"

"Serem banget tuh fansnya"

"Makanya lo jangan berurusan sama Ray"

"Cerita lo malah bikin gue makin tertantang Ke, gue makin bersemangat buat bisa deket sama Fauzan"

"Haduhh,gue ceritain itu biar lo sadar Nai, bukan makin bersemangat, ntar lo ada apa – apa gimana ?"

"Gak usah khawatir Ke, gue bakalan hati – hati kok. Percaya deh"

"Pokoknya gue udah ingetin lo. Tapi kalo terjadi apa – apa sama lo, gue bakalan bantu lo Nai, kalo gue bisa"

"Baik banget sih Ke, makin sayang gue sama lo"

"Alay lo Nai"

"Ya ya, lo mau es krim gak ?"

"Boleh, gue mau rasa cokelat"

"Oke, lo tunggu di bangku ini, gue beli bentar"

Sementara Rike menunggu, aku berjalan menuju toko es krim yang letaknya tidak terlalu jauh dari bangku Rike.

"Es krimnya 2 om,vanilla sama coklat"

"Nah dik"

"Makasih om"

Brukkk....

Setelah memesan, aku berlari kecil dengan es krim berada di kedua tanganku. Karena terburu – buru, aku menabrak seseorang, hingga es krimku mengenai bajunya.

"Ma..maaf gue gak sengaja, duhh maaf banget" aku menundukkan wajahku

"Kalo jalan tuh liat – liat"

Suara ini...? gue kayak kenal nih suara

Aku mendongakkan kepalaku dan melongo kaget ternyata dia....


Happy Reading ^^

 こんばんは :D

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 06, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Teka TekiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang