.......
"Naila ayo turun, kita mau berangkat"
"Iya ma" ucapku sambil menuruni tangga
Malam ini aku terlihat berbeda dengan balutan dress selutut lengan pendek bewarna pink, rambut panjangku dibuat bergelombang dan tak lupa high heels 4cm mempecantik penampilanku malam ini.
"Wahh,anak mama cantik banget"
"Makasih ma"
"Kok kayak gak semangat gitu sih, senyum dong udah cantik kok cemberut"
Aku tersenyum paksa menanggapi ucapan mama
"Dahh ayo Nai, papa udah nunggu tuh"
.......
Setelah menempuh perjalanan selama 20 menit, kami tiba di sebuah restroran klasik bernuansa Eropa. Aku melhat seorang perempuan paruh baya yang melambaikan tangan pada mamaku.
'Yuk Nai" ajak mama
Dengan malas aku mengikuti langkah mamaku menuju perempuan tadi.
"Hey Lia, ini anak kamu ya ?, Cantik"
Aku hanya tersenyum menanggapi ucapan wanita itu.
"Iya Ran,namanya Naila. Ini anak kamu ?" ucap mama sambil menunjuk seorang cowok yang sedang memunggui kami
"Iya, namanya Rangga" ucap tante Ranty
Cowok itu memutar badannya. Ketika melihat wajahnya aku sungguh kaget. Ternyata dia sangatlah ganteng.
"Rangga..." dia mengulurkan tangannya sambil tersenyum manis
Sekarang gue tau gimana perasaan Rike waktu liat Ray senyum tadi
"Naila.." ucapku sambil menyambut uluran tangannya diiringi dengan senyuman termanisku
"Yasudah, ayo duduk. Kita nikmati hidangannya" ajak tante Ranty
.......
"Ga, selesai kamu makan, ajak Naila jalan – jalan diluar" ucap tante Ranty
"E..eh gak usah tante" tolakku halus
"Udah gak papa Nai, daripada kamu disini dengerin obrolan ibu – ibu. Mending kamu jalan – jalan sama Rangga" Mama
"Rangga ayo buruan makannya, jangan terlalu dihayati. Kasian Naila lama nungguin kamu" Tante Ranty
"Iya ma, udah selesai kok"
Rangga berdiri dari tempat duduknya dan berjalan ke arahku.
"Ayo Nai" ajak Rangga
"Eh iya Ga"
Aku menyusul Rangga yang sudah berjalan duluan. Karena tidak berhati – hati aku menabrak Rangga yang tiba – tiba berhenti.
"Maaf Ga, gue gak sengaja"
"Jangan jalan dibelakang Nai"
"Lah, jadi gue harus gimana Ga ?" tanyaku bingung
Rangga tak menanggapinya, dia justru menarik tanganku dan membuatku berjalan berdampingan dengannya.
"Harusnya kayak gini" ucap Rangga sambil terus menggengam tanganku
DEG !!
Dia genggam tangan gue, ya ampun gue mimpi apa semalem, gak nyesel gue ikut mama ke sini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Teka Teki
Teen FictionSaat satu persatu teka - teki memerlukan jawaban dan potongan puzzle kehidupan menyatu. "Seiring berjalannya waktu semua teka - teki akan menemukan jawabannya" "Jawaban atas segalanya ada pada diriku"