Come to me

737 93 12
                                    

Chou Tzuyu

Tzuyu terkesiap. Ia baru saja bermimpi. Tapi yang tadi itu benar -benar seperti nyata.

Tidak! Suara itu terdengar begitu dekat. Suara itu memanggilnya untuk mendekat. Suara itu terdengar mengalun dengan merdu. Suara terindah yang pernah Tzuyu dengar.

Gadis itu mengalihkan pandangannya ke arah jendela. Perlahan kaki jenjangnya bangkit dan bergerak mendekati jendela kamarnya. Ya tepat di depan sana, sebuah jendela kaca serupa jendela kamarnya terpampang. Sebenarnya ia sudah merasakan sesuatu yang aneh sejak pertama kali pindah ke rumah ini. Tzuyu sering merasa ada yang memperhatikannya dari balik tirai hitam itu. Jendela dan tirai itu tidak pernah dibuka sama sekali. Setahu Tzuyu sih begitu. Sepertinya kamar itu kosong.

Di sana terdapat balkon tanpa pembatas juga. Tidak seperti miliknya yang dilengkapi pintu geser hingga bisa menikmati pemandangan dari balkon kamar. Lalu untuk apa ada balkon jika si pemilik rumah tidak bisa menggunakannya?

SREEEK

Tzuyu melebarkan matanya. Ya dari dalam sana ada siluet yang bergerak. Kamar itu gelap namun Tzuyu masih bisa melihat pergerakan itu. Seperti ada yang melesat ke sana kemari dengan sangat cepat. Dengan segera ia berlari menuju meja belajarnya. Mengobrak-abrik laci di sana. Yap dapat! Sebuah senter berukuran sedang yang pernah digunakan ayahnya dulu. Cahaya yang dihasilkan senter itu sangat terang. Ya, karena ini adalah senter yang biasa digunakan oleh pihak kepolisian. Almarhum ayahnya adalah seorang polisi.
Diambilnya senter itu dan di arahkannya ke jendela seberang. Ia sudah berdiri di balkon kamarnya dengan mata menyipit sempurna.

Hening. Kosong. Dan tak tampak lagi siluet maupun pergerakan tadi.

"Ck ayolah muncul kembali," desahnya kecewa. Ia sangat penasaran.

Apa itu manusia? Tapi tadi sesuatu yang entah apa itu bergerak sangat cepat. Rasanya sangat tidak mungkin.

Tzuyu memutuskan untuk kembali masuk ke dalam kamar. Ia tidak akan menutup jendela kamarnya. Jika mungkin yang tadi itu pencuri, Tzuyu bisa langsung masuk ke sana dan menggagalkan rencana mereka. Ia tidak takut pada pencuri.
Dan jika itu hantu...
Hhhmmm Jika itu hantu...
Tzuyu tidak perlu takut juga. Derajat manusia lebih tinggi daripada hantu bukan? Hantu tidak akan bisa membunuhmu. Yah kecuali di dalam film yang penuh cerita dusta dan khayalan itu.

###

"Antar ini untuk tetangga sebelah rumah kita,"ucap eomma Tzuyu sambil menyerahkan dua kotak makanan ke tangan putrinya. Tzuyu baru selesai mandi dan turun untuk sarapan dan melihat eommanya sedang sibuk mempersiapkan kotak makanan itu.

"Kukira rumah itu kosong."

"Tentu saja tidak. Eomma melihat sepasang kakak beradik memasuki rumah itu pagi-pagi sekali. Mungkin mereka sekolah di tempat yang jauh, sehingga rumahnya terlihat kosong."

Tzuyu mengangguk. Pantas saja rumah itu terlihat tak berpenghuni. Hah dan itu sebabnya ada pencuri yang mengincarnya. Mungkin Tzuyu bisa memperingatkan tetangga barunya itu untuk lebih berhati-hati.

"Usia mereka sepertinya sebaya denganmu. Mungkin kau bisa menjadikan mereka temanmu. Mengingat kau sejak dulu susah sekali bergaul."

"Iya."

Teman? Semua anak di sekolah bahkan menjauhinya tanpa ia tahu sebabnya. Mereka bilang sih karena dia ini aneh.

###

Ting tong

Setelah menunggu beberapa menit, pintu besar itu terbuka. Sesosok gadis muda dengan dress hitam dan penampilan yang terlihat berlebihan untuk seorang pelajar, menyambutnya tanpa ekspresi.

Tzuyu menelan salivanya dengan susah payah. Sepertinya gadis ini tidak menyukainya.

"Hai," sapa Tzuyu seramah mungkin. Tzuyu sudah memberikan senyum terbaiknya juga, tapi apa yang ia dapat? Lihat cara gadis itu memandangnya. Seperti melihat bangkai tikus yang terlindas mobil di tengah jalan.

"Siapa kau?" tanyanya dingin.

"Aku tinggal tepat di sebelah rumahmu. Eomma menyuruhku memberikan ini untuk kalian," jawab Tzuyu to the point. Sepertinya gadis ini tidak suka bila diajak berbasa basi.

"Terima kasih," ucap gadis itu singkat. Yaaah setidaknya masih bisa mengucapkan terima kasih. Tidak terlalu buruk.

"Kalau begitu aku pamit. Aku harus pergi ke sekolah," ucap Tzuyu dengan senyum yang masih tersungging di bibirnya.

"Hati-hati," ucap gadis itu. Ah dia baik juga pikir Tzuyu. Mungkin gadis ini memang type yang tidak banyak bicara. Tidak ada salahnya kalau begitu mengajaknya berkenalan.

"Aku Chou Tzuyu. Dan kau?"

Gadis itu hanya melirik tangan Tzuyu yang terulur ke arahnya. "So eun. Kim So Eun," jawabnya tanpa membalas uluran tangan itu.

Tzuyu menarik tangannya dengan cepat. Mungkin memang tidak bisa mengakrabkan diri dengan cepat. Mungkin ia butuh waktu jika berbicara dengan orang asing.

"Ehm sepertinya kau harus lebih berhati-hati So eun-ssi. Karena semalam aku melihat ada yang mencurigakan di kamar atas. Karena aku tinggal di kamar yang berhadapan langsung dengan kamar itu, jadi aku melihatnya. Aku takut kalau itu pencuri atau semacamnya. Lagipula kan rumah ini sering kosong," jelas Tzuyu panjang lebar. Dilihatnya gadis itu hanya mengangguk dengan wajah menegang.

Dia sedang takut eoh?

"Eh tapi tenang saja. Aku juga akan membantumu menjaga rumah ini. Jika benar ada pencuri, aku akan segera menghubungi polisi."

Gadis itu malah lebih membelalakan matanya. "Tidak perlu! Kamar itu memang kugunakan untuk menyimpan kucing-kucing peliharaan ku saja. Mungkin kucingku sedang berlarian di dalam sana," ucapnya sedikit gugup.

BRAAAAAAAK

Terdengar suara seperti benda dibanting dari atas. Di lantai dua. Itu kan kamar yang kumaksud.

"Itu pasti suara kucingku. Mungkin kandangnya terjatuh," ucapnya cepat. "Aku akan segera mengurusnya."

BLAM

Ditutupnya pintu itu. Tzuyu hanya bisa mengerjap heran.

Tzuyu meragukannya. Ini bukan seperti suara barang jatuh. Tapi ini suara benda yang dibanting dengan sangat keras. Dan mengenai kucing, Tzuyu sangat yakin dengan penglihatannya. Kucing tidak mungkin setinggi itu. Atau mungkin yang dimaksud dengan kucing itu harimau? Atau singa?
Haaah jadi gadis itu menyimpan hewan buas di dalam rumahnya? Dan lagi itu tepat di seberang kamar Tzuyu? Bagaimana kalau tiba-tiba singa itu lapar, lalu lepas dan menerkam Tzuyu?
Tzuyu bergidik ngeri. Ia harus mencari tahu! Kalau benar itu singa, bukankah itu ilegal? Dia bisa melaporkannya pada polisi juga.

TBC

Look At MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang