PROLOG

7K 492 62
                                    

"Soojung, tolong siapkan berkas-berkas yang harus aku bawa pada saat rapat nanti."

"Baik, sajangnim."

Aku memutar kedua bola mata ku malas setelah membungkukkan badan ku sedikit dan segera beranjak menuju meja kerja ku yang terletak di luar ruangan.

"Dia ini selalu saja menyuruh ku." Gerutu ku seraya mencari berkas-berkas yang di perintah kan oleh nya.

Beginilah kehidupan sehari-hari ku di kantor, pekerjaan ku yang bernotabene sebagai sekretaris pribadi boss ku tiba-tiba bisa saja menjadi seorang 'pesuruh' boss ku.

"Soojung, tolong kau temui salah satu OB dan suruh ia membuat kopi untuk ku." Panggilnya sekali lagi setelah aku kembali dengan berkas-berkas di tangan ku.

Sialan.

Lihat? Ia tidak bisa barang sedetik pun untuk tidak memerintah ku.

"Baik, sajangnim."

Lagi-lagi aku hanya bisa mengucapkan kalimat terkutuk itu dari mulut ku dan menuruti perintahnya.

Boss ku memang tampan, bahkan bisa di bilang sangat tampan. Tapi kelakuannya yang tidak bisa berhenti untuk memerintah ku itu cukup untuk membuat ketampanannya di mata ku berkurang dan akhirnya lenyap.

Oh hai! Aku hampir lupa untuk memperkenal kan diri ku. Nama ku Jung Soo Jung, usia ku baru menginjak 24 tahun, aku bekerja sebagai sekretaris pribadi di perusahaan Geun Corporation dan aku di lahirkan di keluarga yang bisa terbilang kaya raya dan terhormat karena ayah ku adalah seorang CEO di salah satu perusahaan, dan pasti kalian bertanya-tanya kan mengapa aku tidak berkeinginan untuk bekerja di perusahaan ayah ku sendiri? Jawabannya adalah aku ingin hidup mandiri dan tidak bergantung kepada ayah ku.

Disinilah neraka ku, menjadi sekretaris pribadi seorang Oh Sehun bukanlah hal yang mudah. Pria itu terlampaui cerewet dan bossy, jika ia menginginkan sesuatu maka hanya itu lah yang ia inginkan, sampai suatu saat...

Flashback

"Soojung, tolong buatkan aku kopi." Perintahnya sembari membaca lembaran-lembaran berkas yang di pegangnya dan tidak menatap ku.

"Tapi sajangnim, ada OB yang memang bertugas untuk membuat kopi."

"Aku ingin kau saja yang membuatkan nya untuk ku, Soojung-ssi. Sekarang." Desaknya dan penuh penekanan di kalimatnya.

Aku menghembuskan nafas ku secara perlahan untuk meredam emosi ku.

"Ba-baiklah, sajangnim."

Aku membungkukkan tubuh ku sedikit untuk memberi hormat dan segera keluar dari ruangan nya menuju pantry.

"Yoojung-ssi, tolong buatkan aku secangkir kopi untuk Oh sajangnim. Tapi jangan di antar, biar aku saja yang membawanya." Ucap ku kepada Yoojung, salah satu OG disini.

"Baiklah. Kau disuruh untuk membuatkannya kopi lagi ya?" Tanyanya sembari membuat kopi yang aku pinta tadi, ia terkekeh pelan.

Ya, aku memang dekat dengan Yoojung. Walaupun dia memang salah satu OG disini, tetapi dia adalah gadis yang asik dan ramah.

Aku menghela nafas ku pelan dan memutar kedua bola mata ku malas.

"Ya, laki-laki itu benar-benar menjengkelkan."

Yoojung tertawa seraya menuangkan air panas kedalam cangkir yang sudah berisi bubuk kopi.

"Seperti itulah kelakuan boss jika di kantor."

"Tapi ayah ku tidak seperti itu."

"Mungkin memang kepribadian mereka yang berbeda."

Ia mengaduk secangkir kopi yang terletak di hadapannya dengan sendok teh dan menyerahkannya pada ku. Aku menerima nya dengan hati-hati.

"Mungkin, emm aku kembali ke ruangan dulu ya. Terimakasih atas kopinya."

Aku tersenyum kearahnya dan segera berjalan menuju ruangan boss ku. Aku mengetuk pintu ruangan dan beberapa detik setelahnya aku di sambut dengan balasan dinginnya.

Aku pun segera memasuki ruangan. Ia terlihat masih sangat fokus dengan berkas-berkas yang ada di hadapannya. Aku berjalan mendekat ke meja kerjanya dan menaruh secangkir kopi di atas meja nya.

Ia menatap ku sejenak dan menyeruput secangkir kopi yang aku bawa tadi, dahinya terlihat mengeryit.

"Ini bukan buatan mu."

Bagaimana ia bisa tahu...

"Aku menginginkan buatan mu, bukan menyuruh mu untuk menyuruh salah satu pesuruh untuk membuatkan kopi."

Ia meletakkan kembali secangkir kopinya dan menatap ku dengan tatapan dingin yang biasanya ia lemparkan kepada ku atau bahkan ia lemparkan ke semua orang yang sedang berhadapan dengannya.

"Buatkan aku kopi buatan mu sekarang juga."

Flashback End

Ya, sekiranya seperti itulah perjalanan karir ku.

Apa kalian sudah siap untuk mengikuti perjalanan karir, kehidupan, serta perjalanan cinta ku?

***

Olla!! Aku bikin ff sestal baru yang berkonsep kantoran nih/?
Semoga suka sama prolog nya yaa 😄😄

Jangan lupa buat tinggalin vomment nya ok? ^^
Vomment kalian sangat berarti buat aku ngelanjutin ff ini 😄😄

My Boss is My Boyfriend ;; SestalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang