4

3.7K 440 62
                                    

"Soojung?" Panggil seorang gadis bersurai pirang yang berdiri di ambang pintu kamar milik Soojung, dengan langkah santai ia melangkahkan kaki nya mendekati adik perempuannya yang sedang sibuk memasukkan berbagai cemilan ke dalam tas tangannya yang berukuran cukup besar.

Jessica merebahkan pantatnya di salah satu sisi ranjang Soojung seraya tetap memperhatikan adik perempuannya dalam diam sebelum akhirnya Soojung menoleh kearahnya, "Ada apa, eonni?"

Soojung lalu berjalan ke salah satu sisi ranjang yang di duduki oleh kakak perempuannya lalu merebahkan pantatnya tepat di samping kakaknya, memandang kakak perempuannya dengan kernyitan samar di dahinya.

"Makan malam sudah siap, tadi aku berniat untuk memanggil mu untuk makan malam tapi ternyata kau sedang sibuk di dalam kamar untuk mengemasi itu semua." Jawabnya lalu ia mengedikkan dagunya kearah tas berwarna hitam yang letaknya tidak terlalu jauh dari tempatnya, "Kau ingin pergi piknik? Dengan siapa?"

Gadis di sampingnya menggaruk tengkuknya yang tidak terasa gatal seraya meringis, "Ya, dengan boss ku yang sialan itu dan juga dengan anak perempuannya yang menggemaskan."

Jessica yang mendengar jawaban yang di lontar kan dari adik perempuan nya itu lalu membulatkan kedua netranya, "Daebak, ternyata dia seorang duda?"

Sementara itu Soojung yang berada di sampingnya hanya mengangguk dan tetap memandang kakak perempuan nya yang masih terkejut dengan jawaban Soojung.

"Kau ternyata menyukai seorang duda, adik ku yang manis." Godanya dengan cengiran kuda yang ia tampilkan di wajah nya yang membuatnya terlihat konyol di hadapan adik perempuan nya, "Apa kau sedang berkencan dengan nya dan berusaha untuk menghasut anak perempuan nya agar anak perempuan nya itu menyetujui hubungan mu dengan ayah nya itu?" Tanya nya sekali lagi dengan ekpresi penasaran yang kentara di wajah nya.

Gadis di samping nya berdecak kesal seraya memberengut kecil sebelum akhirnya ia menjawab pertanyaan dari kakak perempuan nya, "Bukan, bukan seperti yang kau bayangkan." Jawabnya di sertai dengan gelengan kepala nya, "Bahkan Naya sendiri yang meminta Sehun untuk menjadi kan ku sebagai ibu baru nya. Entah apa yang di pikirkan oleh laki-laki itu, ia langsung menuruti permintaan anak semata wayang nya itu dan berniat untuk mengecani ku." Ia lalu menghela nafasnya untuk sesaat, "Hhh bagaimana jika aku menerima nya dan aku akan di gosipkan yang tidak-tidak oleh karyawan-karyawan lainnya? Aku harus bagaimana, eonni?"

Di sisi lain, Jessica justru terkekeh setelah mendengar cerita adik perempuan nya dan melihat adik perempuan nya terlihat frustasi di hadapan nya, "Jalani saja, jangan dengarkan apa yang di katakan orang-orang yang tidak mengetahui kisah mu yang sebenarnya. Mereka hanya iri kepada mu, Soojung." Sepasang netranya masih mengawasi Soojung yang hanya mengangguk-anggukan kepalanya, "Tapi, apa kau nyaman bersama boss mu itu? Bukan kah kalian selalu rajin bercek-cok di kantor?"

Tatapan adik perempuan nya terlihat seperti sedang menerawang, memikirkan pertanyaan Jessica dengan matang-matang sebelum akhirnya ia angkat bicara, "Emm, aku belum mencoba nya. Tapi selama dua hari belakangan ini, ternyata dia tidak semenyeramkan seperti pada saat di kantor." Soojung lalu mengibaskan sebelah tangan nya, "Yah, walaupun masih tetap menyebalkan."

Sementara itu Jessica mengernyitkan dahinya samar, ia bingung kepada jawaban yang di berikan oleh Soojung, "Menyebalkan dalam konteks yang seperti apa maksud mu, Jung?"

"Dia suka sekali menggoda ku, dan terkadang hal itu membuat ku kesal." Jawab nya dengan jujur seraya memberengut setelah ia mendapati Jessica yang justru tersenyum jahil ke arahnya, "Apa?" Tanya nya dengan nada yang sedikit meninggi karena kesal.

Jessica terkekeh lalu mengacak surai panjang Soojung dengan gemas, "Soojungie, jika ia bertindak seperti itu, itu pertanda baik. Kau tahu?" Sementara itu Soojung mengernyitkan dahinya bingung sebelum akhirnya Jessica menjelasnya apa yang ia maksud kepada nya, "Dulu sekali sebelum aku menjalin hubungan dengan Kris, Kris sering sekali menjahili ku, satu hari pun ia tidak pernah absen hanya untuk sekedar menjahili ku atau pun menggoda ku. Aku akui bahwa aku juga merasa risih jika ada seorang laki-laki yang selalu mengganggu hari-hari indah ku. Tapi ada sesuatu yang menarik perhatian ku dari dalam diri nya, pada suatu hari ia berhenti untuk menggoda ku atau pun menjahili ku, dan pada saat itu juga aku merasakan ada hal yang aneh dari diri nya. Jujur saja, aku merasakan hari-hari ku menjadi sepi tanpa gangguan dari nya. Entah apa yang aku pikirkan sampai-sampai aku ingin menemui nya hanya untuk sekedar mengajak nya berbicara." Ia lalu menghela nafas nya seraya tersenyum sendiri saat mengingat-ingat awal kedekatannya dengan kekasihnya saat ini, "Lalu kami pun menjadi lebih dekat setelah insiden itu terjadi, ia selalu terbuka kepada ku tentang masalah-masalah nya dan aku pun juga begitu kepada nya. Sampai pada akhirnya ia meminta ku untuk menjadi kekasih nya lalu aku pun menerima nya. Aku bahkan sampai sekarang masih suka tersenyum sendiri jika mengingat-ingat kenangan konyol ku bersama nya pada saat kami duduk di bangku perkuliahan."

My Boss is My Boyfriend ;; SestalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang