Once upon a time

869 26 2
                                    

Once upon a time...
Hiduplah seorang gadis puteri kerajaan bernama Elizabeth Alexendra Felipe Armadilles, dari kerajaan besar di barat Britania Raya. Kerajaan yang di pimpin adik sepupu pangeran Charles, yang bernama Josh Alexendra Armadilles yang juga ayah dari puteri Elizabeth.

Sedangkan ibunya Kathlene James Felipe, putri dari kerajaan Swedia yang terkenal sangat anggun dan kecantikannya yang memikat.

"Rosie!" Terdengar panggilan dari balkon kamar atas.

Sepertinya sampai disini saja perkenalan kita.

Terdengar seperti buku dongeng yang sering ku baca dulu.
Sepertinya ini bukan perkenalan yang menarik jika ku kisahkan mereka seperti buku dongeng.

Bagaimana jika kita biarkan kedua tokoh utama saja yang bercerita?

Let's get start it!

***

Aku duduk disalah satu kursi di balkon kamarku.

"Rosie!" Ku panggil ia yang sedang merapihkan kasurku.

"Ya, puteri. Ada apa?" Gadis dengan balutan seragam pelayan putih hitam itu menghampiriku yang sedang duduk sambil menatap lurus ke depan.

"Elizabeth, Rosie. Panggil aku Elizabeth" koreksiku.

"Baik, put--um, Elizabeth" ucapnya gagap seraya menundukkan kepalanya kebawah. Aku tidak suka di layani se-formal ini.

"Bisakah kau tukar teh ku dengan teh non-sugar? Dan cookies ini, sepertinya mengandung banyak gula" aku menyodorkan cangkir teh dan sepiring cookies cokelat.

"Baik, Elizabeth" ia mengambil piring dan cangkirku lalu melenggang pergi.

       Akhir-akhir ini aku merasa tubuhku mulai mengalami kenaikan berat badan, padahal niatku ingin menurunkan berat badan sampai 40kg.
Aku terobsesi dengan badan yang di miliki model model di London Fashion Week yang sering ku lihat saat pergi ke London setiap weekend.

Aku menengok ke belakang ketika pintu kamarku di buka, yang ku yakini itu adalah Rosie yang membawa teh non-sugar ku.

"Elizabeth"

Oh. Okay.

"yes, mother?" Aku lalu bangun dari dudukku saat ibu menghampiriku di balkon.

"Teh non-sugar lagi?" Sindirnya.
Ia benar benar tidak suka jika aku mengurangi asupan makanan manisku.

"Apakah kau habis ke dapur, bu? Atau bertemu Rosie di meja makan?" Tebakku. Pasti ibu menanyakan hal itu pada Rosie, tidak mungkin ia tahu begitu saja.

"Seperti tebakkanmu" ucapnya sambil tersenyum kecil.

Ibuku benar benar anggun.

"Elizabeth, kau sudah kurus. Untuk apa kau melakukan diet lagi? Ibu khawatir jika kau kekurangan asupan makanan. Aku bahkan tak melihat kau makan seminggu belakangan ini" keluh ibu, yang sayangnya memang benar.

Aku tak menyentuh makananku di meja makan. Jika pun iya, aku hanya memakan apel, anggur dan strawberry, juga sayuran mentah seperti brokoli dan mentimun.

Apakah itu salah?

"Besok ikut ibu ke ahli gizi" ucapnya santai, sambil duduk di bangku sebelahku.

"Ahli gizi? Untuk apa?" Tanyaku heran sambil mengambil duduk disebelah ibu.

"Aku takut jika kau terkena anorexia, Elizabeth" lirihnya.

"Ibu, aku bukan terkena anorexia. Bukan kah ibu tahu jika aku memang terobsesi dengan badan seorang model?" Tanyaku yang membuat ibu memalingkan pandangannya padaku.

THE PRINCESS//Justin Bieber X Kendall JennerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang