Devvan berjalan menuju rumahnya yang hanya dibatasi satu rumah dengan rumah Olive
Seluruh tubuhnya terasa pegal-pegal. Gadis itu berhasil membuatnya seperti ini
Tiba-tiba dia merasa menyesal membantu gadis itu. Dia berpikir, lagi pula, apa untungnya dia membantu gadis itu...
Devvan membaringkan tubuhnya di sofa. Dia mengacak-ngacak rambutnya frustasi. Disatu sisi, ia merasa menyesal telah membantu gadis itu. Rencana untuk menjauh dari kehidupan Olive, nyaris gagal total
Namun, disisi lain. Ia sangat mengkhawatirkan gadis itu. Bagaimana bisa dia berniat untuk menjauhi Olive. Tapi, hanya dengan melihat Olive dengan keadaan seperti itu telah membuatnya sekarat
Karena pikirannya sudah lelah, dia pun memejamkan matanya dan terlelap menuju dunia mimpi. Dan dia berharap, semoga Olive tidak memasuki mimpinya
****
Devvan berada disebuah taman, ia melihat satu sosok remaja laki-laki dan perempuan
Remaja laki-laki itu sedang memetik bunga dengan muka yang sumringah
Namun, tiba-tiba remaja perempuan itu berlari menghampiri remaja laki-laki itu. "Haaiii Devvan!!!!" Teriak gadis perempuan itu
Tunggu, apa gadis itu baru saja memanggil namanya....
Karena rasa penasaran, dia mendekati kedua remaja tersebut. Dia ingin mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya
Saat gadis itu menghampiri. Muka remaja laki-laki itu berubah menjadi murung
"Cie... lagi metik bunga buat siapa?? Buat gue ya?? So sweet banget sih" ucap gadis itu kembali
Laki-laki itu tertawa sinis "Jangan terlalu berharap deh!! Mana mungkin gue ngasih bunga ini ke lo.. lo itu pantesnya dapet bunga yang udah layu.." Ucap laki-laki itu.
Lalu dia mendekat kearah gadis itu. Membuat gadis itu harus mengadahkan kepalanya ke atas. Karena tubuhnya kalah tinggi dengan lelaki itu
"Gaada tujuan lagi apa hidup lo?? Yang lo bisa itu cuman nyakitin hati orang.. Udah berapa orang yang telah lo ambil kebahagiaannya?? Mendingan sekarang juga.. lo angkat kaki dari hadapan gue.. Sebelum gue yang bakal angkat kaki dari hadapan lo SELAMANYA!!" Bentak laki-laki itu tepat di depan muka wanita itu.
Lalu dia mendorong bahu gadis itu sampai dia tersungkur ke tanah
Seketika tubuh Devvan menegang, kedua sosok remaja itu adalah wujud dirinya dan Olive
Devvan tidak ingin ambil pusing. Dia hanya ingin melihat kelanjutannya
Namun, Gadis itu hanya membalas perlakuan lelaki itu dengan senyuman, senyuman yang sangat manis. Lebih manis dari madu.
Gadis itu berusaha untuk bangkit
Lalu dia berkata "Tenang Devv.. Gue kesini cuman minta lo jawab pertanyaan gue untuk yang terakhir kalinya sebelum gue pergi" dia menarik nafasnya, lalu melanjutkan ucapannya
"Do you want me to still loving you? or do you want me to back off and leave you forever?"
Lalu lelaki itu menjawab sambil tersenyum masam "Kenapa lo ga nanya itu ke gue dari dulu? Dengan senang hati,, gue bakal jawab kalo lo harus mundur dan pergi dari kehidupan gue selamanya!!!!" Ucap lelaki itu
Devvan melihat tambah laki-laki itu berbicara hal seperti itu. Tambah juga tubuh laki-laki itu mengeluarkan darah begitu juga dengan tubuh gadis itu
KAMU SEDANG MEMBACA
Already Torn
Teen Fiction"Aku sudah mengikuti permainan takdir. Tapi mengapa aku terus terjebak dalam permainan itu?" -Olive Ia berjuang, tapi dalam diam. Ia tidak kalah, melainkan ialah yang mengalah Ia akan tertawa ketika lelah Akan tertawa ketika ia menangis Akan tertawa...