Sudah hari ke tiga Devvano tidak menerima kabar dari Olivea.
Ia hanya tau Olive pergi karena acara keluargaTapi, Ia tidak terlalu yakin dengan Info itu. Dan yang pasti, Olive selalu mengabari dia setiap saat, walaupun hanya sekedar basa basi
Dan kini, basa basi Olive yang selama ini ia benci, berubah menjadi sesuatu yang ia rindukan
Ia menyesal, karena ia hanya me-read saja chat dari Olive tanpa membalasnya. karena menurutnya itu sangat mengganggu
Dan sekarang?? saat tidak ada satupun chat dari Olive. Ia sangat kesal.
Sesuatu mengganjal hatinya
Dan pada akhirnya pun ia berniat bertanya pada kakak tiri Olive. Walaupun ia sangat ogah menemui tante girang itu
***
Olive sedang menonton sebuah acara TV diranjang ruangannya. Ia sudah tidak berniat lagi memikirkan lelaki itu
Dia juga tidak berniat menemui lelaki itu, namun mungkin di lubuk hatinya yang paling dalam. Ia akan merasa senang bila lelaki itu mengunjunginya
"buat apa mikiran orang yang bahkan ga peduli tentang keberadaan gue.. hahaha lucu" Ucap Olive dalam hatinya
Tapi hati tidak bisa dibohongi. Ia akui, ia masih juga memikirkan laki laki itu.
Bagaimana wajah lelaki itu ketika sedang tersenyum
Bagimana wajah lelaki itu ketika ia sedang kesal
Bagaimana suara dingin lelaki Itu yang bahkan es pun kalah dengannya
Bagimana cara ia menyisir rambutnya dengan sela sela jarinya ketika sedang dalam keadaan rambut basah
Bayang-bayang lelaki itu masih akan terus tergiang-ngiang di pemikirannya sampai ia terlelap
Olive tau, perbuatannya itu tidak berguna. Tapi, Apa daya?? bayang bayang itu datang begitu saja
Bayang bayang wajahnya adalah hal terakhir kali yang Olive pikirkan. Dan juga hal yang pertama kali yang Olive ingat
Saat otak dan hati Olive sedang asik bergulat. Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu
"Masuukk" Teriak Olive
Ternyata itu adalah Revan. Ia sekarang menjadi sering menjenguk Olive. Bahkan, hanya ia saja yang bisa membuat mood makan gadis itu membaik
Kemarin, Olive bahkan sama sekali tidak mau membuka mulutnya. Fadhlan dan suster lainnya sudah membujuk Olive
Namun, Ia terus menutupi mulut dengan kedua tangannya.
Dan pada saat itu Revan datang seperti Superhero.. Mood Olive berubah 180 derajat saat melihat muka Revan yang menenangkan
Suara Revan sangat lembut. Revan selalu memperlakukan Olive dengan sangat lembut seperti takut perempuan itu terjatuh
Dengan satu kali bujukan Revan, Olive akhirnya mau membuka mulutnya. Bahkan, Ia memakan makanan sampai habis dengan waktu yang cepat, bila Revan menyuapinya
Dan kini mereka sudah akrab layaknya Devvan dengan Olive
Namun bedanya, Olive hanya membutuhkan waktu singkat untuk dekat dengan Revan
Sedangkan dengan Devvan?? Jangan ditanyakan lagi. Dulu mereka sangat dekat.. Tapi, Semenjak masuk SMP, Devvan berubah menjadi sosok yang dingin pada Olive saja. garis bawahi OLIVE SAAJAA
KAMU SEDANG MEMBACA
Already Torn
Подростковая литература"Aku sudah mengikuti permainan takdir. Tapi mengapa aku terus terjebak dalam permainan itu?" -Olive Ia berjuang, tapi dalam diam. Ia tidak kalah, melainkan ialah yang mengalah Ia akan tertawa ketika lelah Akan tertawa ketika ia menangis Akan tertawa...