Torn - 9

119 20 5
                                    

Sudah hari ke tiga Devvano tidak menerima kabar dari Olivea.
Ia hanya tau Olive pergi karena acara keluarga

Tapi, Ia tidak terlalu yakin dengan Info itu. Dan yang pasti, Olive selalu mengabari dia setiap saat, walaupun hanya sekedar basa basi

Dan kini, basa basi Olive yang selama ini ia benci, berubah menjadi sesuatu yang ia rindukan

Ia menyesal, karena ia hanya me-read saja chat dari Olive tanpa membalasnya. karena menurutnya itu sangat mengganggu

Dan sekarang?? saat tidak ada satupun chat dari Olive. Ia sangat kesal.

Sesuatu mengganjal hatinya

Dan pada akhirnya pun ia berniat bertanya pada kakak tiri Olive. Walaupun ia sangat ogah menemui tante girang itu



***

Olive sedang menonton sebuah acara TV diranjang ruangannya. Ia sudah tidak berniat lagi memikirkan lelaki itu

Dia juga tidak berniat menemui lelaki itu, namun mungkin di lubuk hatinya yang paling dalam. Ia akan merasa senang bila lelaki itu mengunjunginya

"buat apa mikiran orang yang bahkan ga peduli tentang keberadaan gue.. hahaha lucu" Ucap Olive dalam hatinya

Tapi hati tidak bisa dibohongi. Ia akui, ia masih juga memikirkan laki laki itu.

Bagaimana wajah lelaki itu ketika sedang tersenyum

Bagimana wajah lelaki itu ketika ia sedang kesal

Bagaimana suara dingin lelaki Itu yang bahkan es pun kalah dengannya

Bagimana cara ia menyisir rambutnya dengan sela sela jarinya ketika sedang dalam keadaan rambut basah

Bayang-bayang lelaki itu masih akan terus tergiang-ngiang di pemikirannya sampai ia terlelap

Olive tau, perbuatannya itu tidak berguna. Tapi, Apa daya?? bayang bayang itu datang begitu saja

Bayang bayang wajahnya adalah hal terakhir kali yang Olive pikirkan. Dan juga hal yang pertama kali yang Olive ingat

Saat otak dan hati Olive sedang asik bergulat. Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu


"Masuukk" Teriak Olive

Ternyata itu adalah Revan. Ia sekarang menjadi sering menjenguk Olive. Bahkan, hanya ia saja yang bisa membuat mood makan gadis itu membaik

Kemarin, Olive bahkan sama sekali tidak mau membuka mulutnya. Fadhlan dan suster lainnya sudah membujuk Olive

Namun, Ia terus menutupi mulut dengan kedua tangannya.

Dan pada saat itu Revan datang seperti Superhero.. Mood Olive berubah 180 derajat saat melihat muka Revan yang menenangkan

Suara Revan sangat lembut. Revan selalu memperlakukan Olive dengan sangat lembut seperti takut perempuan itu terjatuh

Dengan satu kali bujukan Revan, Olive akhirnya mau membuka mulutnya. Bahkan, Ia memakan makanan sampai habis dengan waktu yang cepat, bila Revan menyuapinya

Dan kini mereka sudah akrab layaknya Devvan dengan Olive

Namun bedanya, Olive hanya membutuhkan waktu singkat untuk dekat dengan Revan

Sedangkan dengan Devvan?? Jangan ditanyakan lagi. Dulu mereka sangat dekat.. Tapi, Semenjak masuk SMP, Devvan berubah menjadi sosok yang dingin pada Olive saja. garis bawahi OLIVE SAAJAA

Already TornTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang