Torn - 10

88 10 0
                                    

Hari hari berjalan seperti biasa
Ya seperti biasa
Menjerit dalam diam

***

Olive berjalan sepanjang koridor seorang diri.

Bahkan ia mampu mendengar suara langkah kakinya sendiri walaupun suasana sedang ramai pada saat itu

Tidak ada lagi Devvan yang menemaninya. Actually, Olive yang menemani. Bukan ditemani

Bukkkkkkk...

Olive mengusap dahinya yang sakit karena menabrak sesuatu yang keras

"Mampus mampus.. pasti bakal memar.. ah tai" Batin Olive

Ia pun mendongkakan kepalanya. Mencari tahu apa gerangan yang menabrak dahi indah nan lebar nya itu

Dan ternyata Ia menabrak bukan tertabrak sodara sodara. Olive menabrak bola basket yang sedang digenggam Devvan

"HAAAAAA" Teriak Olive ketika mengetahui Devvan berada di depannya

"Cihhh" Sambungnya lagi saat mengetahui seekor saingannya berdiri disebelah laki laki tersebut

"HAACIHH" Ucapnya lagi

Semua orang di koridor menatapnya sambil tertawa geli. Semua orang kecuali lelaki yang sedang menggenggam bola

Olive bangkit dari jatuhnya. Lalu ia tersenyum lebar kearah Devvan sambil menepuk nepuk roknya

"Sorry..Sorry" Ucapnya sambil sedikit membungkuk

Namun, Devvan tidak menghiraukannya dan bahkan belum menatapnya. Sampai Dianna menepuk nepuk bahunya

Olive tersenyum miris saat Devvan sama sekali tidak membalas ucapannya.

Devvan hanya membalasnya dengan tatapan dingin seperti biasa yang setiap hari menjadi makanan sehari harinya

Olive mundur satu langkah, lalu berbalik badan sambil memegang dahinya. Ia berlari sekencang kencangnya kearah toilet. Tak peduli berapa banyak orang yang ia tabrak

Semua orang yang Ia tabrak sudah paham dengan sikap Olive. Oleh karena itu mereka bersikap biasa biasa saja. Terkecuali satu laki-laki yang menatapnya heran

Lelaki itu diam diam mencari tahu arah mana yang sedang dituju wanita itu

****

Olive meringis kesakitan melihat dahinya berwarna merah keunguan

"Andai aja gue gak punya penyakit kaya beginian. lah nabrak dikit juga gabakal parak kek gini" Ujarnya sambil mengusap usap dahinya

"Ah tai.. bisa bisa ntar diketawain.. jidat gue kek gini"

Tok tok tok

"Viaaaaa"

Olive hampir terjungkal mendengar suara ketukan dan seseorang yang memanggil namanya

"Masuk aja.. dan jangan macem macem, gue masih pingin jadi perawan" Jawabnya

Pintupun terbuka bersama munculnya wajah yang tampan dan rupawan Revan yang mirip seperti bayi bagong

"Dasar tolol" Ujar Revan sambil menyentil dahi Olive

"SAKKITT BEGOO" Teriak Olive didepan muka Olive

"Apaan yang sakit.. sini gue liat"

"Gosah ah.. gue mau langsung ke kelas ae"

"Dih yodah.. BYE Ma future GF"

"EWWW.. Ke laut aja sono"

"Maunya ke hati kamu"

"Makan noh pantat"

Already TornTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang