4 : Ayo Kita Pergi Bersama

637 38 1
                                    

" Ti.. dak.. A.. Ku ha.. rus mengata... kannya.. Aku mencintaimu, Byeol Ri-ah," kata Jin Hee.

"Se.. Seandainya.. Aku tidak selamat.. Agassi, aku.. mencintaimu," katanya lagi. Setelah itu Jin Hee pingsan.

"Jin Hee-ah! Bahkan kau belum mendengar jawabanku," isak Byeol Ri.

Tak lama kemudian, Sa Rang datang membawa tabib. Tabib itu mencabut panah yang menancap, lalu mengobati luka Jin Hee.

"Tunggulah, Jin Hee-ah. Aku akan segera kembali. Sa Rang-ah. Tolong jaga Jin Hee-ssi," kata Byeol Ri lalu keluar paviliun.

Sa Rang Pov
Seharusnya aku sudah tahu.. Cinta tumbuh di antara mereka berdua. Sejak dulu pun Jin Hee hanya menganggapku sebagai adiknya. Aku teringat saat pertama kali aku datang ke kediaman ini, aku masih berumur 9 tahun. Saat itu Jin Hee sudah berusia 17 tahun.  Aku datang dengan pakaian lusuh dan kotor. Tubuhku juga penuh luka.

Pelayan Tuan Park, yaitu Jin Hee yang tampan, membawaku ke rumah pelayan. Disana ada Ari, pelayan Nyonya Park. Saat Jin Hee meminta Ari untuk mengobatiku, Ari beralasan bahwa Nyonya Park ingin ditemani berbelanja.

Akhirnya Jin Hee yang mengobati lukaku. Sejak saat itu, aku mencintainya.

****

“Aboeji!" panggil Byeol Ri tidak sabar.

Byeol Ri memasuki ruangan ayahnya. Hanboknya masih berlumuran darah Jin Hee dan hal itu membuat ayahnya kaget.

"Apa yang terjadi padamu, Anakku?"

"Aboeji. Baru beberapa saat lalu aku setuju menikahi Soo Hyun, tapi mengapa Jin Hee bisa terluka?"

"Apa? Jin Hee terluka? Ayah tidak melakukan apa-apa padanya, Nak,"

Byeol Ri menatap ayahnya dengan rasa bersalah. Tidak terlihat sedikitpun kebohongan di wajah ayahnya.

"Dimana dia sekarang?"

"Di paviliunku, Aboeji. Dia tergeletak di depan paviliunku,"

"Ayo kesana, Ayah ingin melihat kondisinya,"

***

Di suatu tempat...
"Bagaimana, apakah kau menemukannya?"

Seorang laki-laki yang wajahnya tak terlihat, berbicara kepada seorang laki-kai berpakaian hitam.

"Ma.. Maaf Tuan. Saya terlambat. Ada yang menyerangnya tadi, terapi saya tidak dapat menangkap orang itu,"

"Kita harus segera menjemputnya," gumamnya.

****

“Mengapa dia bisa menjadi seperti ini?" tanya Tuan Park.

"Aku tidak tahu, Aboeji. Saat aku kembali ke paviliunku, dia ada di depan. Dia tergeletak berlumuran darah.. Aboeji, ada yang memanahnya, aku tidak tahu siapa orang tersebut," jawab Byeol Ri.

Sesaat mereka berdua terdiam.

"Aboeji, tolong izinkan dia tinggal di paviliunku hari ini. Kondisinya terlalu lemah untuk bergerak. Jebal, Aboeji,"

"Baiklah. Meski dia adalah pelayanku, aku sangat menyayanginya. Tolong jaga dia, Ayah percayakan semua padamu,"

Setelah itu Tuan Park keluar dari kamar Byeol Ri.
Tidak pernah kulihat pancaran cinta seperti itu di mata anakku. Aku tahu, dia sangat mencintai Jin Hee. Meskipun demikian, aku tidak dapat membiarkan mereka bersatu, karena aku telah berjanji pada Tuan Kim untuk menikahkan anak kami. Janji itu kubuat saat aku dan Tuan Kim masih menjadi murid Sungkyunkwan.

****

"Agassi.. Agassi," bisik Jin Hee dalam tidurnya. Jin Hee yang dibaringkan di atas alas tidur milik Byeol Ri, membuat gadis itu merentangkan alas tidur lain di sebelah Jin Hee.

"Aku mendengarmu, Jin Hee-ah," ucap Byeol Ri menggenggam tangan Jin Hee. Saat itu hari sudah malam.

"Agassi," kata Jin Hee setelah membuka matanya perlahan.

"Jin Hee-ah.. Aku mencintaimu juga,"

"Kau berbohong Agassi. Aku.. mendengarmu berkata.. pada ayahmu.. bahwa kau tak mencintaiku,"

"Itu tidak benar. Aku harus mengatakannya agar Ayah tidak menjualmu! Tidakkah kau tahu bahwa sulit bagiku jauh darimu?"

"Agassi, maukah kau melakukan sesuatu denganku?"

"Apa?"

"Ayo kita pergi bersama. Mari kita pergi jauh dari Hanyang. Apakah Agassi ingin pergi denganku?"

Seketika Byeol Ri terdiam. Dia begitu mencintai orang tuanya. Mereka pasti akan panik jika tahu dia tidak ada di rumah. Ah, Sa Rang! Pelayannya sejak kecil bagai saudaranya sendiri. Meskipun demikian, dia tidak mencintai Soo Hyun.

Apakah dia sanggup kehilangan orang-orang yang mencintainya demi bersama orang yang dia cintai?

Perlahan Byeol Ri membuka mulutnya dan menjawab.....

A Love Story In JoseonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang