2 : Guardian

1K 46 4
                                    

Byeol Ri tiba di pasar dan melihat ke sekeliling.

"Unnie!" teriak seorang gadis kecil yang bernama Ha Na.

Ha Na adalah seorang anak jalanan. Dia mempunyai seorang kakak laki-laki yang bernama Da. Mereka berdua juga merupakan teman bermain Byeol Ri tiap mengunjungi pasar, hanya saja, kali ini Da tidak terlihat. Mereka tidak memiliki orang tua dan Da bekerja untuk menghidupi mereka. Terkadang, Byeol Ri membantu mereka dengan memberi uang atau makanan.

Mendengar suara yang familier, Byeol Ri menoleh dan melihat gadis kecil itu sambil tersenyum. Byeol Ri dan Ha Na lalu berjalan-jalan di pasar malam.

Dari kejauhan, ada sekelompok preman yang memperhatikan gerak gerik mereka.

"Hyung, sepertinya gadis itu adalah keturunan bangsawan meski pakaiannya lusuh. Caranya berjalan pun juga berbeda. Bagaimana jika kita jadikan mereka mangsa untuk malam ini?" tanya seorang preman kepada orang yang sepertinya ketua kelompok itu.

Ya, Byeol Ri termasuk orang kaya. Sejak dahulu kala, keluarga Park menyediakan barang-barang yang dibutuhkan istana dan barang-barang tersebut memiliki kualitas yang bagus. Selain itu keluarga Park juga memiliki bisnis di Qing. Keluarga Park termasuk keluarga yang memberikan pajak besar pada pemerintah.

Saat sedang melihat-lihat aksesoris pakaian, tiba-tiba seorang preman menggendong Ha Na dan membawanya lari ke tempat yang sepi.

"Unnie!!" jerit Ha Na dalam gendongan pria itu.

"Ha Na-ah!!" jerit Byeol Ri juga langsung mengejar preman tersebut tanpa berpikir panjang.

Preman itu berhenti di sebuah jalan buntu yang jarang dilalui orang. Tak lama kemudian, muncul preman-preman lainnya mengelilingi Byeol Ri, sehingga gadis itu tidak dapat melarikan diri.

"Jangan sakiti dia. Apa yang kalian inginkan?" tanya Byeol Ri pada preman yang ada di hadapannya, si ketua. Dia memegangi Ha Na.

"Kami hanya butuh uang, Agassi," jawab si ketua sambil tetap memegangi Ha Na.

"Aku.. Aku tidak membawa uang sama sekali," kata Byeol Ri gugup, khawatir preman itu akan menyakiti Ha Na.

"Apa?!" teriak si ketua marah.

Seketika preman-preman yang mengelilingi Byeol Ri maju beberapa langkah, mendekati gadis itu. Ketua preman mendorong Ha Na hingga terjatuh. Ha Na lalu bersembunyi di pojok sambil berharap ada yang menolong Byeol Ri.

"Ya! Agassi, jika kau tidak memiliki uang, kau bisa membayar kami dengan cara lain," ujar ketua preman yang diiringi tawa keras dari preman-preman lainnya.

Ketua tersebut menyudutkan Byeol Ri ke tembok.

"Agassi, tahukah bahwa Agassi cantik sekali?" ujar ketua.

Bahkan mendengar orang tersebut berbicara, Byeol Ri merasa jijik dan memalingkan wajahnya.

Ketua itu hendak mencengkeram tangan Byeol Ri. Dengan gerakan yang cepat, Byeol Ri menyikut wajah si ketua lalu melemparkan kedua sepatunya. Ketua itu kesakitan dan semakin geram, lalu mendorong Byeol Ri ke tembok. Setelah itu dia langsung mencengkeram tangan Byeol Ri.

"Jangan sentuh aku! Pergi!" teriak Byeol Ri sekencang mungkin.

Preman-preman lainnya hanya tertawa melihat Byeol Ri yang diperlakukan seperti itu. Si ketua merapatkan tubuhnya pada Byeol Ri dan menyeringai puas.

"Apakah aku harus memulainya dari sini?" tanya ketua preman sambil terkikik. Dia menunjuk tali hanbok yang dikenakan Byeol Ri.

"Lakukan! Lakukan!" teriak preman-preman lain menyemangati.

A Love Story In JoseonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang