2. Meet Someone

66 20 4
                                    

Pagi-pagi sekali aku sudah bangun. Tak terasa sudah sekitar satu minggu aku menjalankan aktivitas di rumah lama ku. Di Indonesia. Yaa.. jujur saja yang awalnya aku sungguh malas untuk bersekolah, saat ini aku semangat sekali untuk cepat sekolah. Aktivitas monoton yang ku lakukan membuatku cepat merasa bosan ditambah dengan cerita-cerita dari Ryan dan Kak Niko tentang teman sekolahnya semakin membuatku iri. Sekarang aku sudah siap sekali untuk sekolah.

"Hana cepet ntar kakak telat" teriak Kak Niko dari bawah. Dengan cepat aku menyambar tas yang sudah ku persiapkan dari tadi malam di atas tempat tidurku. Sebentar ku perhatikan pantulan diriku di atas cermin. Seragam sekolah yang mungkin akan sedikit berbeda dari seragam sekolah biasanya. Kemeja putih panjang dibalut dengan rompi pendek berwarna hitam. Dipadukan dengan rok bermotif kotak-kotak berwarna ungu muda yang selaras dengan dasi yang ku kenakan. Rambut hitam panjangku tergerai begitu saja.

"Okee.. selamat datang sekolah baru. Aku siaapp!!" Gumam ku pelan.

"Kakak ayoo pergi" teriakku semangat.

♡♡♡♡

Dengan terburu-buru aku dan Kak Niko keluar dari mobil ferrari hitamnya.

"Kak maaf. Sungguh, padahal udah bangun awal loh" ucapku merasa bersalah pada Kak Niko. Mendengar perkataanku Kak Niko hanya menghembuskan nafasnya perlahan. Yaa gara-gara menungguku yang terlalu lama kita berdua terancam tak bisa masuk ke sekolahan.

"Iya gak apa. Masih mending tuh satpam masih bolehin kita masuk" ucap Kak Niko.

"Ahh iya. Janji deh besok gak gini lagi"

"Awas aja kalau sampai telat lagi. Gak bakal mau gue numpangin lo lagi Han"

Aku hanya nyengir saat mendengar perkataan kak Niko. "Siap boss" teriakku sambil mengacungkan jempol kananku tepat didepan wajahnya.

"Yaudah ahh. Udah masuk sana ke kelas. Udah sepi tau" celetuk Kak Niko sambil mendorong punggung.

"Kakak mau gue tersesat gitu ? Sekolah ini gede kak. Kelas nya yang mana aja gue gak tau kak"

"Sejak kapan sih lo jadi manja gini, Han ?"

"Sejak negara api mulai menyerang kak" ucapku dengan tawa hambar mengingat adegan anime Avatar yang pernah ku tonton.

"Ngawur lo. Yuk ahh masuk kelas" ucap Kak Niko sambil menarik pergelangan tanganku.

Aku dan Kak Niko berjalan di salah satu koridor kelas. Ada beberapa siswa yang belum masuk ke dalam kelasnya. Entahlah, mungkin mereka mendapat hukuman atau mungkin memang tak ada guru yang masuk untuk mengajar. Beberapa pasang mata dengan terang-terangan memandangku dengan tatapan aneh. Sedikit gugup ku perhatikan penampilanku ini.

"Kak, apa ada yang salah dengan penampilan gue ?" Bisikku tepat ditelinga Kak Niko.

"Enggak. Biasa aja"

"Kok mereka liatin gue kayak gitu ya ?"

"Mungkin karena seragam lo yang terlalu wow buat mereka" jelas Kak Niko. Mendengar itu aku pun hanya mengangguk-anggukkan kepala ku.

Kak Niko berhenti tepat didepan sebuah kelas. "XI IPA 2". Ahh ini dia kelas baruku.

"Baiklah nona, ini kelasmu. Jadi bisakah sekarang aku pergi ?" Tanya Kak Niko dengan gaya seorang Pangeran.

"Ckk.. geli gue liat lo kayak gitu kak"

"Masa ? Padahal banyak cewek yang pengen di gituin sama gue"

"Gue gak termasuk dengan cewek yang lo maksud kak"

"Haha iya lah lo kan adek gue"

"Nah itu tau"

"Yaudah gue cabut ya, Han"

"Okee" ucapku sambil mengangguk pelan. Ku perhatikan Kak Niko yang berjalan meninggalkanku sendirian hingga akhirnya orang itu berbelok ke arah koridor yang lainnya.

Ku hembuskan perlahan nafas ini.

"Hana lo pasti bisa" ucapku menenangkan diri sendiri.

Tokk.. tokk..tokk..
Suara ketukan pintu terdengar menggema, mengingat tempat yang sedang ku pijaki sekarang memang terasa lengang dan sepi.

Pintu di depanku perlahan terbuka menampakkan sosok seorang wanita setengah baya berkacamata yang memandangku dengan intens.

"Hana Oktaviani ?" Ucap wanita didepanku ini yang dengan sangat yakin aku katakan kalau dia adalah guru di sekolah ini.

"I-iya saya, Bu"

"Masuk" ucap guru didepanku ini dengan tegas. Kedua kaki ku memasuki ruangan kelas mengekor di belakang guru yang belum ku ketahui siapa namanya. Suasana kelas ini sangat senyap. Tak ada satupun yang bersuara. Bisa ku simpulkan berarti guru yang saat ini berada di sampingku saah satu guru killer yang ditakuti di sekolah ini.

"Ehem. Anak-anak hari ini kalian kedatangan teman baru" ucap guruku yang mengundang beberapa suitan dari siswa yang nantinya akan menjadi temanku. Hati-hati ku dongakkan kepalaku menatap beberapa siswa yang ada di depanku.

"Kenalkan dirimu" perintah guruku itu yang di sertai anggukan kepalaku.

"Selamat Pagi. Kenalkan nama saya Hana Oktaviani. Saya pindahan dari London High School. Mohon bantuannya teman-teman" ucapku.

"Wahh pantesan seragam dia beda. Kereenn"

"Wihh dari London bro. Pasti kaya nih"

"Imut nya"

Beberapa kalimat yang diucapkan mereka dapat ku dengar. Geli sekali rasanya mendengar mereka berkata seperti itu. Tapi untuk menjaga citraku, aku hanya tersenyum mendengar ocehan mereka.

"Sudah sudah!! Tak ada yang menyuruh kalian untuk ribut seperti ini" teriak guruku itu.

"Sekarang kau Hana. Duduklah di tempat dudukmu sekarang" bergidik ngeri aku pun berjalan menuju salah satu tempat duduk kosong pada barisan ketiga paling ujung. Disamping tempat duduk itu pandanganku bertemu dengan tatapan dingin seorang pria. Pria itu menatapku sebentar lalu membuang wajahnya ke arah luar.

"He-hei tempat ini kosong kan ?" Tanyaku gugup. Pria itu kembali menatapku datar. Tak ada ekspresi sama sekali yang di tampakkan olehnya.

"Ini memang tempatmu" ucapnya tajam dan menusuk membuatku sedikit gugup.

"Kalau gitu gue duduk disini" ucapku sambil meletakkan tasku di atas meja dan duduk dibangku itu. Tepat di samping pria itu. Pria itu kembali terdiam dan fokus dengan apa yang ada didepannya. Entah dia memang memperhatikan apa yang di jelaskan oleh guru atau dia hanya berpura-pura, tak ada yang tau.

Tak ingin ambil pusing aku pun mulai mengambil buku yang ada di dalam tasku. Namun belum sempat aku ingin menulis apa yang diterangkan oleh guru, tanganku tercekat mendengar apa yang telah dikatakan pria disampingku ini.

"Selamat datang kembali ke Indonesia, Hana"

♡♡♡♡

Lanjut ke part sebelumnya ^^ sebelumnya maaf kalau ngebosenin, tapi tenang aja :D ini masih di awal cerita.

Tetep ngingetin buat vote and comment nya ya ^^

When I See You AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang