PROLOG

97 3 0
                                    

Pagi ini masih sama seperti pagi-pagi sebelum nya, dingin serta sunyi.  Aku sama sekali tak mengerti, hati ini masih terasa sakit sejak hari itu. Padahal sudah 3 tahun berlalu, namun hati ini belum bisa berbicara lagi kepada siapapun. Hati ini masih mengunci untuk orang yang sama. Laki-laki yang selalu membuat jantungku berdegup kencang walaupun hanya sekedar mendengar namanya disebutkan.

Dinar, itulah nama panggilan untukku. Nama sederhana yang diberikan oleh kedua orang tuaku. Aku anak tunggal di rumahku. Aku sekolah di salah satu Universitas terkenal di Malang. Aku pindah dari kota seberang sebelum aku masuk kuliah. Namun, apa yang aku lihat di kota ini benar-benar sama. Sama seperti kotaku sebelumnya; padat. Tujuanku mencari sekolah yang jauh dari kotaku adalah untuk melupakan kenangan pahit yang pernah ku alami dengan seorang laki-laki yang entah dimana dia sekarang. Namun sepertinya, usaha ku tak membuahkan hasil apapun.

Aku benar-benar merindukannya.

FOR A WHILETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang