I LOVE YOU

47 2 0
                                    

Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) akan dilaksanakan kurang dari 1 minggu lagi. Aku benar-benar fokus untuk itu. Aku melupakan segalanya tenatang aku dan Garu. Aku melupakannya untuk sementara waktu. Agar aku bisa lebih tenang.

Setelah pelaksanaan UNBK, aku dan teman-temanku berencana untuk liburan ke sebuah pantai di dekat kota tempatku tinggal. Aku menyetujuinya. Dan keesokan harinya kami semua pergi ke pantai untuk melepas penat dalam otak kami. Aku benar-benar merasa bahagia dan lepas di pantai. Namun perasaanku masih merasa sepi. Aku tak tahu, tapi aku yakin pasti ini gara-gara Garu. Sejujurnya, aku mencoba mengabaikannya. Dan syukur saja, hari itu bisa ku lewati dengan aman. Sepulang dari pantai, aku merebahkan diriku di atas kasurku dan aku menatap Handphone-ku. Ku beranikan diri untuk mengirim SMS pada Garu.

"Hai, Ru. Aku ingin bertemu denganmu besok. Di taman pertama kali kita pergi. Terima kasih dan selamat malam."

"Dinar, aku akan datang."

Air mata ini selalu meleleh jika harus melihat, mendengar dan bertemu dengannya. Apapun yang berhubungan dengannya, mata ini tak sanggup menahan air mata ini. Hingga aku tertidur dalam keadaan setelah menangis. Keesokan harinya, aku bersiap diri dan segera mengambil kotak hadiah yang sudah ku persiapkan sejak sebelum UNBK dilaksanakan. Dan kini aku sudah tiba di taman, ku lihat Garu lebih dulu sampai disbanding aku.

"Hai, Ru"

"Hai, Dinar. Bagaimana kabarmu?"

"Baik. Oh ya, ini untukmu. Selamat ulang tahun ya. Semoga kau selalu bahagia, Ru. Semoga hubunganmu dengan Kenia tak ada masalah sedikitpun. Dan aku ingin mengatakan padamu bahwa aku akan pindah ke Malang minggu depan. Terima kasih telah mengenalkanku pada bahagia dan luka. Terima kasih Garu."

"Ka-kamu memberiku hadiah yang sementara aku tak memberimu hadiah satupun?"

"Sederhana saja, karena aku mencintaimu. Namun aku sadar apa posisiku untukmu. Tak lebih dari seorang teman bukan? Sudahlah, Garu. Terima kasih ya sekali lagi."

"Dinar, terima kasih banyak. Aku merasa bersalah kepadamu"

"Hehe, sudahlah. Ini terakhir aku bertemu denganmu. Aku akan pergi setelah ini. Jaga dirimu baik-baik, Garu. Bye-bye!"

Garu benar-benar tak mengucapkan sepatah kata apapun tentang kepergianku. Dan sudah ku putuskan aku tidak ingin berpacaran lebih dulu, sampai hati ini benar-benar siap menerima cinta yang baru. Pertemuan itu adalah terakhir kalinya aku melihat wajahnya. Dan aku yang sekarang akan pindah ke kota baru. Terima kasih, Garu. Kau mengajarkanku untuk tetap menghargai perasaanku sendiri. Terima kasih atas luka yang telah kau ukir. Aku tidak akan melupakannya.

Sekali lagi kuucapkan padamu, Garu.

I love you and my heart always be like that.

Good bye, Garu.

FOR A WHILETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang