Di suatu saat. Di suatu tempat.
Suara riuh celoteh sehabis latihan memenuhi udara malam itu.Getaran di Handphone membuat sang empunya menghentikan aktivitasnya yang tengah berlangsung. Lalu memisahkan diri dari teman-temannya.
"Halo kenapa ci?"
"Udah kelar latihan gak dut?"
"Udah sih mestinya.. Kenapa emang?"
"Ke fx dong dut sekarang, nonton theater tim J trus nanti balik bareng.. Pulangnya ntar gue traktir makan deh"
"Yah cici.. Gue capek nih.."
"Sekali-kali lah dut lo nontonin cici sendiri, kan nanti gue traktir makan juga, yayaya? Oke fix. Ini udah mau masuk unit song.. Gue tunggu ya dut!"
"Ci? Halo ci? Ish dasar.." keluh Sinka saat Naomi memutuskan sambungan telepon mereka.
Sebenarnya Sinka malas sekali kalau harus kembali ke fx dan menunggu cici nya itu. Tapi apa boleh buat. Derita adik, ya harus nurut kakak. Demi menghibur diri, Sinka memotivasi dirinya dengan kata "Traktiran" yang di janjikan Naomi padanya.
Saat mengedarkan pandangannya, Sinka pun mendapatkan ide saat matanya bertemu suatu objek yang bisa membantunya malam ini. Oke. Manusia maksudnya. Lidya. Tanpa buang waktu, Sinka langsung menghampiri Lidya yang tengah duduk mengobrol bersama Kinal.
Kinal melihat Sinka yang berjalan kearah mereka berdua merasa heran.
"Eh ikan hiu, ngapain? Perasaan bukannya dudut masih ngambek gara-gara martabak kak Kinal abisin?" Lidya pun menoleh kearah belakang punggungnya untuk melihat orang yang dimaksud Kinal."Siapa juga yang mau ngomong sama kak Kinal, orang ada urusan sama kak Lidya sih wleeekk" sedangkan Kinal hanya tertawa saat Sinka menjawabnya dengan jutek.
"Kak Lidy~~" Sinka langsung gelendotan ke lengan Lidya.
"Uuuu apa dudut tayang tayang?" gaya sok imut Lidya yang fail.
"Sok imut gitu palingan dia ada maunya tuh Lid, jangan terjebak" sambar Kinal yang tengah tertawa mengejek Sinka. Sedangkan Sinka sudah memasang tampang ngambeknya dan siap memangsa Kinal.
"Apa sih kak Kinal dari tadi nyebelin banget"
"Wey udah-udah, kepala lagi pusing nih.. Badan lagi capek.. Jangan ribut ngapa.. Biarin sih sok imut, emang dudutnya imut.. Dia imut pada tempatnya, dari pada lo Nal.. Ngaku Elsa mulu, itu tidak pada tempatnya" Senang dibela Lidya, Sinka pun menjulurkan lidahnya mengejek Kinal.
Sedangkan Kinal kembali tertawa karena gemas dengan sikap junior yang ada di depannya ini. Memutuskan untuk tidak menggodanya terlalu jauh, Kinal pun berdiri dan mulai bergabung dengan kumpulan anak K3 yang lain.
"Oke, jadi gimana dut?"
"Kak Lidy habis ini ke fx gak?"
"Gak tuh, mau langsung pulang, emangnya kenapa?
"Yah kok gak ke fx? Emangnya gak jemput kak Melody? Kan sekarang theater tim J"
"Enggak sih.. Soalnya orangnya gak minta jemput.. Kamu pasti disuruh kak Naomi ke fx ya?" Tebak Lidya.
"Iya nih.. Disuruh nontonin cici juga baru abis itu pulang bareng.. Kirain Kak Lidy ke fx.. Kalo ke fx aku tadinya mau nebeng gitu"
"Oh gitu.. Yaudah yuk kamu siap-siap aja, kita ke fx sekarang.. Lumayan surprise ke Melodut sekalian jemput hehehe"
"Eh beneran nih?"
"Iya bawel, yuk lah siap-siap" cubit Lidya gemas ke pipi Sinka.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Save Skripsi, Save Melody (COMPLETED)
FanfictionCerita Imajinatif Mengenai Behind The Scene Aktivitas Dan Pembagian Waktu Untuk Skripsi, Pacaran, Perform, Main Dan Istirahat Diantara Jadwal Yang Padat #MeLids #MeLidsky