Suatu pagi di Apartemen Melody. Seperti yang sudah sudah, tempat nge-date akan berselang-seling. Kalau minggu ini rumah Lidya maka minggu depan apartemen Melody, begitu pula sebaliknya. Sebenarnya lebih banyak Lidya yang menyambangi Apartemen Melody karena Lidya kasihan kepada pacarnya itu, takut kecapekan.
Belakangan karena kegiatan Melody yang seabrek, Lidya yang mulai sibuk dan belum lagi bentroknya jadwal mereka berdua. Mengakibatkan harus ikhlasnya mereka cuma bisa nge-date di mobil dalam beberapa jam atau bahkan hanya dalam beberapa menit. Yang penting bisa bertemu untuk sekedar melepas rasa rindu #halah
Banyak yang bertanya-tanya, kenapa sih selalu ngedate dirumah. Padahal pasangan lain di jeketi bisa nge-date dimana aja. Kembali lagi.. Lidya pacarannya sama icon-nya jeketi, jadi pasti akan ada banyak orang yang mengenali Melody. Kalau Lidya? Duh.. gak usah jauh-jauh.. itu si Tiwi Kitiw ART barunya Lidya cuma tau Melody. Dikira Tiwi si Lidya ini cuma anak majikan manja yang beruntung bisa pacarin artis.
Memang karena kesepakatan keduanya dari awal menjalin hubungan untuk Stay Under The Radar. Memang, ini negara Liberal, terserah mau berbuat apa. Yang penting tetap bayar pajak dan tidak melanggar hukum.
Orang waras mana sih yang gak risih kalau Relationshipnya jadi konsumsi publik? Belum lagi kata-kata Mitos yang 'katanya Golden Rules' tidak memperbolehkannya para member untuk berpacaran. Damn. Untuk menghindari hal-hal yang iya-iya maka Stay Under The Radar adalah pilihan terbaik. Walau kadang bosan karena tempatnya itu-itu lagi.
***
Pagi menjelang siang, terlihat dua orang di ruang tamu. Satu orang sedang terkapar tengkurap tak berdaya di atas sofa kerajaannya, sedangkan yang satunya duduk di lantai sambil menonton TV.
"Lid.." Panggil Melody.
Orang yang terkapar tidak memberikan respon.
"Lidsky?" Panggil Melody lagi
"Yang, kamu tidur ya?" Tanya Melody sambil menepuk kaki Lidya yang tepat berada di belakang kepalanya.
"Kamu manggil Mel?" Kata Lidya sambil melepas earphonenya.
Melody hanya memasang muka datar
"Ya menurut ngana gimana?"
Lidya bangun dari kerajaannya dan pindah duduk ke sebelah Melody.
"Ehehehe maaf maaf aku gak denger lagi pake earphone.. Napaciii Melody emesh?" Tak lupa tangan Lidya sambil mencubit pipi Melody pelan.
"Mau pinjem Handphone kamu" tanpa aba-aba Melody langsung mencaplok Handphone yang ada di genggaman tangan Lidya.
"Wowowowo.. Kenapa nih? Mau inspeksi mendadak? Gak ada isinya macem-macem itu yang.. Sumpah.." tanya Lidya dengan kening berkerut.
Melody hanya berdeham pelan.
"Ya kalo gak ada isi macem-macem gak usah gitu juga muka kamu, santai aja.." Seringai Melody.
"Ini emang muka ku kayak gini, emang mau kayak gimana lagi.. Itu isinya banyak Koreaan jangan ngomel ya" ucap Lidya sambil berjalan menuju dispenser untuk mengambil air putih.
Dari ruang tamu teriakan pun terdengar "Liiidd passwordnya apa nih? Kok banyak yang ke Sign Out sih medsos kamu?"
Setelah tegukan ketiga, Lidya pun membalas.
"Ulang tahunnya Shani yaaaangg!!"
"Oke Lid!" Balas Melody.
KAMU SEDANG MEMBACA
Save Skripsi, Save Melody (COMPLETED)
FanfictionCerita Imajinatif Mengenai Behind The Scene Aktivitas Dan Pembagian Waktu Untuk Skripsi, Pacaran, Perform, Main Dan Istirahat Diantara Jadwal Yang Padat #MeLids #MeLidsky