4

10.3K 234 32
                                    

Bagas POV

Mungkin seperti ini perasaan orang saat dapat jackpot. Bagaimana tidak, tanpa susah-susah mencari dia datang sendiri padaku tanpa paksaan atau menunggu informasi dari Adit. Yapp saat aksi mengintai kumulai, dia sedang membersihkan depan kosnya yang kutahu salah satu bangunan milikku. Bukan itu saja, ternyata dia juga akan magang di Stasiun tvku. Dan itu pertanda aku akan sering bertemu dengannya lebih sering. Aku tersenyum dengan manisnya saat menuju rumahku lagi. Dan aku sudah malas melanjutkan acar berolahraga pagi ini,karena salah satu tujuanku sudah kudapatkan. Hanya perlu sedikit perkenalan saja.Mungkin aku sudah gila, padahal aku belum mengenalnya. Tapi hari ini perasaanku jauh lebih baik dari hari biasanya. Dengan semangatnya aku mandi dan bersiap-siap untuk bekerja.

Rama POV

Jangan heran jika hari ini kalian melihatku sering berkeringat, terlihat gugup dan bingung. Bagaimana tidak gugup dan bingung coba, hari ini adalah hari pertama kalinya aku mulai masuk magang di stasiun tv . Yang kubingungkan itu aku tak tau bagaimana sistem kerja nanti yang akan aku kerjakan. Tapi aku akan berusaha sebaik mungkin saat menjalai pekerjaanku nantinya. Saat dijalan aku sempatkan membeli roti isi selai coklat kesukaanku di abang penjual Sari Roti keliling yang melewati komplek kosku. Aku sengaja membeli 5 bungkus untuk berjaga-jaga saat dibutuhkan. Walaupun aku sudah menghabiskan semuanya tapi nantinya aku masih akan makan nasi karena lapar. Aku juga heran, makan sebanyak apapun aku pasti tak ada perubahan. Dari dulu tubuhku seperti tak ada peningakatan saja, hanya bertambah tinggi sedikit. Tapi aku juga bersyukur aku tidak masuk dalam kategori orang kurus, tapi aku termasuk sedang-sedang saja. Terlihat pas untuk ukuranku. Tempat ku PKL (aku lebih suka dengan kata MAGANG ,karena berkesan lebih baik menurutku) tidak terlalu jauh, cukup keluar komplek dan kantornya yang merangkap studionya sudah terlihat jelas di seberang jalan. Karena aku anak baru, kuputuskan untuk ke meja resepsionis untuk menanyakan kegiatan anak magang.

"Pagii, kamu anak magang baru kan?"sapa si mbak resepsionis.

"Ehh pagi juga mbak, iya aku anak baru"kataku menimpali sapaan selamat paginya.

"Yaudah kamu isi formulir ini yaa, abis itu kumpulin kesini lagi. Okeyy?" Okee dia mulai centil, kayak cabe-cabean.

Dengan map yang lumayan tebal untuk sebuah formulir,aku menuju meja di ruang tunggu untuk mengisi formulir tadi. Ternyata aku salah, didalam map tersebut terdapat selembar formulir dan sebuah buku panduan. Cukup menarik untuk mengisi formulir satu lembar saja sudah tersedia buku panduan yang mudah dipahami sebagai pedoman pengisian. Pertanyaan umum yang mudah kumengerti sudah ku isi, tinggal beberapa pertanyaan yang membuatku gagal paham dengan pertanyaannya.

"Bagian divisi apa yang anda inginkan, news, produksi atau keduanya?" Itu pertanyaan yang jawabannya bisa kutemukan ealam buku panduan.

Setelah aku membaca buku panduan tersebut, ternyata disini dibagi menjadi dua bagian divisi yaitu news dan produksi. Disini juga dijelaskan tugas-tugas tiap divisi. Karena aku tertarik dengan keduanya, jadi aku menjawab dengan "keduanya".

Dan beberapa pertanyaan yang tak terlalu penting sudah ku isi, dan aku kembali ke meja resepsionis untuk mengumpulkannya lagi. "Rani" yang kubaca dari name tag si mbak resepsionis itu, sedang memeriksa formulirku. Setelah dirasa cukup aku diberi 3 seragam kerja yang sudah terjadwal sesuai harinya. Karena aku sudah terlanjur memakai kemeja polos abu-abu, jadi aku akan menyimpannya di loker pegawai. Saat selesai menyimpan baju tadi ,aku dikejutkan dengan suara wanita yang berteriak.

"Hey kamu anak baru!!sekarang kamu pergi ke dapur dan cuci piring!!! Cepatt!!!" Karena kaget aku hanya mengangguk paham,dan dia pergi meninggalkanku dengan kebingungan. Kuputuskan kembali ke mbak Rani untuk bertanya dimana letak dapurnya.
Setelah mengetahui letak dapur, aku bergegas kesana. Dan aku tak percaya akan keadaan disini, ya memang dapurnya sangat modern, besar dan bagus untuk sebuah dapur umum, tapi tempat ini sangat menjijikkan bila kalian melihatnya. Bagaimana tidak, sampah bungkus mie instans berceceran ,diatas kompor terdapat beberapa panci bekas memasak mie, dan juga di tempat pencucian piring terdapat gunungan piring kotor beserta teman-temannya. Aku mulai membersihkan bungkus mie yang berceceran, tidak banyak sebernarnya tapu cukup merepotkan. Setelah itu mulai mencuci bejibun piring-piring kotor itu,karena begitu banyaknya aku menbutuhkan waktu setengah jam. Aku sedikit bernafas lega,pekerjaanku sedikit demi sedikit berkurang. Sekarang aku membersihkan panci-panci kotor dan membersihkan daerah sekitar kompor gas ,begitu juga kompor listrik. Setelah kurasa bersih sekalian aku pel lantainya dari noda bekas injakan dan tumpahan kuah mie. Berhubung pekerjaanku selesai ,aku istirahat di sofa yang terdapat didalam dapur dan memakan roti yang kubeli tadi pagi.

Saat sedang menikmati roti isiku, aku mendengar suara seseorang sedang berlari dan tiba-tiba dari pintu dapur masuk seorang anak kecil yang sangat lucu dan menggemaskan. Dia membawa sebuah mangkuk berbentuk ikan sambil berlari ke arahku, tak sadar aku tersenyum ke arahnya.

"Kakak aku lapell."rengekannya dengan suara cadel sambik menyerahkan mangkuk yang dibawanya.

"Kamu mau makan apa?"kutanya dia dengan pelan, sambil mengusap kepalanya.

"Aku mau mie goleng gak pake pedes"rengeknya lagi.

Aku pun bangkit dari dudukku dan melihat isi kulkas yang terdapat di pojok dapur, kulihat ada beberapa bahan saja yang tidak lengkap. Aku hanya menemukan telur, saus dan roti tawar. Kubuka lemari sebelahnya dan disana banyak sekali aneka makanan instan. Tapi aku tak mau anak sekecil ini dibiasakan makan makanan instan ,tak baik untuk kesehatan.

"Adek makan yang lain aja yaa, nanti kakak buatin makanan enak"tak lupa dengan senyum manis kutunjukkan padanya.

"Janji mau buatin makanan enak buat aku?"

"Iyaa janji,tapi kamu duduk dulu ya disini kakak buatnya sebentar kok gak lama."

"Yeyyy ,okee aku tunggu." Katanya dengan antusias.

Karena kelupaan belum membuka freezer ,aku membuka kulkas dan membuka freezer. Disana ada beberapa sosis dan nuget. Tak lupa aku mengambil roti, sosis, saus dan telur. Aku mulai memasak ini dengan membelah sosis menjadi dua bagian tapi hanya sampai ujung dan tidak putus, laku kusatukan kedua sisi yang terpotong tadi dan menusiknya dengan tusuk gigi hingga membentuk 💙 . Lalu kupanaskan penggorengan danemberi sedikit mentega, setelah mentega leleh kumasukkan sosis berbentuk love tadi beserta telur yang ku ceplok didalamnya. Setelah kurasa sudah cukup digoreng, kuangkat dan kutaruh diatas piring. Tak lupa roti juga sedikit kupanggang di penggorengan sebentar. Setelah selesai kegiatan goreng menggorengnya. Kubawa piring berisi telur sosis,roti beserta sausnya ke sofa tadi dan meletakkannya di meja. Tampak wajah antusias dan senyum yang mengembang dari wajah anak lucu itu.

"Itu kakak masak apa?"tanyanya dengan senyum yang lebar.

"Kakak buat roti isi cinta"kataku sedikit menombongkan diri. Aku mulai menata roti dan kuolesi sedikit saus sebagai perasa. Setelah jadi, aku mengambil beberapa lembar tisu agar saat dipegang minyaknya tidak mengotori tangan mungilnya.

"Ini udah jadi,makannya hati-hati yaa masih panas."
Dengan polosnya dia meniup beberapa kali dan melahapnya.

"Lasanya enak banget kak!!"katanya dengan wajah sumringah.

"Yaudah dihabisin yaa,kakak mau beresin dupur dulu." Kataku dan dia menanggapu dengan anggukan paham.

Begitu aku selesai membereskan bekas memasak tadi, kutengok dia yang masih setia duduk menungguku.

"Kakak ikut aku yukk."ajaknya dengan menarik tanganku. Aku ditarik menuju sebuah ruangan yang menurutku sebuah kamar. Sungguh aku yak percaya di bangunan ini memiliki srbuah kamar pribadi, dan lebih terkejutnya lagi ruangan ini memiliki fasilitas lengkap seperti kasur queen size, lcd tv 35 inch, kamar mandi dalam,lemari besar dan juga sebuah lemari es.
"Kalo kakak capek, tidul sini aja gapapa kok. Nanti aku bilangin ayah bial kakak gak dimalahi sama nenek lampil,tapi kakak halus disini sama aku"aku terkekeh kecil mendengar perkataannya yang lucu.

"Iyaa kakak disini aja kok nemenin kamu"dia tidak memperhatikanku saat bicara dan tangan mungilnya menekan remot untuk menyalakan tv. Aku ikut menhampirinya dan duduk disebelah sofa kecil tempat duduknya. Yaap disini memang hanya ada satu sofa mini yang hanya menampung 1 orang saja.

"Kok kakak duduk dibawah?"tanyanya sedikit mebgeraskan suara.

"Kan tempat duduknya cuma satu"

"Ehh iyaa, yaudah kakak duduk disini aja."

"Terus kamu gimana?."

"Udah cepetan kakak sini!!"ucapnya seraya turun dari sofa. Setelah aku duduk dia naik ke kursi dan duduk diatas pangkuanku denga kepala ia sandarkan di dadaku.

Mungkin seperti ini rasanya memikiki adik kecil pikirku dalam hati. Dan kami mulai menonton serial kartun yang disukainya.karena kelelahan mataku perlahan terlelap dalam tidurku. Dalam mimpiku aku merasakan beban yang menindihku terangkat perlahan, tak lama setelah itu tubuhku merasa ringan dan seperti terbang ke angkasa. Begitu nyaman yang kurasakan.

TBC kaka

Ehh tapi itu anak sapa yaakk??kok di stasiun tv anak anak kecilnya,jangan-jangan hantu lagii.
Ihh enggak serem dehh

Mas Bebb! [ManxBoy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang