"Adel,"
"Adel gue masuk ya,"
"Del!!" panggil Gilang lebih kencang. Merasa tidak ada yang menyahut ia langsung masuk ke dalam rumah. "Adel! Gue ke kamar nih, bodo amat ya siapa suruh lo gk nyaut."
Sesampainya dipintu kamar Adel, Gilang tanpa permisi langsung menerobos masuk dan mengedarkan mata pada setiap penjuru kamar.
"Oh, lagi dikamar mandi ya." gumamnya pada diri sendiri. Gilang langsung merebahkan diri diatas kasur Adel.
Jendela besar itu terbuka sangat lebar sehingga angin dengan bebasnya masuk, meniup gorden biru langit dan tentu membuat sejuk seseorang yang kini sedang telentang tidur diatas kasur Adelyn dengan nyaman.
"Del lo lagi mandi atau apaan, sih? Buruan dong keluar."
Tidak ada jawaban. Hanya suara gemericik air yang terdengar. Gilang lagi-lagi mencari posisi enak untuk tidurnya. Ia menghirup dalam-dalam wangi khas Adelyn pada seprai bergambar Doraemon itu.
"AAAAAAAA!!!!" Pekik Adelyn begitu ia keluar dari kamar mandi dan melihat seorang laki-laki tertidur diatas kasurnya.
Mendengar suara jeritan Adel yang menyakitkan telinganya, Gilang buru-buru bangun. Untung saja gendang telinganya tidak rusak atau putus.
"Apaan sih Del teriak-teriak kaya gitu. Heboh banget tau kaya lagi ada maling aja."
"Gilang! Jelas gue teriak. Lo ngapain uda ada di kamar gue aja? Sejak kapan? Ngintip ya lo pasti? Ahh dasar mesum!" Adel melemparkan boneka Doraemon yang ia ambil di atas sisi tempat tidurnya.
"Nuduh nih kerjaannya. Gue uda teriak-teriak kalo dari tadi...," Gilang menggantungkan kalimatnya saat ia sudah melihat penuh Adelyn. Secara seksama matanya melihat tubuh Adelyn yang hanya berbalut handuk putih polos.
Ya, Gilang memang cowok normal dan memiliki nafsu seperti yang lainnya. Jelas ia telan dalam-dalam salivanya. Ya Tuhan! Cobaan apa lagi ini? Gilang sudah sering bersama dengan Adelyn dan bahkan dulu mereka mandi bersama saat usia mereka enam tahun. Dulu ya Gilang, Dulu. Lain dengan sekarang!
"Tuh kan mesum! Liat apaan? Aahh keluar sana!"
BUGH
Satu lagi boneka yang lebih besar mengenai tubuh Gilang. Adelyn merasa risih dengan tatapan Gilang yang menurutnya tidak seperti biasa. Dan gadis itu tahu jika mereka kini sudah remaja bukan lagi anak SD yang hujan-hujanan bersama terus berakhir dengan mandi bersama oleh Bunda.
"Aww! Sakit Del. Hobi banget sih nyiksa gue," Gilang mencebikkan bibirnya sambil memegang hidungnya yang terkena boneka. "siapa juga yang mesum. Selalu deh salah dimata Adel."
"Bomat! Keluar dulu sekarang. Cepet!"
"Baju di kamar mandi ajalah sana. Uda pewe nih gue."
Jika terus-terusan diladenin, Gilang tidak akan berhenti dan akan menambah emosi Adel. Dengan geram ia membuka lemari bajunya. "Dasar nyebelin!" umpat Adel.
Gilang tersenyum puas. Ia berhasil membuat Adelyn kesal dan ini adalah salah satu mainannya saat ia sedang bete. Ya, alasan Gilang main ke rumah Adel karena di rumahnya tidak ada orang sama sekali.
Adel semakin menjinjit ketika ia berusaha untuk mengambil bajunya. Kok susah, sih. Dan itu justru membuat Gilang harus mengucapkan istighfar sebanyak-banyaknya karena secara tidak langsung Gilang melihat tubuh Adel sedikit lebih banyak. Aduh Gilang beneran mesum:(
Tidak banyak omong, dari pada ia harus menabung dosa karena kehilapannya, Gilang turun dari kasur dan langsung mendekat menuju Adelyn yang masih berusaha mengambil baju.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY NEIGHBOR
Teen FictionSatu, kalo tetangga kok nempel banget? Dua, kalo pacar kok Gilang gak pernah nembak? Tiga, kalo sahabat kok mesra? Real Story by Scarletsnow❤