PART 5 A - Korban Ciuman

187 21 22
                                    

Tengtong tengtong~

Gilang memandang ponselnya malas lalu ia membuka sebuah obrolan BBM yang tidak lain berasal dari Upin-Ipin. Kalian harus tahu, ada dua alasan jika Hikmah memulai obrolan grup, pertamama karena ada maunya, dan kedua tidak lain adalah gosip.

Hikmah : Lang, sore main yuk. Di rumah elo.

Egi : Setuju *emot ngedipin mata*

Hikmah : Eh curut, ide ke. Bukannya setuju-setuju aja

Egi : Ide ya? Jangan lupa bawa uang jajan masing-masing. Eh dirumah Gilangkan banyak kueh. sikasik

Hikmah : Pe'a

Gilang : Ngapain main di rumah gue?

Hikmah : Ngapelin Bunda elu

Egi : Ngapelin si cantik Adel leh uga tuh. V^^

Hikmah : so imut anjiissssssss

Egi : Hikmah syiliiikkkkkkk :p

Gilang : Berani sama Adelyn gue, melayang lo ke planet pluto!

Hikmah : Gila, si Gilang sensitif bangeddd kalo soal Adel LL

Gilang : Masbullooohhhhh? Lu juga bakalan gue kirim ke neptunus!

Hikmah : kok jadi gue yang kena semprot Gilang, sih L Egi tolongin gue T__T

Gilang : *Emot Pisau* *Emot Pistol*

Hikmah: Egiiiiiii tanggung jawab loooooo L Gilang ngamuk!

Egi : Gue kebelet kencing tadi, sowry :D wah, rusuh ya disini. Gue jadi gak enak L

Hikmah : Jinakin lagi Gilangnya. Gue gak mau mati muda, masih pengen rasain kawin L

Gilang : BERISIK

Egi : Dengan segenap jiwa raga, Egi mengucapkan mohon maaf lahir bathin L

Hikmah : Udahan ya becandanya. Seriusan nih. Jam berapa otw rumah mas Gilangnya? Jam lima aja oke!

Egi : Gak usah ngasih pertanyaan kalo elo sendiri yang jawab L gublok!

Hikmah : Ikutan sensitif nih L

Gilang : GUE BELUM BILANG IYA KALEE!

Hikmah : urusan ntar itumah. Bhaayyyyyyyyy :*

Egi : bhaayyyyy. Sampai berjumpa nanti ceman-ceman. Sun sayang :* :* :*

Jam sudah menunjukkan pukul empat sore. Berapa lama ia tidur? kepalanya serasa berat, seperti ada bom yang akan meledak. Dengan langkah gontai ia mengambil baju asal di lemari kemudian menyabet paksa handuk di belakang pintu. Saat ia mau keluar, seseorang dengan tiba-tiba masuk, membuat mereka saling bertabrakan. Gilang terhenti sesaat, handuk yang dipegangnya jatuh begitu saja. Bibirnya masih menempel indah didahi Adelyn. Oowwww.

"Duuhhh Gilang! Bilang-bilang kek kalo mau keluar," Adel memundurkan diri lebih dulu memberi jarak dengan tubuh Gilang yang hampir menempel dengan tubuhnya."dasar mesum." lanjutnya lagi seraya menatap Gilang kesal.

"Ngomongnya enak banget, ya. Harusnya Adel yang bilang-bilang mau masuk. Kesel iih!" ucap Gilang, ia berakting sangat sempurna untuk berpura-pura menutupi kegugupannya. Jika saja ia mengikuti kontes akting untuk layar lebar, mungkin Gilang akan menjadi pemeran utama.

MY NEIGHBORTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang