Chapter 10 ' Keputusan Untuk Melupakan..'

159 13 0
                                    

Luhan langsung menggenggam tangan krystal yang masih saat bersedih mereka pun jalan ke kedai coffee yang tak jauh dari kantor luhan pun langsung memesankan coffee kesukaannya dan juga kesukaan krystal.

Karna luhan sangat tau mengenai krystal karna selama 5 tahun mengenal krystal, luhan pasti mengulik semua tentang krystal.

Krystal hanya melihat luhan dengan tatapan yang tidak semangat.

'Hei nona soojung...' ucap luhan yang melambaikan tangan di depan wajah krystal agar krystal memperhatikan kalau di depannya ada seseorang.

Ia masih tak bergeming, luhan sangat kesal melihat krystal yang seperti sekarang ini.
Luhan pun langsung mencubit pipi krystal dengan sedikit keras.

'ahh... oppa sakit...' pekik wanita cantik itu, luhan hanya bisa tertawa karna dia bisa melihat wanita yang dia cintai marah kepada dirinya.

'Salah sendiri kenapa kamu melamun...' jawab luhan dengan sangat menyindir krystal yang sekarang ini.

Pipi krystal yang sudah berubah menjadi merah langsung membuatnya ingin menyiksa seseorang yang berada di sampingnya.

Namun luhan langsung mengecup pipi krystal dengan lembut, krystal merasa kaget dan menoleh pada luhan.

'Kenapa luhan oppa mencium pipiku...?' Tanya krystal dalam hatinya.

'Krystal saranghae...' ucap luhan dengan senyuman lembutnya dan tatapan luhan menunjukkan keseriusannya.

Mata krystal langsung membulat karna dia tak tau apakah dia harus senang atau sedih, disisi lain krystal ingin melupakan minho namun disisi lain dia tidak ingin membuat luhan sakit hati karna perasaannya sekarang belum bisa berpaling dari minho.

'Krystal-ssi ah... bukan soojung-ah.... aku ingin kamu menjadi pacarku apa kamu mau menerima ku sebagai namjachingu mu...?' Tanya luhan dengan memegang tangan krystal dan berlutut untuk menunggu jawaban krystal.

Krystal pun berfikir sejenak.

'Untuk demi kebaikan aku denganmu minho aku ingin melupakan mu dan semua kenangan kita mungkin ini jalan yang harus ku pilih yaitu menerima luhan sebagai namjachingu ku...' ujar krystal dalam hati.

'Hmm...nde oppa aku menerima oppa sebagai namjachingu ku...' ujar krystal dengan nada kekanak-kanak kan nya sambil tersenyum pada luhan.

Luhan merasa kaget karna krystal menerimanya perasaannya dan juga menganggap luhan sekarang menjadi namjachingu krystal.

Luhan langsung menarik krystal dalam pelukkannya.

'Krystal aku berjanji padamu kalau aku takkan membuatmu menangis dan merasakan sakit,,, namun aku akan membuat mu senang dan melupakan lelaki yang kau sebut 'Tuan Charismatic' itu...' kata luhan dalam hatinya.

Minho pun berlari mencari keberadaan krystal ia sangat ingat anak kecil yang selalu membawa boneka pororo ke mana saja ia pergi.

Namun saat minho sampai di cafe dekat perusahaan ia hanya melihat seorang wanita dan juga lelaki yang sedang berpelukan ia hanya dapat melihat kemesraan luhan dan krystal di balik jendela cafe yang sangat nyata.

Minho tak menyangka kalau ia melihat krystal berpelukan dengan luhan, ia merasakan sesak dan sakit di dalam hati nya seperti hatinya tertunduk pedang bermata dua dan juga merasakan jantungnya berhenti melihat kejadian yang ia lihat di depan mata.

'Harusnya aku tak ada berada disini dan melihat ini...' gumam minho yang merasakan sesak dan sakit di dalam hati nya karna dia kembali hanya ingin menemui gadis kecil yang telah mengisi hari dan juga hatinya saat di masa lalu namun yang ia telah melihat krystal sangat bahagia bersama orang lain tak lain lelaki itu adalah luhan.

Minho berusaha kembali ke kantor sambil menyusuri perjalanan ke perusahaan dengan tatapan dingin dan juga sangat kosong dan juga sedih karna kesalahannya semua hilang.

Dia tak merasa sudah sampai di perusahaan minho tak menyadari menabrak pintu perusahaan 'Dukkkk,,,' minho pun langsung tersadar dari lamunannya.

'Akh,,, aish... kenapa aku sampai memikirkannya sampai disini...' ucap minho yang merasa sangat kesal tak hatinya yang sakit namun sifatnya pun sakit karna dia menabrak pintu.

Seluruh karyawan melihat dia menabrak pintu, mereka memang ingin ketawa dengan apa yang minho lakukan tetapi minho menatap mereka dengan tatapan khas-nya mereka pun tak jadi untuk menertawakan bos nya yang dingin dan juga sangar itu karna mereka tau kalau minho adalah orang yang serius dan juga arogan saat jam bekerja.

Minho pun tanpa basa basi langsung masuk dan mengerjakan dokumen yang berada di tepat di atas meja kerjanya.

Luhan dan krystal pun bercanda, luhan sangat bisa membuat krystal ketawa dengan lelucon yang di bicarakan oleh luhan.

Mereka tak menyadari kalau selama mereka berbicara dan tertawa menghabiskan 2 jam dan krystal pun langsung melihat jam pada jam tangannya yang menunjukkan jam 10 pagi.

Krystal langsung menatap luhan, dan luhan tau tatapan krystal 'kajja,,, kita ke tempat kerja,,, aku tak mau sajangnim memarahi kamu hanya karna ini...' ucap luhan yang sangat senang dan penuh perhatian kepadanya sebab sekarang luhan telah menjadi namjachingu krystal yang akan selalu menjaga dan melindungi krystal.

Krystal hanya mengangguk 'nde baiklah oppa...' jawab krystal dengan senyuman manis yang sangat luhan suka, mereka lalu keluar dari cafe itu,,, sambil berpegangan tangan seperti sepasang kekasih yang sangat harmonis.

Mereka pun akhirnya sampai di kantor dan seluruh para karyawan sangat heran kenapa luhan dan krystal bisa bersamaan masuk ke dalam kantor, 'hei kalian berdua apa kalian jadian...' tanya seorang karyawan yang hanya bisa tersenyum saat melihat mereka berdua bersama.

'Ya tentu saja...' jawab luhan dengan merasa senang.

'Ya.. oppa kenapa kau bilang pada semua orang...' bisik krystal disamping telinga luhan.

'Tak apa kan kau memang yeojachingu ku chagi...' kata luhan yang langsung merangkul pundak krystal.

Krystal hanya tersipu malu saat luhan bilang hanya dialah 'yeojachingu' dan kini pipi krystal sudah merah.

Minho yang masih mengotak-atik komputer namun ia tak terfokus dengan dokumen yang di kerjakannya dah tak lama kemudian masuklah krystal.

Krystal melihat minho yang masih dengan wajah dingin tapi krystal melihat ke wajah minho yang aneh.

'Sajangnim,,, apa yang terjadi dengan jidat anda...?' Tanya krystal sambil menunjukkan luka di wajah minho

'Tak apa-apa... ini juga hanya luka biasa...' jawab minho yang sangat dingin kepada krystal.

Krystal pun langsung jalan dan mengambil kotak P3K di tas nya langsung menghampiri minho.

'Sini aku obati...' ucap krystal dengan sangat berharap.

'Tak usah nanti saja aku obati...'

'Tapi ini kalau tak di obati akan menjadi infeksi..' ucap krystal yang menahan kesal dan khawatir dengan keadaan minho.

'Sudah ku bilang jangan obati aku krystal-ssi..' jawab minho yang sangat kesal kenapa wanita di sampingnya.

Tanpa banyak alasan minho pun langsung mengambil jas dan keluar ruangannya sebab saat ini pikirannya kini sangat kacau.







Annyeong.. ah... tak terasa sudah sampai chapter 10 lagi ku harap para readers menyukai cerita aku ini... maaf kalau ada rada gak jelas aku membuat sesuai imajinasi ku...

Selamat membaca readers...

Dan terima kasih bagi para readers yang telah memvote cerita ku ini...*bow*

It's Me, I Hope You Be MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang