Talk [BTS V]

204 15 17
                                    

Warning! karna ff ini merupakan kisah cinta remaja jadi bahasanya pake bahasa santai dan termasuk bahasa sehari-hari.

namichan1004 present
.
'Semenjak itu Ayoung tidak pernah percaya dengan instingnya sendiri.'
.

'Ugh..! sebal!'
Rutuk gadis itu. Batu kerikil yang tidak bersalah itupun menjadi sasaran empuk atas kekesalan gadis bersurai coklat tadi-Kim Ayoung.

Terik matahari yang panas semakin membuat mood Ayoung semakin memburuk. Ia sedikit menyesali keputusannya untuk tetap berangkat ke tempat les ketika instingnya mengatakan bahwa lelaki itu hari ini tidak akan masuk
les. Atau kalau masuk pun, seperti biasa ia hanya akan memandanginya diam-diam dan tidak akan ada kejadian spesial diantara mereka. Ia selalu percaya pada insting dirinya sendiri karena biasanya instingnya sering benar.

Tidak lama Ayoung sampai juga di tempat les yang jaraknya tidak terlalu jauh dari rumahnya. Hanya memerlukan tujuh menit dengan berjalan kaki. Ketika Ayoung membuka pintu gedung tempat lesnya itu, udara segar dari AC mulai dihirupnya dalam-dalam.

"Ah, segarnya." gumam Ayoung. Mood nya pun mulai membaik. Gadis berkacamata itu pun melangkahkan kakinya hendak menuju ke ruang kelasnya.

"Ayoung, jangan ke kelas dulu. Tunggu dulu sini!" teriakan cempreng seorang gadis membuatnya berhenti melangkah dan menengok untuk mencari sang pemilik suara cempreng itu.

"Ey, Seol, kok disini?" Ayoung mendekati gadis cempreng tadi lalu mendudukkan bokong di sebelahnya.

"Iya, murid di atas lagi tes jadi kita harus nunggu mereka selesai dulu. Kamu bawa novel yang aku mau pinjam ngga?"

"Novel? Emang kamu mau pinjam novel ya?" Ayoung bertanya kebingungan.

"Duh, Ayoung! Jangan bilang kamu lupa! Aku kan bilang kemarin!" teriak Seol.

"Oh! Novel series golongan darah itu ya? Kamu mau pinjam yang Mr. O vs Ms. B kan? Ada,kok." Seol menghembuskan nafas lega.

"Aku kira kamu lupa. Untung deh kamu bawa. Mana novelnya?"

"Ada kok, dirumah." Ayoung pun tertawa terbahak-bahak karena berhasil mengerjai Seol. Sebenarnya ia ingat akan novel itu tadi ketika dirumah, namun ia sengaja tidak membawanya untuk mengerjai Seol. Seol yang naik pitam berteriak kesal sambil memukul pelan Ayoung.

Knock Knock .....Knock

Seketika Ayoung menghentikan tawanya ketika mendengar suara ketukan yang khas di pintu. Dadanya mulai sulit bernafas dan jantungnya berdetak lebih kencang. Ia tidak perlu menoleh untuk mengetahui siapa pemilik ketukan yang sudah ia hapal di otaknya. Sementara Seol masih merutuki Ayoung dan tidak menyadari perubahan raut wajah gadis itu.

Lelaki yang tadi mengetuk pintu itu kini mulai masuk dan melangkah menuju kelasnya-yang sama dengan kelas Ayoung dan Seol. Dia mulai menaiki tangga satu per satu. Manik Ayoung melebar ketika melihat lelaki itu. Ayoung merasa gugup. Ia selalu begini acap kali lelaki yang ia suka ada di sekitarnya. Ayoung pun menyadari sesuatu.

"Hey, Kim Taehyung!"
Taehyung-si lelaki tadi- menoleh. Ayoung terkejut ketika mata Taehyung dan matanya bertemu. Namun Ayoung lebih terkejut lagi ketika sadar bahwa ia sendiri yang dengan lantang memanggil namanya.

"Itu, Jangan ke atas dulu!" Ayoung berbicara tanpa sadar. Seol hanya diam memerhatikan mereka berdua.

"Kenapa?" tanya Taehyung.

"Murid di atas sedang tes, jadi kita harus nunggu mereka selesai." Tanpa sadar,lagi.

Taehyung berfikir sesaat lalu ia menganggukan kepalanya tanda ia mengerti.
"Baiklah, Makasih Ayoung."

"Iya sama-sama."
Setelah Taehyung pergi entah kemana-yang jelas bukan ke atas-, barulah Ayoung menyadari kejadian barusan adalah suatu hal yang sangat langka. Ini pertama kalinya ia berani memanggil dan berbicara kepada lelaki yang disukainya sejak dua bulan yang lalu. Itu pun tanpa difikir terlebih dahulu.

Semenjak itu Ayoung tidak pernah percaya dengan instingnya sendiri.

"Ayoung? Kok kamu senyam-senyum sendiri?" Ah,Seol!

fin.

Korean Fiction Series Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang