1

76 7 0
                                    

[[ Mulmed : Rena's hair ]]

N o r m a l . p o v

Rena memperbaiki snapback yang ia pakai ketika seorang cowok bertubuh jakung melintas di hadapannya, wajahnya mulai memerah, ia merasakan degup jantungnya makin tidak beraturan. Entah perasaan sialan apa yang menghampirinya kali ini, pikir gadis berambut merah jambu itu.

"Hey, Rena!" tiba-tiba tepukan seseorang mengagetkannya yang tengah mengamati sosok cowok yang terus melangkah menuju kantin dengan langkah-langkah kakinya yang lebar itu. Sementara itu, Rena terkesiap melihat siapa yang menepuk pundaknya.

Sialan.

Zack.

Mantannya yang paling ia benci.

R e n a . p o v

"Hey, Rena!" huh, sialan ternyata yang mengagetkanku adalah si makhluk iblis dari neraka, Zack Andreson, bukannya dia bersama kekasih barunya? Kenapa ia jadi sendiri begini?

"Apa urusanmu, Mr. Anderson?" kesalku tapi tetap kupertahankan wajahku yang datar ketika melihat wajahnya yang sialnya tampan itu.

"Tidak. Aku hanya ingin mengatakan, tipe barumu itu seperti Calvin, ya? Cupu!" aku tambah naik darah dibuatnya, bisa-bisanya ia mengatakan Calvin cupu sedangkan Zack lebih dari itu.Tapi, apa aku menyukai Calvin? Sepertinya tidak mungkin, mengingat dia adalah anak tipe 'alim', tidak seperti diriku yang biasanya jadi preman di sekolah.

Bisa-bisa di pemikiran orang lain aku sudah gila menyukai cowok seperti Calvin.

Calvin.

Calvin. Calvin.

Calvin. Calvin. Calvin.

Sialan, kenapa akhir-akhir ini pemikiranku penuh dengan orang yang namanya Calvin, sih? Kalau Calvin Harris ya wajar, tapi ini Calvin cowok cupu di sekolah yang bahkan pernah sekali kutindas!!

What should I do?

Is this a CARMA from God to me?

Aku pun berniat ke kantin dan terus memikirkan hal-hal yang akhir-akhir ini terjadi padaku.

Apakah aku menyukainya?

Kalau iya, kok bisa? Kan, terkesan tidak mungkin.

Lelaki Cupu dan Perempuan Preman. Asik juga kalau dijadikan novel konyol. Ugh, idiot.

Bruk ...

"Huh, sialan! GAK PUNYA MATA, YA?!" teriakku penuh amarah, dasar cewek kacamata sialan, pantas saja tidak bisa jalan dengan benar, lha matanya aja ada empat begitu! Duh, ini tumpahan soto di rokku mau dibagaimnaain?

"Ya, maaf," duh, ini cewek pake acara nunduk-nunduk segala, gemes, pengen matahin lehernya. Apalagi, nih, pake acara ngeluarin sapu tangannya buat ngelap-lap noda di rok yang kupakai. Memangnya ada gunanya ya kalau dilap-lap gitu? Bakal kering gitu, maksudnya?

Akhirnya, aku pun  menepis tangannya bahkan sampai sapu tangan bergambar beruang tidak jelas itu terpental jauh dari tempat ku dan gadis sialan satu ini.

"Ga per-"

"Lo harus minta maaf sama Lily," ini tangan siapa lagi? berani megang lengan gue, gue lihat aja itu muka langsung kutonjok kalau perlu.

But, wait ...

Itu bukannya Calvin?!

deg ...

Ini harus ngapain?

"Emang lo siapa?" balasku ketus, masalah hati dan harga diri itu harus gue pisahin jauh-jauh sekarang, jangan hanya karena gue seperti merasa menyukai Calvin, jadi gue bisa maafin cewek yang udah menabrakku.

"Lagian, siapa suruh lo juga jalan nggak pake mata. Mana ada orang jalan di keramaian sambil ngelamun?"

skak mat

Sialan, gue mati kutu. Lagian gue melamun gitu karena kepikiran lo, Calvin. Fvck, sudah berani melwan dia.

"Calvin, udahlah, lagian aku yang salah," ucapan yang keluar dari bibir gadis yang tadi kubentak membuat Calvin menatapnya lembut kemudian mereka berdua pun pergi setelah ada acara drama telenovela basi yang terjadi.

Terus, ini soto bagaimana??

Kok gue rada cemburu juga sih melihat kelembutan Calvin sama cewek yang bernama Lily, itu? Bodo amat, lah.



👻 Voments please 👻

Sorry typo bertebaran dan adanya kata-kata kasar yang frontal, lol. Kalau ada yang ingin readers kritik, kritik di comment aja. Don't be silent readers please.

annaa xx

- 16 March 2016

You Might be The One (pending)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang