Bagian 6

98 2 0
                                    

Biar bisa ketemu sama kakak…di marahin juga nggak papa…”
Tapi semua dapet hukuman yang sama.
Setelah acara di buka, aku membagikan tugas buat temen – temen panitia sesuai job disknya, dan setelah nggak ada yang komplain, aku segera menjalankan tugasku yaitu patroli keliling sekolah. Grup band udah nggak ada, wajar…jam sudah menunjukkan pukul setengah enam sore.
Acara malam ini termasuk masih acara santai, karena puncak dari kegiatan ini akan dilaksanakan pada esok hari. Aku sengaja duduk di depan gerbang setelah acara hari ini selesai, jam pun belum terlalu larut, masih jam 10 malam. Aku memandang ke arah aula, baru tadi sore aku melihat sosok itu ada di sana, bermain dengan gitarnya dan berlagak penyanyi terkenal. Benar – benar tengil… aku jadi malu pada diriku sendiri,  cowok itu adalah cowok yang sangat aku remehkan karena penampilan fisiknya, aku masih terlalu naïf memandang hidup ini, hanya ada baik atau salah… Dicky memang punya banyak kekurangan untuk menjadi cowok yang sempurna, tetapi daya tariknya yang telah membuat banyak orang untuk memperhatikannya, termasuk aku, itulah yang membuatnya istimewa…ups…kenapa aku begitu membanggakannya….ini hanyalah perasaan sesaat karena tadi aku sedikit melakukan pembelaan padanya.

Si Gendut Yang MemikatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang