🌸 SAKURA POV 🌸
Tiba-tiba angin berhembus lagi sedikit kencang. Membuat tengkukku sedikit kedinginan karena model baju yang kupakai. Ditambah lagi aku sedang di dalam situasi yang tak mengenakkan, yaitu telah membuat seseorang tersedak karenaku—e'hem—pastinya dengan tidak sengaja.
"KAMU!" kata kami bersamaan setelah melihat satu sama lain.
Sang korban yang lebih tinggi dan juga berbeda jenis kelamin ini malah menyeretku ke tempat yang lebih sepi. Aku yang diperlakukan seperti ini hanya bisa pasrah dan diam, takuk-takut dia malah semakin marah dan menjadi brutal (?).
"Kau membuatku sial dalam sehari ini, kau tahu?!" katanya marah, terlihat jelas dari ekspresinya. Membuatku hanya bisa menunduk menyesal.
"Gomennasai," kataku pelan.
"Dan... Hah, sudahlah," kata korban tersebut mulai meredakan emosi yang telah mencapai ubun-ubun kepalanya.
Hah, Sakura baka...baka...baka!!!
Kenapa dari tadi kau hanya terus menimbulkan masalah, apalagi dia PRIA YANG TADI TERKENA TENDANGAN KALENG OLEHMU. Karena itu aku terus berdoa agar dia tak melahapku hidup-hidup (?). Tapi tidak hanya dia saja yang merasakan hari ini begitu sial aku pun juga merasakannya.
"Kau harus membayar ini semua."
"Tunggu, apa maksudmu?" tanyaku super duper kaget. Reflek membuatku mendongakkan kepalaku dan menatapnya seakan tak terima.
Sial!
Setelah melakukannya aku malah merutuki kelakuan bodohku. Aku mulai lagi menundukkan kepala dan merendahkan nada bicaraku.
"Baiklah," kataku amat sangat pasrah karena kesalahan berada di pihakku sekarang, "Berapa yang ingin kau minta?" sekarang aku mulai membuka tasku. Pasti dia akan meminta ganti rugi yang sangat banyak. Seratus ribu kah? Mungkin kurang. Lima ratus ribukah? Hah, sepertinya masih kurang. Habislah sudah uangku.
"Bukan dengan uang, tapi kau harus berpura-pura menjadi kekasihku di depan orang tuaku."
"APA?!" tanyaku kaget. Aku kembali mengangkat kepalaku dengan mata yang sudah membulat sempurna.
Aku hanya dapat melihatnya menyeringai dan itu sungguh menakutkan. Dia seakan memiliki sejuta kejahatan yang ingin dia lakukan dan yang akan menjadi korbannya adalah aku—iya aku. Apakah sekarang aku sedang tertidur dan ternyata semua kejadian ini HANYA MIMPI belaka? Aku mulai menepuk-nepuk pipiku agar aku terbangun dari tidur nyamanku di atas kasur tapi tak ada sesuatu yang terjadi alias nihil.
"Ta-tap-tapi...," kataku tergagap.
"Tak ada tapi-tapian, ini kartu namaku dan mana ponselmu," katanya menyerahkan sebuah kartu tanda pengenal yang tak kunjung kuambil karena aku masih syok dengan keadaan ini. Masih SANGAT SYOK, "Ini," katanya sedikit menaikkan nada bicaranya lalu menarik tanganku dan langsung menaruhnya di telapak tanganku dengan sedikit kasar. Dasar lelaki tak tahu sopan santun kepada seorang wanita sama seperti SASUKE UCHIHA itu, "Sekarang serahkan ponselmu."
"I-ini," kataku sedikit tak rela namun apa boleh buat akulah tersangka di sini.
Aku mulai membaca kartu namanya.
SHIKAMARU NARA.
"Ini, nomor ponselku. Simpan," katanya lalu memberikan ponselku kembali dan mengambil ponselnya di saku celananya. Sedangkan aku hanya terus diam dan diam, memperhatikan gerak-geriknya.
"Siapa namamu?" tanyanya.
"Sakura," jawabku cepat namun pelan.
"Aku akan menghubungimu besok dan ingat kau harus datang, jika tidak kau akan tahu akibatnya," ancamnya lalu melangkah pergi meninggalkanku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Say No!
FanficKehidupan seorang Sakura Haruno yang terjebak dengan beberapa lelaki yang menurut dia menyebalkan. Kehidupannya jadi super duper merepotkan dengan berbagai permintaan "MANIS" yang mengekangnya. Akankah Sakura berakhir dengan salah satu lelaki itu at...