d e l a p a n

530 72 10
                                    

Siang ini, cuaca di Kota Hujan sedang cerah. Edgar dan kedua teman gilanya-Fandi dan Yandi-sedang duduk di sebuah cafe dekat sekolah. Ketiganya sekarang sedang tertawa terpingkal-pingkal karena suata hal konyol. Sudah menjadi rutinitas bagi mereka untuk tertawa lepas saat bersama.

"Hei," sapa seorang wanita cantik, berambut panjang dan terlihat mengenakan seragam sekolah yang sama dengan ketiga pria tadi.

Fandi, langsung bangkit dari kursinya sembari mempersilahkan wanita tadi duduk di sebelahnya. Ia tersenyum sangat manis menyambut wanita tadi.

Edgar yang baru menyadari keberadaan Azreina, juga melakukan hal yang sama seperti yang Fandi lakukan tadi. Berdiri, kemudian mempersilahkan Azreina duduk di sampingnya sambil tersenyum. Namun tidak semanis Fandi. Setelah semua kembali duduk, suasana lebih didominasi keheningan sampai sebuah suara diantara mereka terdengar kemudian mengundang tawa.

"Sedih loh ya, jadi gue liatin temen-temen gue duduk pada ada temennya. Yang satu pacarnya, yang satu gebetan. Lah gue?"

Yandi. Dialah yang bersuara. Dia bersuara sambil menatap sendu kursi kosong di sampingnya. Tak lupa juga, tangannya mengelus-elus halus permukaan kursi yang terbuat dari kayu.

"Makanya, cari cewek dong! Jangan anggrek mulu yang lo urusin!" celutuk Edgar membalas perkataan Yandi tadi.

Fandi juga ikut menambahkan sambil memperbaiki letak bingkai kacamatanya yang perlahan mulai turun dari hidung mancungnya.

Sudah dua jam, mereka duduk, berbincang, sambil sesekali meminum minuman masing-masing. Dan selama itu juga, tidak ada kata bosan menyelingi kebersamaan mereka. Justru mungkin mereka tidak akan beranjak jika Nessa-wanita rambut panjang tadi-ditelpon oleh ibunya agar segera pulang.

Jadilah, Fandi mengantar Nessa pulang dan Edgar membonceng Azreina. Sedangkan Yandi? Jangan ditanya, jok belakang motornya hanya diisi oleh tasnya yang besar.

***

"Na, lo bakal dimarahin gak kalo balik malem sama cowok?"

Pertanyaan Edgar adalah pembuka dari keheningan yang terjadi cukup lama setelah motor Edgar keluar dari area cafe tadi. Diam-diam, Edgar memperhatikan wajah Azreina lewat kaca spionnya. Memperhatikan garis wajah Azreina yang sudah mulai lelah, melihat beberapa helai poninya yang seolah terbang diterpa angin. Edgar sangat senang dengan hobi barunya.

"Nggak, kan udah izin," jawab Azreina singkat sambil terus memperhatikan jalanan yang lenggang saat malam hari.

"Mm, mau mampir kemana-mana lagi nggak?" Kembali, Edgar bertanya.

"Nggak usah, langsung pulang aja. Udah sore banget."

Lagi-lagi, hanya balasan sekenanya yang Azreina lontarkan. Tidak tahu kenapa.

Mungkin dia lagi capek? Atau dia lagi badmood? Atau dia lagi hemat ngomong? Yah, bisa aja. Azreina kan orang aneh.


Quote : Kebersamaan tidak harus selalu dengan bunga dan coklat. Hanya cukup dengan sebuah pelukan hangat juga senyum menenangkan.



A.N :

Ig dan line : slvngl08

Hihi, gue promote aja deh , abisnya bingung mau ngomong apa wkwk :v

Btw ini gak gaje kan? :')

Vote dan komen jangan lupa yaaa! Yang punya cerita disini selalu nungguin kok ^^


Kamis, 17 Maret 2016
SilviaAngela~












Can I Call You 'My Love'? [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang