s h m i l y ♡

96 12 5
                                    

"Liv ayo turun." Melihat tamu tamu yang dateng, kok semuanya pada gandengan?

"Lo berdua duluan aja deh Ril, Yuk." Oke sip, Gue berasa ga punya pasangan. Lah? Emang gapunya.

"Gapapa nih? Oke." Ujar Aril yang langsung menggandeng Yuka.

Dengan ribet nya, Gue mengangkat Gaun yang Gue kenakan, Norak banget sih Liv! Fyi, Gue ga biasa banget rambut digerai, Bytheway gaun yang Gue pake ini hadiah dari Mama nya Raffa waktu itu.

"Liv?" 

Oh no.

"Eh Lo, Gue kira siapa." Oiya, Dia pasti diundang lah Liv.

"Sendirian aja?" Sambil berjalan mendekati titik keramaian, Yap Gue baru pertama kali dateng ke sweet seventeen kaya gini. 

"Emm, Engga ko. Tadi Yuka sama Aril duluan." Gue yang nyuruh sih.

"Yaudah sama Gue aja." Yaudah minta gandengan dong, Ngarep banget sumpah.

"Liv?" Ujar Raff... Raffa.

"Ya?"

shit, Gue beneran digandeng! Ralat, Cuman dipegang tangan nya, hehe.

"So, Thanks banget buat kalian semua yang udah dateng di acara sweet seventeen Gue." Ujar Rika, Asli Gue ngakuin dia cantik banget. 

"Dan, Buat acara hiburan, Gue udah ngundang salah satu band yang pastinya kalian pasti tau lah. Redhand..." What?! Gue ga salah denger kan? REDHAND? band Raffa, Aril and kawan kawan kan? 

Ya, Gue ga salah denger. Raffa, Aril, Steven, and Rangga. Fiks banget bikin semua cewek langsung terpukau. Sumpah, berisik. Membuat Gue ga bisa menikmati penampilan mereka, Redhand.

"Udah pake ribet ribet, Gue cuman kaya orang ga jelas disini." Ujar Gue yang menjauhi keramaian.

"Cie marah marah. Jangan cemberut gitu dong." Nih orang satu  ngapain disini?

"Bukan urusan lo." Ketus Gue yang langsung pergi menjahui nya, Raff-i.

"Lo masih marah? Huh, Asal Lo tau ya Liv. Gue nungguin Lo sampe malem. Ya Oke, Gue emang telat. Tapi itupun cuman sejam Liv. Jangan egois gitu lah Liv." Ucap Raffi yang langsung membuat Gue memberhentikan langkah cepat Gue.

"Egois? Lo bilang Gue egois?" Oke, Gue ngaku Gue egois. Gue ga mikirin Lo yang pastinya nungguin Gue, Sementara Gue malah jalan sama Raffa. Liv?

"Liv, Gue nungguin Lo sampe malem dirumah Lo. Ya karna Gue yakin, Lo bakal marah sama Gue karna Gue ga nepatin janji. Sementara Lo? Lo pergi sama Raffa." 

Tunggu? Darimana Raffi tau itu?

Flashback On. Raffi's Pov!

"Huh, Kok gak diangkat angkat sih. Liv, Lo dimana?" Udah 2 jam Gue nunggu disini, Apa Gue coba ketok pintu nya aja? 

"Tokk. Tok. Tokk" 

"Permisi Bi, Olivia nya ada?" Ujar Gue pada Bibi yang membuka kan pintu nya.

"Maaf, Non Olivia nya tadi sudah keluar." 

"Tuan yang waktu itu datang kesini kan? Yang mengajarkan Non Olivia?" Gue pun hanya termenung dan memikirkan dimana Olivia, Huh. Mungkin hanya keluar sebentar, mungkin.

"Ehh iya Bi. Saya yang waktu itu kesini."

"Kalau begitu, Silahkan masuk Tuan." Ujar si Bibi, Em? Engga deh.

"Ga usah Bi. Saya disini aja."

Udah hampir tiga jam Gue nunggu disini, Rintik rintik air hujan juga mulai mengenai motor yang sedang Gue tungangi ini.
Hujan pun turun dengan deras nya, Gue pun memilih untuk pulang saja. Gue yakin Olivia pasti ngerti? No. Yang terpenting sekarang Gue harus pulang.

Is It Too Late?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang