Page 2 : Greaper

45 3 0
                                    

"Kak, ini pedang kakak."

"Eh, baru bangun lu, Gus? :v"

"Gak kok, udah dari tadi."

"Terus kenapa baru dateng? :v"

"Ya, mau nganterin pedang kakak."

"Terus kenapa lu tadi malem naruhnya sapu? :v"

"Lha, kakak nunjuk sapu."

"Beneran lu? :v"

"Iya."

"Ternyata ini salah gua sendiri. :v"

Suasana gaduh terdengar memenuhi arena, sekarang adalah waktu istirahat sebelum final. Dilihat dari pertarungan sesudah Kin dan Brian, sepertinya yang akan menjadi lawan Kin di final adalah perempuan.

Perempuan yang tangguh, ia terlihat menggunakan jubah putih dan menggunakan tudung kepala jubah untuk menutupi wajahnya. Bahkan dari pertarungan awal, tidak ada lawannya yang mampu membuka tudung kepalanya.

"BAIKLAH SEMUANYA! INILAH PUNCAK TURNAMEN INI! FINAL, PERTARUNGAN ANTARA PENDEKAR SAPU KITA, KIN! DAN WANITA TANGGUH YANG BELUM MENUNJUKAN WAJAHNYA KEPADA KITA, CANOPUS!" seruan wasit pertandingan diiringin dengan tepuk tangan dan sorakan yang sangat meriah.

Kin dan lawannya yang bernama Canopus memasuki arena dengan sorakan yang masih terdengar namun agak perlahan menghilang. Mereka saling mendekat, wasit berdiri di antara mereka, ia mengulurkan kedua lengannya kedepan, itu aba-abanya, pertandingan final dimulai!

Canopus langsung menerjang Kin dengan ganas, Kin sampai terdorong kebelakang. Canopus memainkan pedangnya sangat cepat sekali, Kin sampai kewalahan bahkan terpojok. Canopus terus memojok Kin tanpa henti, sontak penonton semua terdiam, hanya suara dentangan pedang mereka yang memenuhi arena.

Pedang Canopus terus menghantam Kin, menghantam paha dan lengannya. Namun Kin juga nampaknya masih bisa meladeni hantaman pedang Canopus. Canopus benar-benar memberikan kejutan di pertandingan akhir, setelah lama terhantam puluhan kali pedang Canopus akhirnya Kin tersenyum, entah apa yang dia pikirkan.

Kin menemukan celah, ia melihat jeda tebasan pedang Canopus yang cukup lama. Ia langsung menangkisnya dengan kuat, sehingga Canopus mundur kebelakang. Kin berbalik menerjang, menggores sedikit lengan Canopus dan merobek jubahnya. Canopus tidak menghiraukannya, seakan-akan bukan apa-apa, padahal jelas sekali darah membasahi jubahnya.

Canopus melakukan serangan balik, dengan tenaga yang kuat, Kin juga tak kalah kuat membalikan serangan Canopus. Canopus berusaha menusuk lurus perut Kin, namun Kin langsung menangkisnya dari bawah ke atas sehingga terlihat ingin menggores wajahnya. Canopus langsung mengangkat wajahnya, namun pedang Kin melaju lebih cepat dan menyentuh tundung kepala Canopus, dan memaksanya terbuka.

Ya, itulah maksud sebenarnya Kin. Akhirnya Canopus menunjukan wajahnya. Ternyata dibalik jubah putih itu terdapat seorang wanita yang sangat cantik, ia memakai kacamata dan menguncir rambutnya. Ya, mungkin menurut Kin itu 'sangat' cantik, tapi belum tentu orang lain berpendapat sama seperti dia.

Kin sampai terpelongo melihat Canopus, sehingga gerakan pedangnya terhenti. Canopus langsung meninju dagu Kin, dan Kin jatuh telentang. Canopus langsung ingin menusuk perut Kin, tatapannya dingin sekali seakan-akan Kin adalah musuh bebuyutannya, padahal mereka baru saja bertemu. Kin bangkit dari kekagumannya dan langsung menangkis pedang Canopus.
Mereka saling mundur, lalu mereka memulainya kembali. Terlihat kali ini Kin hanya menangkis serangan pedang Canopus, Canopus masih melakukan serangan cepatnya. Kin nampak santai saja, ia terus terpojok dan terpukul mundur. Tidak lama setelah melakukan serangan cepatnya Canopus terlihat menurunkan tempo serangannya, nafasnya pun mulai tak beraturan.

SwordsmanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang