Page 3 : Natasha Canopus

34 3 0
                                    

"Tunggu! Kita sudah memainkannya tadi."

"Tapi aku masih penasaran dengan permainan ini."

"Hei, kalian berdua. Fokuslah pada makanan kalian. Atau aku dan Kin akan memakan jatah kalian."

"Benar kata Red, Rig. Buanglah permainan itu. Membosankan."

"Baiklah, aku akan menyimpannya."

Suasana siang begitu khas sekali di dalam hutan. Sinar Matahari bersusah payah menembus lebatnya pepohonan. Burung-burung berterbangan sambil berkicau. Sesekali ada seekor rusa yang terlihat sedang mencari makan. Mungkin rusa itu tak tau bahwa saudaranya telah menjadi makan siang bagi Kin dan kawan-kawannya.

"Bernafaslah, kau makan terlalu cepat, Kin." ujar Red sambil menepuk bahu Kin.

"Mm.. kau mungkin tidak tau kenikmatan saat makan selain dari makanannya ada juga faktor yang lain. Makan dengan cepat, penuhi dulu mulutmu lalu kunyah dan telan makananmu, kemudian langsung minum hingga habis. Disitulah kenikmatan dari makan dapat didapat." Kin menghentikan makannya dan menjelaskan teorinya sendiri.

Red, Reg, dan Rig terbengong dengan penjelasan Kin.

"Aku tau, ada teori yang lebih baik daripada teorimu Reg. Inilah dia!" ujar Red masih terbengong.

Reg langsung mengikuti apa yang dikatakan Kin. Red dan Rig pun mengikutinya. Mereka berempat makan cepat sekali. Kurang dari sepuluh menit mereka sudah menghabiskan makanan mereka.

"Ah, nikmat sekali. Kau benar-benar hebat, Kin." kata Reg sambil mengatur nafasnya.

Red dan Rig pun juga sudah selesai. Mereka membereskan alat-alat makan mereka.

"Red, sebenarnya dimana letak Ruby?" tanya Kin

"Kau benar, di dunia ini ada lima kekuatan utama. Api, air, tanah, petir, dan angin, kekuatan itu berupa batu. Jika kau memecahkannya maka akan muncul energi dari kekuatan itu. Mereka dijaga oleh masing-masing satu naga, dan jika naga itu mengakuimu maka kau akan mendapatkan batu itu. Masing-masing naga itu bernama sama seperti batu yang mereka jaga. Ruby, Sapphire, Ametis, Topaz, dan Diamond." jawab Red

"Wah, teorimu benar-benar hebat, Kin. Lihat Red, orang nanya apa, dia jawab apa." kata Reg mengejek Red

"Wow! Itulah yang selama ini aku ingin tau. Lanjutkan, Red." ujar Rig tercengang mendengar penjelasan Red

"Sepertinya aku akan menikmati dongeng lama ini." kata Kin sambil tersenyum

"Kebetulan Ruby terletak tidak jauh dari sini. Setelah keluar dari hutan ini, cukup berjalan beberapa kilometer maka kita akan sampai ditempatnya." lanjut Red tanpa menghiraukan ucapan Reg. "Sementara Sapphire terletak di atas Black Sea, Ametis berada di Sahara, Topaz ada di wilayah Kekaisaran China, dan Diamond terletak di padang rumput sebelah barat Myth Forest."

"Kita akan mengambil semuanya?" tanya Kin

"Tentu, Reg ingin Ametis dan Topaz, Rig dan aku ingin Sapphire dan Diamond. Jadi, apa yang kau inginkan, Kin?" jelas Red

"Ruby." jawab Kin singkat

"Baiklah, ini akan menjadi perjalanan panjang. Ayo kita bergegas!" ujar Reg sambil bangun dari duduknya

"Kemana kita pergi terlebih dahulu?" tanya Rig sambil bergegas berdiri menyusul teman-temannya

"Yang terdekat, Ruby." jawab Red

Mereka menyusuri jalan setapak untuk keluar dari hutan. Mereka biasanya melepas jubah mereka saat istirahat dan memakainya kembali setelah itu.

"Kalian lahir dengan nama itu? Kurasa tidak." Kin memulai pembicaraan kembali

SwordsmanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang