Author’s pov
“oh my lord! Ilaria aku harus membangunkanmu berapa kali sih?! Aku kelaparan wake up il wakeup!” ucap mandara sambil menarik tangan saudarinya itu
“man aku masih ngantuk”
Ilaria membuka matanya sedikit demi sedikit
“memang sampai jam berapa kau jalan dengan niall huh?”
Mandara melepaskan tangannya dari tangan saudarinya dan melipat tangannya di dadanya
Ilaria berusaha duduk di pinggir kasurnya mengingat apa saja yang terjadi semalam
Niall
Pantai
Matanya yang kecewa
Tetapi bibirnya yang tetap memberikan senyuman
Kekecewaan
Menunggu
Yang mungkin belum tentu ada hasilnya
“il! Kok melamun sih! Awas kesambet petir eh bukan kesambet setan! Ayo dong il kau membuatku mati kelaparan!”
Cubit mandara gemas
“argh ok ok kau cerewet sekali”
Ilariapun berlari ke kamar mandi dan bersiap-siap
*skip
“dari tadi kau hanya mengaduk-aduk cereal mu kalau tak suka ganti saja kan masih ada pilihan lain”
“aku tak lapar man”
Ilaria mendesah kecil
“what happened girl?”
“niall..”
“dy kenapa?”
Mandara mendekatkan kursinya dengan ilaria
Ilaria’s pov
Matanya yang berwarna biru memancarkan tatapan kecewa yang tak bisa kulupakan im so sorry ni..
Di saat seperti ini aku juga tak bisa bilang ke mandara
Dy akan tau aku dan niall pura-pura pacaran
“tak ada apa-apa kok man”
“aku mau cerita dong il”
Ia tersenyum lebar aku tau sesuatu terkait dengan harry pasti
“ada apa man?”
“tadi malam-“
“hi girls! Kalian makan kok gak ngajak-ngajak sih”
Niall berteriak di belakangku dan memeluk ku dari belakang
And he kissed my cheek
“morning princess”
Bisiknya di telingaku yang membuatku merinding
“hi har”
Sapa mandara ,aku tak sadar ada harry di belakangku oh I see mengapa niall berbuat seperti itu
“kau sudah menghabiskan makananmu?”
“hmm aku tak lapar ni”
