"I always knew that I'll never win from you,Il." Ucap Mandara setelah aku mengelak dari ucapannya yang mengatakan Harry menaruh perasaan padaku.
"2 tahun yang lalu kau memang mendapatkan Brad-"
"Tak usah menyebut nama lelaki brengsek itu lagi!Dialah yang membuat kita bertengkar hampir 2 bulan,dia juga yang membuatmu hampir bunuh diri Mand! Bukan aku! Bahkan aku tak menaruh sedikitpun perasaan padanya."
Dan asal kau tau aku dulu berjuang dan berusaha agar Brad mengejarmu bukan aku! Teriakku dalam hati.
"Apa kurangnya aku,Il? Kita kembar,wajah kita memang agak berbeda tetapi rambut kita sama."
"Tapi,Mand setiap kembaran mempunyai perbedaannya masing-masing."
"Jangan pernah kau menyebutku kembaranmu lagi,memang 2 tahun yang lalu aku menyerahkan Brad when the fact I never did it tapi sekarang aku tak akan menyerahkan Harry."
Diapun berjalan menjauh dariku.
Oh shit!
Another fight?!!!
Mandara berjalan ke luar rumah,aku tak tau ia akan pergi kemana,mungkin ia butuh waktu.
Tiba-tiba handphoneku bergetar aku mengechecknya sms dari Niall.
From:Niall
Wanna go out princess?
To:Niall
Oh not now,Niall.Im in the badmood.
Ucapku mereply smsnya.Hpku bergetar lagi.
From:Niall
Oh poor you wanna have some coffee in the starbucks?
Aku menghela nafasku dan setuju dengannya.
To:Niall
5 minutes! See you there.
Akupun bersiap-siap kurasa Niall akan menjadi pendengar yang baik.
**
"Oh,I see."
Ia menyerup coffeenya dan memakan cheese cakenya.
"Kau menyukai Harry?"
Mungkin dulu aku akan dengan lantang mengatakan bahwa aku tak menyukainya tapi sekarang? Aku ragu.
"Kau ragu,Il." Ucap Niall seperti bisa membaca pikiranku.
"I don't know,Niall."
"Huh Ilaria,kau harus tau itu segera atau kau akan menyakiti 2 orang yang paling penting bagimu mungkin 3 dan 1 orang itu bukan orang yang terpenting juga." Ucap Niall pipinya berubah menjadi merah.
Aku masih mencerna kata-katanya
"Apa maksudmu 2 orang yang spesial dalam hidupku?"
"Kau taukan 1.Mandara,2.Harry."
"Harry tak terlalu spesial,Ni."
"Tapi,untuk Harry kamu itu spesial."
Aku kembali mencerna kata-katanya dan menutup mulutku.
"Gak,Ni! Ga boleh jangan bilang-"
"Dia suka padamu,Il! Kau ini peka atau tidak?"
Aku hanya memegang pipetku.
