Hari ini Yuri sedang ada pembelajaran olah raga. Basket, itulah yang saat ini sedang mereka pelajari. Yuri bersama teman-temanku berada di lapangan basket bersama Leeteuk songsaenim. Pemanasan pun dimulai, Tiffany memimpin di depan.
"1..2..3..4.......8" begitulah teriak mereka berulang-ulang, hingga pemanasan selesai.Kini mereka akan bertanding basket. Wanita dipersilahkan tanding lebih dulu. Satu tim 6 orang. Tim biru ada Yuri, Tiffany, Joy, Seulgi, Krystal, dan juga Victoria, sedangkan Hyeoyon, Seohyun, Irene, Wendy, Amber, serta Bora berada di tim merah. Merka segera bersiap-siap. Dan pertandingan itu pun dimulai.
Yuri mengusai bola, dan ternyata sangat sulit untuk merebubut bola dari tangan Yuri. Namun, selang beberapa menit, bola berhasil direbut oleh Seohyun. Kedua tim kini masih imbang. Setelah 12 menit berlalu, akhirnya tim biru mencetak skor. Yuri, dialah uyang memasukkan bola kedalam ring. Persaingan begitu sengit, terutama pada Seohyun dan juga Yuri, karena mereka sama-sama jago main basket.
Bola selalu berpindah-pindah tangan. Terkadang berada di tim merah lau di tim biru.*kasian tuh bolanya,, pusing sangat kepalanya... Kasian kasian kasian eoh....
Yuri, Seohyun, Tiffany, Krystal, Amber, Wendy, Yuri, Seulgi, Joy, Yuri, Victoria. bola berakhir di tangan Victoria, dan setelah itu................ bola pun masuk ke dalam ring. Tim biru unggul lebih dari tim merah. Namun, tak selang berapa lama, Hyeoyon memasukkan bola juga ke ring. Terdengar suara teriakkan dari teman pria kelas mereka. Mereka sungguh menikmati pertandingan ini, walau ini hanya sekedar olah raga. Setelah lama bertanding, waktu pun sudah menunjukkan bahwa pertandingannya selesai. Dan ternnyata tim biru lebih unggul 4 point dari tim merah. Sungguh mengesankan untuk ukuran para gadis. Memang, yeoja di kelas Yuri memiliki postur tubuh yang pas untuk seorang olahragawan. Dan selanjutnya, giliran yang pria yang bertanding.
>>>>>>>>>>SKIP
Bel istirahat pun berbunyi, semua siswa segera menuju kantin untuk makan. Namun berbeda dengan Yuri, entah mengapa ia ingin sekali ke perpustakaan. Ia menolak ajakan Tiffany menuju kantin. Ia berjalan seorang diri dengan raut wajah yang ceria seperti biasanya. Namun, tiba-tiba saja ia merasa kalau ada tubuh yang menabraknya dari belakang, dan membuatnya saat ini jatuh tersungkur.
"Apa sudah baikan?" tanya namja yang sekarang duduk di depan Yuri dengan membawa kotak P3K.
"Ne." balas Yuri halus.
"Mian ne.." ujar namja itu dengan lembut dan sambil menatap manik mata Yuri.
Yuri yang melihatnya terpaku. Dia tak menyangka ini akan terjadi padanya. Dia merasakan jika jantungnya saat ini berdetak tak beraturan, dan dadanya kini terasa sesak, benar-benar sesak. "Aish... Apa yang dilakukan namja ini? Tolong hentikan tatapan mu itu sekarang... Rasanya saat ini aku ingin lenyap dari dunia ini bersamaan dengan angin." gerutu Yuri dalam hati.
Flashback
BRRUUKkk....
Suara yang terdengar dari tabrakan seorang namja dan yeoja.
Namja itu menindih tubuh sang yeoja yang sedang terlungkup di bawahnya. Ini terjadi karena namja itu tadi sedang tergesa-gesa hingga membuatnya tak menyadari kalu ada gadis di depannya, hingga tubrukkan pun tak dapat terelakkan. Dan ketika menyadari bahwa sang yeoja merintih kesakitan akibat luka goresan yang cukup parah ditangannya dan mengeluarkan banyak darah, namja itu pun langsung membawanya menuju ruang kesehatan. Dengan cekatan pria itu mengobati tangan Yuri yang terluka. Yuri hanya terdiam, dan terkadang dia merintih kesakitan akibat obat yang diberikan namja itu pada lukanya." Hah... Sudah selasai." cicit namja itu, sambil memegangi tangan Yuri. Dan itu membuat semburat garis berwarna merah muncul di pipi mulus putih milik Yuri. Ya, sekarang Yuri sedang merona lantaran tangannya dipegang oleh namja yang ia suka. Yap betul, namja itu adalah Xi Luhan.
"Gomawo Luhan." ucap Yuri pelan sambil tersenyum tipis pada Luhan.
"Ne." balas Luhan dengan senyum lebarnya pada Yuri.
Flashback end
>>>>>>>>>>SKIP
Ketika ia kembali menuju ruang kelasnya, ia senyum-senyum sendiri, bahkan bisa dikatakan kalau dia saat ini gila. Hahahaahaha.... Yap benar sekali, ia dari tadi hanya memegangi tangan yang dipegang oleh Luhan, dan sesekali ia melihatnya, lalu tersenyum. Ini membuat siswa lain yang memandangannya sedikit merasa aneh.
"Ya Tuhan... Terima kasih untuk hari ini.. Sungguh ini pengalamanku yang tak akan terlupakan. Disentuh halus oleh namja yang aku suka. Ini membuat kerja organ tubuhku bekerja 2kali lebih cepat dari biasanya. Dan aku merasa bahwa tadi muncul semburat merah di pipiku. Sungguh menakjubkan. Aku ingin segera lebih dekat dengannya. Tuhan bantulah aku." gumam Yuri.
Ketika melewati taman, Yuri tanpa sengaja melihat Luhan bersama seorang gadis duduk dibawah pohon yang rindang.
Lalu ia bersembunyi di balik dinding untuk memperhatikan mereka. Luhan tampak bahagia di sisi gadis itu. Luhan sesekali membelai rambut yeoja itu dengan lembut, kemudian ia merangkul bahunya. Namun apa yang terjadi, Luhan mencium pipi sang gadis dan dibalas ciuman di bibir Luhan. Sungguh ini pemandangan yang cukup membuat Yuri bertanya-tanya, dan tentu saja Yuri merasakan kalau saat ini hatinya serasa dihujani batu besar yang bertubi-tubi."Apa ini? Siapa dia? Apa dia kekasihnya? Benarkah itu? Aku tak sanggup melihatnya. Aku ingin berteriak, namun aku tak bisa. Tuhan, baru saja aku dibuatnya terbang tinggi, dan sekarang dia menjatuhkanku ke tanah dengan sanga keras. Apa benar dia yeojachingu Luhan? Kalau memang benar..... Lalu aku harus bagaimana.? Tuhan help me please.." gumam Yuri dalam hati, dan tanpa ia sadari, air mata kini sudah berlinang di pipi mulus miliknya.
==========TBC==========
Ceritanya pendek ya? :)
Hm... Jangan lupa kasih Vote, Saran, and Coment ya...
Sushi tunggu....DON'T BE SILENT READERS..!!
Bye-bye..
..::::::Kamsha Hamnida::::::..
KAMU SEDANG MEMBACA
L.O.V.E
RomanceMencintai seorang pria, namun cintanya bertepuk sebelah tangan. Meski begitu, ia tetap merasa bahagia, walau cintanya bertepuk sebelah tangan. Karena ia yakin bahwa semuanya akan indah pada waktunya. Don't be Silent Readers, OK??!!