Note : bayangin aja Ahra itu Saeron~
Ahra POV
Aku menatap kosong kalender ponsel yang ada dihadapanku saat ini. Tanggal hari ini menunjukkan 21 maret. Tidak ada yang special dengan tanggal itu tapi bagiku tanggal itu memiliki arti tersendiri. Hari ini adalah ulang tahun mantan kekasihku. Apa yang aku pikirkan? Seharusnya aku tidak pantas mengucapkan kata 'arti' itu lagi karena kami sudah tidak hubungan, bukan lebih tepatnya aku yang memutuskan secara sepihak tanpa menjelaskan apapun dan lagi aku benar-benar memutuskan kontak darinya. Awalnya dia masih berusaha agar kami bisa kembali tapi aku tidak meresponnya dan seiring waktu berjalan pun dia mulai menjauhiku. Sedih? Buat apa aku bersedih, ini memang kesalahanku jadi aku harus menerima konsekuensinya. Sungguh, aku ingin memberikan kado ulang tahun untuknya untuk terakhir kali. Apakah dia akan menerimanya? Ah.. akan lebih baik jika tidak usah.
"Ahra-ah" sebuah suara membuyarkan lamunanku.
Dia Ahn Mina. Teman sekelas sekaligus temanku sejak kami kecil. Aku seolah lingung saat sahabatku ini memanggil namaku. Ia mengarahkan pandangannya keponsel yang sedari tadi aku genggam. Terdengar helaan nafas dari mulutnya.
"Kau ingin memberikan hadiah? Hari ini Sanha ulang tahun kan?" tanyanya
"Kenapa kau menyebut nama itu? aku tidak ingin mendengarnya"
"Hah? untuk apa aku memberikan hadiah padanya? aku tidak ada hal memberikannya sesuatu" elakku sambil melihat kearah lain.
"Aku rasa permintaan maaf" katanya datar tapi seolah menyindirku.
"A-apa maksudmu Mina?" kesalku sambil mencubit pelan lengannya.
"Aku tidak salah kan? dan satu tambahan pasti kau merindukannya" perkataan Mina membuatku bungkam. Terlihat senyum miring yang terukir dibibirnya.
"Sial, gadis ini semakin membuat moodku turun"
"Baiklah, aku mengaku" kataku pasrah.
"Ayo kita belanja, mumpung masih pagi" katanya antusias sambil menarik tanganku keluar dari kamar.
"Tunggu, aku ambil uang dulu" kataku sambil melepaskan tangannya dari pegelanganku.
"Tidak usah, aku yang akan membelikanmu" tuturnya yang sukses membuatku membulakan mata.
"Tap-"
"Tidak ada tapi" belum sempat aku melanjutkan perkataanku Mina membukam mulutku dengan telunjuknya.
Dia pun kembali menarik tanganku dan aku hanya pasrah menerima perlakuannya itu.
***
Kami telah sampai di sebuah Mall terdekat dari rumah, lalu kami berjalan memasuki Mall dan berkeliling. Tadinya tidak ada yang membuatku tertarik sampai lensa mataku menangkap sesuatu. Tanpa pikir panjang, aku menarik lengan Mina dan berjalan menuju benda itu terpajang.
"Hey, mau kemana?" tanya Mina.
"Ikuti saja aku" kataku tanpa melihat kearah sahabatku itu.
Kami sampai di sebuah stan yang tak begitu besar dengan banyak pick yang terpajang disana. Sebuah kenangan itu kembali terputar di memori otakku.
Flashback
aku dan Sanha duduk berdampingan di bangku sebuah taman kota. Sanha memangku gitarnya kesayangan nya itu sambil mengatur kord agar suaranya terdengar bagus. Aku hanya memandangi wajah seriusnya yang terlihat imut itu sambil tersenyum tipis.
"Hati-hati, nanti kau terpesona padaku haha" candanya sambil menunjukkan gigi yang terpasang behel itu.
"Aku kan memang sudah terpersona padamu" gumamku kecil dan aku berharap dia tidak mendengarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ASTRO Fanfiction
FanfictionHanya imajinasi seorang Fangirl gila yang tak berpengalaman soal tulis menulis :") kritik dan saran diperlukan~ /bow