Mimpi, kau & kucing

69 6 1
                                    



Cerita ini aku persembahkan kepada teman dekatku, yang sangat menyukai idolanya AnisKhoirinnisa ini cerita tentang genre yang jarang baca. Lalu untuk teman wattpadku yang siap siaga membantu membuat cover cerita ini amalidyah , terimakasih kalidi hehe .. Wahh kau membuat cover yang bagus sekali. Terimakasih buat anggiaeaks yang suka ngasih inspirasi yang aneh2. Terimakasih untuk para pembaca juga. Oh juga bakal ada 2 sudut pandang aku kasih bintang namanya (**)

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx*Vanny*

.

..

...

Aku berlari terus berlari, kakiku entah mengapa terus bergerak.

Mengapa aku berlari?

"Kemanapun kau berlari, suaraku akan terus terngiang tepat di telingamu. Apapun yang terjadi, aku tak akan hilang dalam mimpimu."

Seketika suara itu terdengar, tanganku terus bergetar.

Perasaan apa ini?

Ketakutan ini? Mengapa tiba-tiba muncul?

Aku berhenti untuk berlari, nafasku memburu. Dimana ini? Banyak pepohonan besar disini, aku melihat di sekeliling, ini hutan. Pandanganku seakan berputar-putar dan terus berputar, kakiku rasanya lelah. Aku jatuh tepat diatas tanah lalu semuanya gelap.

Apa yang telah terjadi?

Jika ini mimpi tolong bangunkan aku.

.

..

...

Aku membuka kedua mataku, tubuhku berbaring dalam lantai rumah kosong.

Lalu ada yang datang, namun entah mengapa wajahnya mengingatkanku pada seseorang. Meskipun aku mencoba untuk mengingat , tetap saja aku tak dapat mengetahuinya.

Ia menyentuh tanganku, dan membuatku duduk. Lalu tiba-tiba aku sudah duduk di kursi, dimana meja ini sangat panjang. Banyak kursi telah tertata rapi di meja ini, dan ia duduk di seberang sana berhadapan denganku.

"Aku merindukanmu. Lavenderku."

Lavender?

Aku berdiri dari kursiku lalu berbalik meninggalkannya. Aku merasakan seseorang menepuk pundakku, membuatku berbalik. Namun tak ada siapapun di belakangku. Tubuhku di balikkan secara paksa, membuatku berhadapan dengannya lagi.

Ia memelukku dan mengatakan,

"Haruskah kita bermain, mencairkan suasana di ruangan ini. Aku hanya ingin melihat senyumanmu."

Ia melepaskan pelukannya, membalikkan tubuhku. Dan aku tiba-tiba berada di tepi jurang, melihat batu kecil yang meluncur ke bawah akibat tendangan lelaki itu. Membuatku benar-benar ketakutan, jantungku terus berdetak. Suara air terjun terdengar disampingku, tabrakan air dengan tanah bebatuan terus terngiang tergantikan oleh perkataannya.

"Kau akan selalu menjadi bonekaku."

Lalu ia mendorongku ke jurang, dan aku berteriak.

Aku terbangun tepat di atas tempat tidur. Keringat terus mengucur di wajahku, tanganku bergetar dan dadaku terus naik-turun. Jantungku berdetak dengan cepat lalu melambat saat aku menyadari ini adalah kamarku. Bukan sebuah mimpi lagi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 19, 2016 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

After The RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang