Hello?

9.7K 574 11
                                    

Hazel P.O.V

Aku membuka mata melihat sekitar. Putih ruangan ini semuanya putih dan aroma obat-obatan.

Rumah Sakit.

Apa yang terjadi? Aku mencoba mengingat sebelum ini.

Darah. Mom dan Dad. Panah Perak.

Astaga! Mom dan Dad. Air mataku tanpa sadar tumpah.

Mom Dad aku takut. Aku dimana? Apa aku akan di siksa?

Airmata ku terus mengalir. Sampai tiba pintu terbuka menampilkan sosok lelaki tinggi dan tegap.

"Kenapa kau menangis?" Lelaki itu bertanya sambil mendekatiku. Aroma lelaki ini aroma pohon pinus? Aroma yang memabukan dan aroma sebelum Kematian Mom dan Dad. Aku semakin menangis mencium aroma ini.
Lelaki ini duduk di pinggir ranjang sambil mengelus airmataku.

"Kau kenapa? Hey jangan menangis lagi." Lelaki itu mencoba menenangkan ku. Tapi air mata bodoh ini terus mengalir.

Aku mulai mengkode dengan tanganku.
'Mom dan Dad ku dimana? Berapa lama aku di sini? '

Dia mengernyit ketika aku melakukan itu. Ah dia tidak mengerti. Aku menghapus airmataku dan melihat sekitar dan menemukan sebuah handphone. Aku mengambilnya dan segera mengetiknya untuk di tunjukan kepadanya.

Dia membaca dengan seksama dan dahinya sedikit mengernyit.

"Maaf tapi Mom dan Dad mu sudah di makamkan seminggu yang lalu. Kau sudah berada di sini sekitar hampir seminggu lebih. Apa kau tak mau berbicara padaku hingga kau mengetik ini?" Aku terdiam beberapa saat mendengarnya.

Aku kembali mengetik. 'Maaf tapi aku bisu.' Dia langsung menatapku aneh.seperti orang biasanya yang mengetahui aku bisu.

Dan beberapa saat akan ada pandangan iba atau pandangan jijik. Aku sudah terbiasa oleh itu. Aku hanya diam dan menunduk.

Mom, Dad, dan Packku. Apa hanya aku yang tersisa?

Aku mengetikkan sesuatu di handphone itu.

'Kau siapa? Apa aku boleh melihat makam Mom dan Dad? Dan apa hanya aku yang tersisa?'

Dia kembali menatapku.

"Aku mate mu. Darren Sangster Alpha Pack Dark Eclipse. Tentu saja, Lunaku. Iya maafkan aku. Aku sungguh tidak tau." Aku membulatkan mata. Apa ? MATE? seorang alpha? Aku sedikit mnegernyit mendengar kata terakhirnya.

"Jangan terkejut sayang. Tak apa aku akan mengerti kekuranganmu. Kita akan ke makam orang tuamu tapi tunggu kau lebih membaik oke?" Aku mengangguk.

"Aku ingin bercerita jujur." Aku menatap Darren dengan tatapan ingin tau?.

"Maaf. Aku tak tau jika Mate ku adalah seorang anak alpha di pack White Moon. Maaf aku telah membantai semua anggota packmu, dan salah satu Pasukanku memanahmu dengan panah perak. Maaf. Sungguh aku tak tau jika kau di sana." Darren langsung memelukku dengan erat. Sedangkan aku, menangis lagi.

Kenapa takdirku begini? Mateku yang membunuh orang tuaku dan packku. Apa yang harus aku lakukan. Aku membalas pelukan Darren dan menenggelamkan wajahku ke dada bidangnya.

"Maaf. Kumohon jangan membenciku." Darren berbisik. Aku menggeleng pelan menjawab bahwa aku tak membencinya.

Mom bilang ini takdir baru. Aku harus menerimanya. Tak boleh membenci orang.

Ini sudah di gariskan oleh Moongodness. Dan aku percaya moongodness akan melancarkan semuanya.

----
Author P.O.V

The LastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang