Eleven

5.1K 359 23
                                    

Darren P.O.V

Sialan. Saat ingin berganti shift dengan Ray aku malah sangat lemah dan pingsan. Sekarang aku berada di rumah sakit pack. Sebentar lagi penyembuhan tubuhku dan Alex selesai.

Setelah selesai aku akan langsung mencari Hazel. Ari belum datang saat aku sadar tadi. Dimana dia?

'Ari, kau dimana? Cepat ke kamarku sekarang.' Perintahku memindlink Ari. Aku menunggu Ari menjawab. Lama sekali dia? Sedang apa kau Ari?

'Baik, Alpha.' Jawabnya setelah beberapa menit. Dia baru datang dengan wajah pucat.

"Alpha." sapa dia dan sedikit menunduk menghampiriku.

"Dimana Lunaku?" tanyaku langsung. Aku merindukan Hazelku, Alex juga begitu. Dia merindukan Mate kami. Ray telah menghilang lagi entah kemana setelah aku menyuruhnya berganti denganku.

"Luna tak sadarkan diri. Dia telah meminum racun Iblis dan racun itu mulai menjalari tubuhnya." jelas Ari. Aku menatapnya tajam.

"BAGAIMANA DIA BISA MEMINUMNYA?!" Teriakku. Astaga Hazelku kenapa penderitaanmu begini sayang?

"Kami rasa dia di paksa meminum racun itu. Dan kemungkinan kecil untuk Luna selamat." ucap Ari dengan sangat pelan. Sialan. Kenapa bisa begini?!

"Tunjukan dimana ruangan Luna." ucapku tegas. Aku tak boleh gegabah menghadapi ini. Aku yakin para iblis itu sengaja ingin membuatku lemah. Alex meraung-raung ketika mendengar matenya terluka bahkan di prediksi akan meninggal. Dia menjadi ganas dan akan susah mengendalikannya. Dia ingin keluar dan menghabis Iblis itu. Alex bahkan menyumpah serapahi Ray karena tak langsung membunuh salah satu Iblis itu yang dia yakini ikut andil dengan Hazel yang di beri racun.

"Tapi anda,"

"Tak ada tapi-tapian cepat." ucapku memotong perkataannya dan langsung bangun dari ranjang.

Ari mulai berjalan meninggalkan kamar rawatku. Aku hanya mengikutinya dari belakang.

Hazel, kau harus tetap hidup sayang. Ucapku dalam hati, aku mengepalkan tangan mengingat bagaimana keadaannya sebelum aku pingsan. Dia terluka.

Aku tak bisa biarkan dia terluka lagi. Aku melihat Ari berhenti di depan pintu. Aku langsung masuk ke dalam ruangan itu dan melihat Hazel terbaring dengan baju yang sudah di ganti beberapa luka belum sembuh.

"Pemulihannya sangat lambat karena racunnya mulai menyebar." jelas Ari yang berada di belakangku.

"Bagaimana cara menyembuhkannya?" tanyaku sambil mendekati Hazel dan memegang erat tangannya.

"Kami sedang berusaha mencari tumbuhan penyembuhannya." jawab Ari aku hanya menganggukan kepala dan menggenggam tangan Hazel.

"Kerahkan warrior terbaik untuk mencari tumbuhan itu." Perintahku ke Ari.

"Tapi Alpha, tidak ada yang akan menjaga pack jika semua warrior kita kerahkan untuk mencari tumbuhan itu." Saran Ari. Aku meringis memikirkan itu.

"Tinggalkan saja warrior senior 5 dan sisanya suruh mereka pergi. Masih banyak warrior junior yang menjaga." Jawabku memikirkan baik-baik rencanaku.

Aku tak boleh lemah melihat Hazel disini. Musuh kami sekarang bukan cuman Iblis ataupun rogue, tapi juga dewa.

Dewa-dewa itu pasti sudah mengetahui Hazel meminum racun itu dan Ray juga sudah bangun.

Mereka akan mengincar kami. Aku harus menjaga Hazel. Aku mengecup kening Hazel dengan sayang.

Maafkan aku tak bisa menjagamu-Batinku. Aku mengelus pipinya.

Aku harus melakukan sesuatu untuk menjaga Hazel. Tapi aku tak tau harus apa
Aku menggertakan gigiku geram memikirkan para musuhku.

Bodohnya aku sampai ini bisa terjadi.

'Aku merasa gagal menjadi matenya.' Ucap Alex merasa bersalah.

'Aku juga.' Jawabku menunduk terus mengelus tangan Hazel.

'Dimana Ray?' Tanyaku pada Alex.

'Dia bilang mencoba membuka beberapa segel.' Jawab Alex santai.

'Ingatkan dia jangan melepas segel berwarna merah itu. Aku tak bisa menahannya.' Ucapku. Alex hanya mendengus kesal. Dia pasti menurut.

'Aku ingin berganti shift denganmu menjadi manusia.' Ucap Alex menggeram. Dia ingin menyentuh Hazel ?

'Okey.' Jawabku membiarkannya mengganti shift. Mudah membedakan kami bertiga jika berganti shift di satu tubuh.

Cukup lihat mata kami. Mataku berwarna biru gelap, Mata Ray berwarna keemasan, dan Mata Alex berwarna hitam gelap.

Hal lainnya kami memilik sifat yang berbeda-beda.

Alex mengecupi tangan pucat milik Hazel. Hazel harus segera bangun dia harus bisa berganti shift dengan Calen.

Waktunya hanya beberapa hari lagi.

Tbc

Pendek yas? Maaf ya ^^

Maaf juga banyak typo dan EYD aku yang parah jeleknya.

Rabu, 29 Juni 2016

The LastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang