Ten

5.7K 394 22
                                    

Darren P.O.V

"Aku kembali." Ucapnya mengangkat kepala dan tersenyum kepada Iblis-iblis itu.

Aku melihat iblis yang menyulik Hazel menatapku sedikit kaget. Iblis itu pasti kaget aku mengganti shift dan langsung memakai baju zirah emas. Baju ini memang milik dia sebelum ini.

Sedangkan Iblis yang mengepung itu terlihat tak peduli dan mulai mencambuki tubuhku. Aku tak dapat merasakannya. Karena aku tak mengontrol tubuh ini lagi.

Dia lah yang merasakan cambukan dan tusukan itu. Dia sang alter egoku. Pemilik lain tubuh ini. Di tubuhku terdapat 3 jiwa.

Aku, Alex, dan Dia.

Sang alter ego itu keturunan dewa utama yang di bunuh dan di berikan kutukan. Kutukan itu membuat kami menjadi satu.

Dia adalag Raizel. Aku dan Alex memanggilnya Ray. Dia tertidur karena pertarungan terakhirnya dengan si Raja Iblis. Dan sekarang aku membangunkannya lagi pastinya si Raja Iblis itu sudah menyiapkan ini.

Ray mulai bangun tapi kakiku tertarik oleh cambukan dan terjatuh berlutut. Aku dan Alex hanya bisa melihat yang akan dilakukan Ray. Jika sudah terlalu berlebihan aku akan langsung mencoba mengontrolnya.

Untuk sementara aku dan Alex hanya melihat membiarkan Ray melakukannya.

Raizel P.O.V

'Bangunlah, Bangunlah. Kami membutuhkanmu untuk melindungi mate kita.'

'Bangunlah, Bangunlah. Kami membutuhkanmu untuk melindungi mate kita.'

'Bangunlah, Bangunlah. Kami membutuhkanmu untuk melindungi mate kita.'

Aku mencoba menajamkan pendengaranku. Darren memanggilku? Dia sudah bertemu dengan mateku? Sialan sudah kubilang padanya bangunkan aku jika bertemu dengan Mateku.

Sudah berapa lama Darren dan Alex bersenang-senang dengan Mateku?

'Bangunlah, Bangunlah. Kami membutuhkanmu untuk melindungi mate kita.'

Demi mateku. Aku harus bangun melawan segel sialan ini. Aku mendapatkannya cahaya itu. Tapi masih banyak segel lain yang belum bisa kulepaskan. Itu bisa kuurus nanti yang terpenting selamatkan Mateku dulu. Aku merindukannya.

'Hai Darren dan Alex. Aku kembali. Kalian tak merindukanku?' Sapaku di dalam pikiran tubuh ini. Kurasa Darren dan Alex tak terlalu peduli. Aku menyeringai.

"Aku kembali." Ucapku mengangkat kepala dan tersenyum kepada Iblis-iblis yang kurasa tak mengenalku sama sekali. Mungkin iblis baru. Dasar bodoh. Mereka mulai menyerangku dari berbagai arah.

Aku tak merasakan apapun tubuh serasa mati rasa. Aku bangun dari berlutut tadi tapi salah satu dari iblis ini mencambuk kakiku dan menariknya. Aku kembali terjatuh berlutut lagi. Sialan iblis-iblis baru ini.

Aku mengeluarkan senyum jahat. Aku mengangkat tangan kiriku dan mengangkat kepalaku menatap para iblis di hadapanku.

"Kalian para iblis memang tak pernah berterima kasih." Ucapku santai dan sedikit mendengus. Aku mulai mengepalkan tanganku dan satu-persatu iblis itu merasakan kesakitan luar biasa.

Mereka tak tau siapa diriku heh.. Dalam beberapa menit para iblis mengepungku itu menghilang menjadi darah dan menyembur kemana-mana.

"Kekuatanmu seperti Dewa."Ucap iblis yang terlihat berbeda dengan Iblis sebelumnya. Aku hanya diam memandangi iblis itu.

Tak penting. Dia mungkin sangat ketakutan jadi tak berani menyerangku. Aku membalikan badan melihat seorang gadis di dalam sebuah bola pelindung.

Apakah itu Mateku? Aku mendekati bola itu. Gadis di dalam sana memandangku dengan khawatir dan hm takut?

Aku menghancurkan bola itu dan mendekati gadisku. Badannya penuh luka gores, bajunya bahkan tak layak pakai lagi, kakinya terluka sangat parah, gadisku terlihat sangat kotor.

Tapi wajahnya terlihat sangat cantik meski kotor begini. Dengan rambut coklat yang acak-acakan, mata abu-abu yang indah, dan bibir pink yang menggoda. Aku mencintainya hanya dengan sekali melihat.

Aku berlutut di hadapan gadis yang terduduk ini. Aku belum tau namanya.

"Siapa namamu?" Tanyaku dengan halus dan tersenyum manis. Sedangkan gadis di hadapanku mengerutkan kening dan tak menjawabku.

Sabar, Raizel. Jangan marah pada matemu sendiri. Tenang..

'Hoi! Darren Alex! Siapa nama mateku ini?' Tanyaku memindlink mereka berdua yang menghilang.

Mereka tak menjawab kemana mereka ini?

'Hoi! Kalian berdua dimana? Sialan siapa nama mateku ini?' Tanyaku frustasi kepada mereka.

'Namanya Hazel.' Jawab Darren. Ahh.. Hazel nama yang indah cocok sama pemilik namanya yang indah.

"Hazel... " Panggilku dan mengelus pipi mulusnya yang sedikit kotor terkena tanah dan lumpur.

Dia tersenyum dan memeluk leherku erat. Ah.. Aku di peluk. Aku menyukai ini.

"Kau pasti bukan alpha biasa." Ucap seseorang di belakangku. Kutebak dialah si iblis yang belum kubunuh.

"Pergilah, beri tahu pada Raja Iblismu Ray telah kembali." Perintahku kepada iblis itu. Dan dalam sekejap bau-bau dupa itu hilang. Dia pasti sudah pergi.

Aku memeluk erat Hazelku. Dia kelihatannya sangat lemah. Aku mengelus pelan rambutnya.

"Alpha, maafkan kami telat." Ucap seseorang dari arah samping. Aku mengenal suara ini. Ari. Beta Darren.

'Ray, waktunya bertukar.' Ucap Darren. Sebenarnya aku tak ingin melepaskan pelukan dengan Hazelku ini. Tapi aku tak bisa lebih lama lagi. Aku harus melepaskan segel yang lain itu dulu.

"Aku akan kembali lagi, Hazelku." Ujarku dan mengecup kening Hazel. Setelah itu semuanya kembali gelap.

Hazel P.O.V

Darren aneh sekali hari ini. Dia melupakan namaku? Aku bahkan bingung ketika melihat matanya yang berwarna keemasan. Warna mata Darren tidak seperti itu. Warna mata Darren biru gelap.

Darren mengecup keningku setelah itu aku merasakan tubuh Darren melemah. Darren pingsan?

Kepalaku juga tiba-tiba terasa sakit. Ini sangat sakit aku menjambak rambutku. Ari yang melihat Darren pingsan dan aku yang menjambak rambutku langsung kewalahan.

Kepalaku terasa di tusuk-tusuk dengan pisau tajam menyakitkan. Aku menggigit bibirku kuat.

"Kalian bawa Alpha segera ke rumah sakit pack! Aku yang membawa Luna! Segera!" Aku mendengar perintah Ari dengan samar. Sakit di kepalaku menarikku ke sebuah titik gelap.

Aku takut ini terkait dengan cairan yang Azadi paksa aku meminumnya. Darren.. Maafkan aku.

Kepala ku makin terasa sakit. Sekelilingku mulai terasa gelap dan aku tak dapat merasakan apapun lagi.

TBC

Ehekss i'm back/?

Pendek ya part ini:'v aku usahain part selanjutnya bakalan panjang. Maafkan banyak typo dan penggunaan kata yang salah:'v

Ciee yang udah tau siapa si Dia. Wkwk:v aku suka banget sama sesuatu yang mengandung alter ego karena sebuah novel. Kepengen buat cerita alter ego tapi gaada ide-ide menarik aku cobain aja ke cerita The Last ternyata cocok /?

Oke jangan lupa vomments hehe^^

Selasa, 14 Juni 2016

The LastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang