Chapter 3

66 6 0
                                    

Jason's POV

Sandra namanya,dia datang bersama Ibunya. Teman lama Ibuku.

Untuk apa Ibu membawa tamu dari luar negri untuk menginap di sini jika aku saja tidak boleh membawa temanku ke rumah?

Memang,dia bad boys dan tak terurus,tapi dia temanku. Setidaknya sampai dia memalukanku di depan anak-anak sombong itu,dan sekarang,kita tak pernah berbicara lagi.

Sandra akan tidur di loteng,yang sekarang sudah dirubah menjadi tempat yang difungsikan untuk ditinggali. Pssh.. kasihan dia.

Sandra memang manis,dan dari caranya menatap seseorang,aku tahu dia berbeda. Aku memang bukanlah cowok yang baik,yang sopan dengan orang lain,tapi aku bukanlah tipe cowok yang mudah menyakiti perasaan wanita.

Aku dulu memang mempunyai pacar,namanya Janny. Kita hanya berhubungan selama 3 bulan. Karena kalian tahu? Dia hanya menginginkan uangku.

Sejak saat itu aku tidak pernah mendekati wanita lagi. Antara takut melukai perasaanya atau takut dilukai oleh wanita.

Sandra menatap seseorang dengan tatapan yang tulus,dia memiliki mata yang indah. Aku tahu,dia pasti menganggapku sebagai cowok yang tidak baik. Maksudku,itu sudah terlihat dari penampilanku. Bisakah dia berhenti menatapku dengan tatapan rasa takut,lagipula aku tak akan membunuhnya.

*

*

Sore ini aku meminta Alex--sahabatku satu-satunya-- untuk datang ke rumahku untuk menemaniku karena orangtuaku dan Ibunya Sandra sedang keluar rumah untuk berkeliling di sekitar kota,sekaligus aku ingin mengenalkannya kepada Sandra.

Alex adalah teman kecilku yang masih ingin berteman denganku walaupun keadaanku seperti sekarang ini. Jujur,dia sangat berbeda denganku. Dia adalah cowok yang sangat baik dan sopan,bisa dibilang dia itu goodboy.

Seseorang mengetuk pintu rumahku dan bisa ditebak jika itu Alex.

"MASUKLAH!!" Aku berteriak agar dia mendengarnya karena aku sedang malas untuk berjalan.

Alex menulusuri sumber suara dan menemukanku sedang berada di ruang keluarga bersama Sandra. Kami hanya sedang berbincang tentang keluarga kami masing-masing. Sebenarnya dia tidak terlalu banyak bicara karena aku yakin dia tidak ingin membicarakan privasinya.

"Hey Alex!" Sapaku.

"Hey bruh! Kenapa kau memanggilku?" Tanya Alex. Lalu memalingkan pandangannya ke Sandra dengan tatapan bingung.

"Uhm.. Shes the daughter of my moms bestfriend." Jawabku. Alex tetap menatapnya bingung. "Mulai sekarang,dia akan tinggal disini."

"Whoa whoa... apa yang baru saja terjadi di sini?!" Tanya Alex,apa otaknya tidak bekerja saat ini?

"Kau sudah mendengarnya bukan?"

"Kalian tidur bersama?" Sontak aku melempari Alex dengan bantal besar yg ada di depanku. Aku tidak bisa membayangkan apa yang sedang dipikirkan oleh Sandra. Dia bisa saja melaporkan hal ini kepada Ibunya.

"Jaga mulutmu!" Tiba-tiba aku mempunyai satu ide.

"Hey Alex,kau tahu gambar yang baru saja dikirimkan Jeloty kepadaku?"

Alex mengangguk lalu duduk di sofa.

"Apa kau setuju jika kita mengambil gambar seperti itu?"

"Siluet maksudmu?" Tanya Alex

"Iya."

"Aku setuju!"

Aku lalu membisikan sesuatu kepadanya. Alex mengerutkan wajahnya dan menggeleng.

Breakdown : Tears Of An AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang