Jason's POV
Betapa cantiknya dia saat memejamkan matanya. Ini yang sudah aku rencanakan dari tadi. Membawanya ke tempat penuh history ini dan membuatnya tertidur di sampingku. Aku tidak tahu apakah dia benar-benar tertidur di bawah pepohonan ini atau hanya menutup matanya menikmati kesejukan di sekitarnya.
Mungkin aku memang terlalu lebay dalam hal-yang menyangkut dengan Sandra-ini.
Bagaimana tidak,dia cinta pertamaku. Walaupun aku memiliki beberapa mantan lainya tapi dia yang bisa membuatku gugup saat bersamanya.
Gadis ini harus aku dapatkan bagaimanapun caranya.
Aku menyingkirkan beberapa rambut yang terjatuh di depan wajahnya dengan hati-hati berharap jika dia tidak terbangun oleh ulahku.
"Hmm.." sial!
"Hey,kau sudah bangun?" Tanyaku berusaha selembut mungkin.
"Bangun? Apa aku tertidur disini?" Aku mengangguk dan berusaha menahan tawa saat melihat wajah bangun tidurnya yang sangat natural itu.
"Sudah berapa lama kita di sini? Astaga! Bagaimana jika orangtua kita sudah pulang dan mereka tidak menemukan kita di sana?" Dia terlihat sangat cemas. Bahkan aku tidak sempat memikirkan tentang hal itu.
"Aku tidak tahu,mungkin dua jam." Jawabku tenang,sangat berbeda dengan Sandra. Memangnya kenapa kalau kita berdua pergi,bukannya lebih baik jika kita saling mendekatkan diri?
"Kenapa kau takut? Your mom will never gonna kill you,right?" Candaku. Sandra malah menampakan wajah seriusnya.
"Bisa saja."
Wait,what?
Tiba-tiba Sandra pergi meninggalkanku. Mungkinkah dia marah? Sandra bisa menjadi seorang yang aneh,tapi menurutku itu menarik.
Aku mencoba memanggilnya tapi dia tetap terus berjalan menjauh. Parahnya,dia mengarah ke jalan yang salah. Sangat salah!
Bagaimana lagi,aku harus mengejarnya jika aku tidak mau sesuatu yang fatal terjadi. God! Dimana Sandra?
Sial,aku belum juga menemukannya. Dad akan membakarku hidup-hidup setelah ini.*
*
"AAAAAAAAA!!!!"
Fuck.
Aku segera berlari mengejar asal suaranya. Kakiku menjadi lemas sekarang,ini benar-benar keadaan gawat.
Damn it.
Aku menemukannya sedang terduduk menangis di balik sebuah pohon. Dengan lebam biru di kakinya."Hey!" Aku segera menghampirinya. "Kamu baik-baik saja? Apa yang terjadi?" Dia masih menangis kesakitan.
"Apa yang baik-baik saja Jason?! Aku baru saja digigit ular!" Sandra menunjuk bekas gigitan ular di kakinya.
"Oh gosh... dimana ularnya?" Pertanyaan bodoh,sangat bodoh Jason!
"Kau lebih memperhatikan ularnya? That fucking snake has gone already." Dia memalingkan wajahnya. Air mata tetap mengalir dengan derasnya.
Ini benar-benar menyakitkan saat kau tidak bisa menjaga orang yang kau cintai. Aku tidak tahu harus melakukan apa dan sekarang aku merasa tidak berguna sama sekali.
"I'm sorry,really." Aku berusaha berkata selembut mungkin. Dia tetap diam. Aku memegang tangannya dan dia menepisnya.
"Your words doesn't change anything. Bullshit!" Aku tidak percaya Sandra senang berkata kasar seperti ini. Tapi itu memang masuk akal karena aku tidak memperlakukannya dengan benar.
"Bullshit? Apanya yang omong kosong?" Aku masih belum mengerti dengan perkataanya.
"Kau bilang tempat ini aman,Jason."
Oh.
"Tentang itu..." Aku kehilangan suaraku lagi. "Mmm...Sebelumnya aku belum pernah melihat ular di sini. Dan juga tidak terjadi apa-apa denganku."
"Jadi saat aku datang ke tempat ini,ular-ular itu juga ikut datang?" Sandra menatapku penuh emosi. Aku menggigit bawah bibirku,aku merasa sangat bersalah sekarang. Seharusnya aku tidak membawanya ke tempat ini. I'm too selfish
"Aku sangat menyesal,Sandra. Seharusnya aku tidak membawamu ke sini. Aku memang egois,aku hanya ingin berdua saja bersamamu. Mungkin caraku ini salah. Aku benar-benar minta maaf." Aku menunduk,betapa cerobohnya aku.
"Bawa aku pulang." Ujarnya singkat.
Lihatlah apa jadinya jika kau berkawan dengan bocah urakan seperti aku,hidupmu akan menjadi sampah. Aku mengakui hal itu,bahkan semenjak aku masih kecil. Dan kali ini,Sandra korbannya.
Aku segera melingkarkan lengan kanannya ke leherku dan mengambil sepedaku lalu menuntunnya. Sama seperti saat berangkat tadi,tidak ada percakapan,tidak ada suara,dan suasana yang canggung.
Setelah bel rumah aku tekan,seseorang segera membukanya. Wajah menyebalkan itu terlihat lagi.
"Oh my god! Ada apa ini?" Mom bergantian menolong Sandra. Dia membawanya masuk dan mendudukannya ke ruang tamu. Aku tahu rumahku sangat berantakan,kesan yang sangat buruk bagi tamu yang datang,tapi siapa peduli?
"Jason!! Kenapa Sandra bisa seperti ini?!" Mom mulai berteriak lagi seperti biasanya.
"Sandra tergigit ular." Jawabku sambil menunduk.
"Aku tahu itu,bocah bodoh.. Maksudku bagaimana Sandra bisa tergigit ular?" Kata-kata kasar dari mulut penuh dosa itu mulai keluar.
"A-aku tidak tahu.." Sandra tetap diam dan menundukkan kepalanya. "Maaf.."
"Permintaan maaf-mu tidak diperlukan. Jadi kau meninggalkan Sandra sendirian di suatu tempat,lalu saat kau menemukannya dia sudah seperti ini?! Aku menyesal mempunyai anak seceroboh ini."
Mom kemudian pergi dan kembali membawa kotak obat. Dia mengobati Sandra dengan alat seadanya. Karena di rumahku isinya hanya sampah dan omong kosong. Aku bahkan ragu menyebut tempat ini sebagai rumah.
Sandra terlihat sangat kesakitan,dia selalu menggigit bawah bibirnya dan memejamkan matanya. Aku tidak tahan melihatnya mengerang kesakitan seperti ini.
"Aku sungguh minta maaf,Sandra. Ini semua kecerobohanku. Aku sangat menyesal." Ujarku. Sandra tetap diam dan seperti tidak ingin mendengarkan apalagi melihatku. Dia pasti sangat marah denganku dan akan mengatakan semuanya kepada Ibunya. Tunggu,aku belum melihat Ibunya semenjak aku pulang.
"Kau bahkan boleh membencinya,Sandra." Tambah Mom. "Jason memang anak yang ceroboh dan selalu berbuat kesalahan."
Aku tidak percaya Ibuku bisa sekejam ini padaku. Apa dia benar-benar membenciku sampai seperti ini? Sampai dia lebih menyayangi anak orang lain dari pada aku sendiri? Harus aku sebut apa makhluk mengerikan seperti ini?!
"Iya benar,dan aku hanyalah sebuah kesalahan.." Aku pergi meninggalkan mereka berdua dan berjalan secepat mungkin ke kamarku di lantai dua.
Hari ini benar-benar adalah hari terburuk di hidupku. Karena hari ini Sandra terluka,bahkan membenciku. Karena hari ini aku kehilangan pertemanan yang baru saja kami bangun kurang dari sehari. Karena hari ini aku telah membuat kesalahan yang sangat besar dengan menyatakan perasaanku pada Sandra. Demi tuhan,aku sangat membenci diriku sendiri.
Bunuhlah aku sekarang juga..
⚫⚪⚫⚪Gimana ceritanya? Jelek ya? Ga nyambung? Nggantung? Aneh?
Namanya juga newbie.----.
Sepi amat ni cerita
Ajak temennya napa buat baca;^
Jadi males nulis
Wekewekwek;*Ps : Crawford Collins plays Jason Anderson
Nina Dobrev plays Sandra Gleyns
Cameron Dallas plays Alex McDarenPss : woo cha cha woop;^
KAMU SEDANG MEMBACA
Breakdown : Tears Of An Angel
Fanfiction"Maafkan aku yang telah memperburuk kehidupanmu. Salahkanlah aku atas segala hal seperti yang orang-orang selalu lakukan. Aku yang bertanggung jawab atas kesedihanmu dan aku akan berusaha untuk membahagiakanmu." -Jason Anderson