Chapter 8

59 3 3
                                    

Aku tertegun saat melihat isi kamar Jason. Baju-baju berserakan,botol minuman keras di sudut kamarnya,dan berbagai benda yang tidak tertata rapi.

Kamar ini sangat berantakan,dan aku yakin Jason melakukan ini karena hal kemarin.

Bahkan penampilan Jason lebih mengerikan dengan rambut yang acak-acakan dan wajah kusutnya.

Aku merasa sangat bersalah walaupun Jason sendiri yang merasa lebih bertanggungjawab.

"Hey,wanna go somewhere with me?" Jason menyikut lenganku. Raut wajahnya lebih ceria kali ini.

"Aku akan ikut kemanapun kau pergi." Aku menjawabnya dengan senyuman.

Dia ikut tersenyum dan menggandeng tanganku. Dia mengambil sepedanya dan akupun ikut naik. Aku tidak tahu dia akan membawaku kemana tapi yang aku rasakan adalah dia akan melindungiku dan membuatku aman.

Aku melihat ke sekitar dan ternyata ada lebih banyak rumah di sini yang berjejer-jejer. Kurasa di sini ada lebih banyak penduduk,tidak seperti daerah rumah Jason yang sepi.

Sepertinya Jason mempunyai masalah dengan 'perbincangan saat menaiki sepeda' karena dia selalu diam saat sedang bepergian denganku menaiki sepedanya.

"Jason,yang kemarin itu..."

"Sudahlah,lagipula aku sudah melupakannya." Sahut Jason yang menengok kebelakang untuk melihatku.

"Hey,boleh aku tanya sesuatu?" Tanyaku.

"Kau baru saja bertanya,Sandra." Kekeh Jason.

"Pfft.. maksudku aku ingin bertanya hal lain." Selera humornya tinggi rupanya.

"Haha.. boleh saja,jangan canggung seperti itu denganku." Ujarnya.

"Apa kau sudah punya,mmm wanita yang sedang dekat denganmu?" Aku sedikit canggung untuk menanyakan hal itu.

"Tentu saja ada,kau pikir siapa aku?" Ujar Jason dengan nada sombongnya.

"Begitukah? Baik-baik aku mengerti."

Aku menjadi tidak tenang sekarang. Jadi dia mempunyai wanita lain? Lalu kenapa dia mengungkapkan perasaannya padaku? Apakah dia senang mempermainkan wanita seperti ini?

"Hahaha calm down. Wanita itu kau,maksudku yang sedang aku incar hanya dirimu,Sandra Gleyns." Jason tertawa dengan reaksiku yang tetap diam. "Kau cemburu ya? Kau takut aku mempunyai wanita lain?"

"Yang benar saja! Aku tidak akan mau dengan teenage dirtbag sepertimu." Aku tahu pipiku pasti memerah sekarang,untung dia tidak bisa melihatnya karena itu akan membuatku sangat malu.

"Tidak usah membantah,aku sudah tahu semuanya." Jason terus tertawa dengan kesengsaraanku ini. Dengan sengaja mendorong kepalanya dan hal itu membuat dia kehilangan keseimbangan.

Dan aku tahu apa yang selanjutnya akan terjadi.

------

"Nasib baik aku bertemu kalian di jalan,jika tidak kalian pasti tak akan bisa pulang karena menahan rasa sakitnya." Alex dengan terampil dan hati-hati membalut perban di lengan kanan Jason.

Aku berusaha menahan perihnya saat perban ini menempel di kakiku. Aku dan Jason penuh tempelan perban sekarang karena ulah cerobohku. Kami terjatuh dari sepeda dan untungnya sebuah mobil berhenti di pinggir jalan dan ternyata Alex ada di dalamnya. Dia menolong kami berdua bersama Ayahnya.

Jika Alex tidak di sana,mungkin aku dan Jason masih tergeletak di pinggir jalan dan tidak bisa pulang.

"Terimakasih Alex,ini semua berkatmu." Aku tersenyum kepadanya.

Breakdown : Tears Of An AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang