Chapter 7

62 4 3
                                    

From now I'm adding some songs so you can listen it while read the chapter. That will make the story get better. Okay?ok?k?

Nothing like us - Justin Bieber
You and I - One Direction

Sandra's POV

Aku tidak percaya dia bisa bersikap seperti ini. Dia sangat ceroboh,bahkan membuatku ingin menjauhinya.

Karena dia yang telah mengungkapkan perasaannya padaku,karena dia membawaku ke tempat antah berantah itu,karena dia membiarkanku berlama-lama bahkan tertidur di sana,karena dia merencanakan kita hanya berdua saja,karena dia membuatku tergigit oleh ular,karena dia menciumku.

Jason.

Dialah alasan dibalik terpecahnya hubungan pertemananku dan dia yang baru seumur jagung. Aku merasa nyaman dengan status 'teman' ini. Kenapa dia meminta lebih? Walaupun jujur saja,aku juga menyimpan perasaan yang sama terhadapnya. Tapi ini tidak seharusnya terjadi. We supposed to be a friend.

Ucapan maaf dari dia sepertinya tidak merubah apapun. Dia mengacaukan semuanya. Aku sangat nyaman dengan pertemanan ini,aku yakin dia bisa melindungiku dari gangguan lain. Sama halnya dengan Alex,dia juga teman yang baik walaupun aku belum banyak tahu tentang dia.

Percayalah,rasa cinta bisa merusak semuanya.

Tapi aku lebih kasihan melihat Jason tadi. Ya,dia memang pantas dimarahi oleh Ibunya,tapi apa perlu dihina sampai seperti itu? Bahkan di depanku sendiri.

Sepertinya Jason menerima hinaan itu setiap hari. Dia tetap diam sampai Ibunya mengeluarkan kata-kata yang sangat berlebihan dan sebenarnya tidak boleh dikatakan oleh seorang Ibu.

Setelah itu Jason pergi meninggalkan aku dan Ibunya yang masih mengobati kakiku.

Sungguh,aku ingin berteman lagi dengan Jason.

"Dimana Mom?" Tanyaku kepada Aunty Sarah setelah kesunyian yang lama.

"Annie sedang di kamar membereskan barang-barangnya yang belum semuanya dia tata." Jawab Aunty Sarah. Dia lalu pergi bersama kotak obat dan tidak kembali lagi.

Aku sendirian lagi.

Seperti hari-hari biasanya di New Castle. Di rumah aku selalu sendirian. Mom bilang jika Dad sudah tiada karena tertabrak truk pengangkut gandum di saat dia sedang menyeberang di kampung halamannya di daerah Cornwall.

Tapi anehnya aku tidak pernah diperlihatkan makamnya. Aku belum yakin betul jika Dad sudah tidak ada. Pasti dia masih hidup,hanya saja ada sesuatu yang disembunyikan oleh Mom.

Lupakan hal membosankan itu. Padahal kenyataannya kehidupanku memang membosankan dan tidak bisa dilupakan. Memang Sial hidupku,sampai di sekolah saja tidak ada yang ingin berteman denganku.

Tapi aku memang menikmati kesendirianku. Mom tidak ada di rumah karena harus bekerja saja aku sangat senang. Mom memang tidak mengurusku dengan benar karena alasannya adalah bekerja dan setiap pulang kerja dia hanya akan memarahiku tanpa alasan.

Perlakuan Aunty Sarah kepada Jason tidak berbeda jauh dengan yang Mom lakukan kepadaku. Mungkin saja lebih parah,bedanya hanya Jason yang sikapnya lebih santai dan tidak terlalu memikirkan apa yang selanjutnya akan terjadi jika dia melanggar aturan.

Dengan tertatih-tatih aku mencoba berjalan menaiki tangga untuk mencapai kamarku yang luar biasanya terdapat di loteng. Bayangkan saja sakitnya.

Saat aku melewati kamar Jason,terdengar suara barang terjatuh beberapa kali tapi Jason sama sekali tidak bersuara.

Aku ingin membuka pintunya dan menanyakan apakah semuanya baik-baik saja. Tapi,aku dan Jason sedang tidak dalam keadaan yang baik. Jadi aku mengurungkan niatku.

Breakdown : Tears Of An AngelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang