Eight

1.6K 263 37
                                    

Kejadian itu begitu cepat berlalu, ketika eomma Mina di kabar kan meninggal karena serangan jantung. Tak ada yang tau kenapa eomma Mina bisa pergi secepat itu, bahkan ketika anak nya sedang tertekan berita itu semakin manambah beban untuk nya.

Ketiga orang yang masih menggunakan pakaian serba hitam itu hanya bisa menatap iba ke arah Mina yang tengah duduk di tepi tempat tidur, kedua lengan nya memeluk figura foto bergambar wanita yang paling berharga untuk nya. Mata nya terus saja mengeluarkan cairan bening tanpa bersuara apa lagi terisak.

Gadis itu hanya diam karena sangat terpukul, lengan kecil Nara mulai menutup pintu kamar Mina membiarkan gadis itu sendiri untuk menangkan diri.

"Kau sudah menghubungi Taehyung?" Mina mengusap air mata nya seraya menoleh ke arah Seungcheol, pria yang di tanya hanya mengangguk tanpa ekspresi.

"Tapi dia tak mengangkat panggilan ku."

"Ada apa dengan anak itu," gerutuan Nara terdengar sedikit keras.

"Hubungan mereka berakhir."

Kali ini kedua orang di sana menatap ke arah Jisoo dengan lekat.

Diam.

Kalimat yang di ucapkan Jisoo membuat Nara berdecak setelah beberapa detik diam, "maldo andwae! Mereka ituㅡ"

"Aku serius!"

Jisoo menatap Nara cukup dalam.

"Mina yang cerita padaku ... itu alasan kenapa dia tak datang hari ini."

Gadis di hadapan Jisoo kini kembali meneteskan air mata nya tanpa sadar, mungkin ini salah satu penyebab Mina begitu terpukul karena kehilangan eomma nya dan juga Taehyung. Lengan Nara hampir kembali membuka pintu kamar Mina tapi Seungcheol menahan nya.

"Biarkan dia sendiri,"

"Keunddaeㅡ"

"Ayo pulang! Kau harus menenangkan dirimu dulu, sebelum menghibur nya."

Seungcheol menarik pelan Nara dari sana tapi sebelum kedua orang itu beranjak lebih jauh mereka menoleh ke arah Jisoo.

"Kau bisa menjaga nya kan?" Seungcheol bertanya yang langsung mendapat anggukan dari Jisoo.

Ketika kedua orang itu pergi, Jisoo membuka pintu kamar Mina. Dia berjalan mendekat, berjongkok di hadapan Mina dengan lutut nya yang berada di lantai.
Mata nya menatap Mina begitu dalam tapi gadis di depan nya hanya menatap kosong ke arah Jisoo.

"Mina-ya?"

Gadis itu bergeming, lengan nya semakin erat mengenggam figura yang ada di pelukan nya.

"Aku ada di siniㅡ"

"Keluar lah," kata itu terlontar begitu mudah membuat sesuatu dalam diri Jisoo merasakan perasaan aneh.

"Aku ingin sendiri."

"Jangan lakukan apapun, arrasseo? Saat makan malam kau harus keluar." Jisoo bangkit sebelum lengan nya mengusap kepala Mina dengan lembut.

"Jika kau butuh sesuatu panggil aku."

Lagi-lagi Mina tak bersuara, dia hanya merebahkan tubuh nya di atas tempat tidur dan membalut nya dengan selimut.
Jisoo tak bisa melakukan apapun selain hanya menemani nya, dengan sangat berat hati Jisoo meninggalkan Mina untuk sendiri di dalam kamar nya.
.

.

.
Sudah hampir seharian ini ㅡsetelah di lakukan nya pemakaman kemarinㅡ gadis itu belum juga memasukan apapun ke dalam perut nya, bahkan makanan yang sempat di buatkan Nara tetap tergeletak utuh di atas nakas.
Tubuh Mina kini tengah berdiri menghadap jendela, mata nya menerawang langit malam dengan sisa air mata nya yang entah sejak kapan mulai berhenti.

Complicated [BTS-SVT FANFICTION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang