Epilog

2.8K 273 113
                                    

[Note : Tolong di baca pelan pelan]
...

Genggaman erat pada pergelangan ku semakin terasa menghangat, mengalahkan hembusan angin malam yang selalu dingin.
Ini sudah hampir dua puluh menit kami berada di luar gedung apartemen, membiarkan kedua kaki kami berjalan bebas menelusuri taman yang terletak cukup dekat dari apartemen yang kami tinggali.

Beberapa menit yang lalu, aku sempat bertanya kenapa dia membawaku keluar rumah di tengah malam tapi jawaban nya tetap sama seperti apa yang ia katakan saat ia membangunkan ku.

'Aku butuh udara segar,'

Alasan yang terdengar masuk akal tapi tetap mengganjal bagiku.

Satu tahun hidup bersama nya, aku cukup tau bagaimana cara Jisoo menghabiskan waktu luang nya.
Dia tak pernah bersusah payah membiarkan kedua kaki nya lelah hanya untuk berjalan-jalan seperti malam ini.
Rasanya aku benar-benar menemukan sisi nya yang berbeda.

"Aku gugup,"

Suara itu membawa aku untuk menoleh dan menatap nya dalam, genggaman tangan nya semakin terasa erat hingga dia membawa lengan kiri ku pada saku hoodie yang dia kenakan.

"Kenapa?"

Pelan-pelan aku bertanya hingga deru nafas berat itu semakin jelas terdengar.

"Besok, benar-benar datang."

Ini adalah alasan yang sebenarnya.

"Aku masih belum percaya."

Kekehan ku terdengar pelan hingga kami berhenti melangkah dan kini dia berada di hadapan ku.
Kedua iris hitam nya seakan menusuk mata terdalam ku.

"Kau tidak gugup?"

"Bagaimana mungkin aku tidak gugup?"

Dia tersenyum.

Senyuman yang selalu membuat ku merasa nyaman.

"Tolong jangan marah padaku karena hari ini,"

Kerutan di kening ku mungkin nampak jelas membuat Jisoo yang menyadari nya hanya membenarkan helaian rambutku yang berantakan.

"Ada apa?"

"Aku ingin masalah mu benar-benar selesai."

Aku diam,

"Dia ingin bicara padamu untuk yang terakhir kali nya."

Dan kini aku mengerti arah pembicaraan pria yang akan menjadi suami ku sebentar lagi.

"Aku akan meninggalkan kalian berdua."

"Apa kau gila?"

Teriakan ku menggema pada keheningan malam, Jisoo menutup kedua mata nya beberapa detik dan kembali menatap ku.

"Kita bertemu saat di gereja besok pagi, aku harap kau tetap pada pendirian mu."

Jisoo hampir meninggalkan ku kalau saja aku tak menahan nya untuk terus menatap ku.

Complicated [BTS-SVT FANFICTION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang