Crystal 1 - He's Back

273K 5K 31
                                    

Untuk membaca cerita lengkapnya bisa buka Dreame.com ^^

Link ada di bio yaaa :D

^^^

Hallo readers~ aku datang dengan cerita baru *Oh my* padahal cerita yang lama belum kelar -____-" 

okey, enjoy! :D

==========

Sore itu, aku tengah memandang sungai di bawahku. Air yang mengalir itu aku yakin akan terasa sangat dingin dan menyejukkan. Alirannya juga cukup deras.

Suasana sore di jembatan Purplemadd selalu membuatku merasa tenang dan damai. Dari jembatan ini, dapat terlihat langit senja yang cantik.

Jarang ada orang yang melewati jembatan ini, sehingga membuatku nyaman berada disini.

Aku mengambil kertas kecil yang masih agak baru. Dan terdapat tulisan seseorang yang sudah mengenalku, bahkan ketika aku belum melihat dunia ini.

Aku membuka kertas itu, dan membaca isinya. Tersenyum kecut. Hanya itu yang bisa kulakukan. 

Disana, tertulis bahwa seseorang yang kukasihi melebihi siapapun memutuskan untuk meninggalkan aku bersama dengan ayahku yang kejam itu.

Dia membawa ikut serta adikku yang sangat kusayangi. Entahlah. Aku seperti tidak punya pegangan untuk menopang hidupku. 

"Bu, apa kau sudah tidak menyayangiku?" aku berkata pelan dengan lirih. Kemudian kulipat kertas itu dan kurobek menjadi potongan kecil.

Aku kembali menatap sungai yang alirannya cukup deras itu. Potongan kecil kertas itu sudah berterbangan bersama dengan semilir angin yang membuat rambut hitam panjangku berantakan.

Membiarkan rambutku menutupi wajah dan mataku yang sudah tidak bisa mengeluarkan air mata lagi.

Aku merasa kaku. Aku merasa sangat hina dengan keadaanku saat ini. Aku merasa sudah tidak memiliki apapun di dunia ini.

Sudah tidak memilik alasan untuk apa aku terus bertahan di dunia yang terasa asing sekali. 

Perlahan kakiku yang jenjang ini merangkak menaiki pagar jembatan yang tingginya sebatas dadaku. Aku merasakan semilir angin yang menyejukkan.

Berharap jika angin akan membawa segala kesakitan yang aku alami.

Aku menutup mataku, kemudian merentangkan tanganku. Bersiap menerima angin yang menggoda untuk membawaku terjun bebas ke dalam sungai. Aku tersenyum getir, menguatkan hatiku. 

"Selamat tinggal ayah, ibu, Beryl.. Aku harap kalian memiliki hidup yang lebih indah.." aku sudah siap dan melemaskan kakiku.

Pasrah dengan hembusan angin yang mendorong tubuh ringkihku.

Sebentar lagi aku akan bertemu dengan sang Pencipta. Aku sudah bisa merasa lega, karena tidak akan merasakan hal menyakitkan lagi. 

Namun aku merasa ada tangan yang melingkar di pinggangku, menarikku sampai aku dan dia-entah siapa- terjatuh ke tanah dengan keras.

Aku meringis kesakitan, merasakan pantatku ini mencium bumi dengan keras.

Benar-benar menyakitkan! 

"Adududuh~" suara berat yang sangat asing terdengar di telingaku.

Aku menoleh, dan mendapati seorang pria dengan kaos birunya yang tidak kukenal sedang mengaduh kesakitan, memegang lengannya yang sepertinya terluka.

Dia menoleh ke arahku, dan tersenyum. 

"Apa yang mau kau lakukan, hah?!" sepertinya senyum tadi adalah khayalanku.

[F1] Ruby's HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang