Untuk membaca cerita lengkapnya bisa buka Dreame.com ^^
Link ada di bio yaaa :D
^^^
==========
Aku sedang duduk sendiri di perpustakaan membaca buku-entahlah apa itu. Sebenarnya bukan membaca buku. Tapi aku sedang ingin tidur di perpustakaan. Hah! Ruby tidur? Bodo deh.
Aku hanya ingin mencari ketenangan disini. Kututup kepalaku dengan buku yang kubuka bagian tengahnya. Niatnya sih biar gada yang kenal sama aku. Tapi nyatanya..
Tuk tuk tuk.
Ada seseorang yang mengetuk buku di kepalaku. Siapa sih? Elah. Ganggu waktu tidur aja deh ah. Tak kutanggapi ketukannya.
Tuk tuk tuk.
Argh! Siapa sih? Pasti Sev deh. Dengan kekesalan maksimal dan siap menyemprotkan kemarahanku, aku mendongak dan mencekal tangan yang menggangguku ini.
Oh waw, sialnya itu bukan Sev. Dengan cepat kulepaskan cekalan tanganku.
"Hai.." sapanya sambil duduk di kursi depanku.
Siapa nih? Seragamnya acak kadut gitu.. Aku menatapnya datar tanpa berniat membalas sapaannya.
"Hai, Kak Ruby ya?" ujarnya sambil mengulurkan tangan. "Kenalin, aku Zico, kelas XI IPA 2."
Oh, adek kelas..
Aku mengangkat sebelah alisku tanpa menyambut uluran tangannya.
"Ada apa?" tanyaku tanpa basa basi.
Seakan tahu ketidakmauanku untuk membalas perkenalan darinya, dia tersenyum dan menarik tangannya kembali.
"Pacaran, yuk?" tanyanya dengan nada santai.
Hening.
Satu detik pertama aku mendengar perkataannya.
Dua detik kemudian aku mencerna perkataannya.
Detik ke tiga aku angkat bicara.
"Bilang aja apa keinginan kamu sebenarnya, Zico." ujarku dingin sambil menatapnya dengan tajam.
Dia tertawa mendengar perkataanku dan menepuk tangannya pelan. "Ternyata! Memang kamu cewek yang susah ditaklukin ya!"
Aku menyerit bingung. Apaan sih anak ini? Ga nyambung banget omongannya. Malas menanggapinya, aku memutar bola mataku, dan berdiri.
"Ga penting." ujarku dan berjalan keluar dari perpustakaan.
"Hei, Kak. Jangan pergi dulu dong. Kan belum ngobrol sama aku." ujar Zico tepat di sebelahku.
Aku mendelik. Sejak kapan dia di sampingku? Tak kuhiraukan perkataannya, kakiku terus melangkah maju menuju kelasku.
"By! Dicariin kemana-mana juga! Kemana aja--" ucapan Bella terpotong ketika aku berjalan bersama dengan junior.
"Hai, Kak Bella." Zico berkata sambil melambaikan sebelah tangannya ke Bella.
"Oh, hai Zic. Ketemu juga ya akhirnya sama Ruby." aku menyerit bingung ketika Bella berkata seperti itu. Bella kenal dengan anak tengil ini?
"Iya kak. Yauda deh aku pamit dulu ya kak. Sampai jumpa lagi." dengan cepat Zico meninggalkan kami berdua dengan gaya sok cool-nya.
"Kamu kenal sama dia Bells?" tanyaku sambil berjalan.
Dia menggeleng. "Engga. Tapi dia itu orang yang nyari kamu tempo hari itu loh By. Waktu itu aku ga kenal sama dia. Tapi tadi pagi dia nyari kamu lagi, terus dia ngenalin dirinya deh."
KAMU SEDANG MEMBACA
[F1] Ruby's Heart
Teen FictionRuby, cewek biasa berumur 17 tahun yang terbiasa sendiri harus rela dirusuhin sama Sev yang sifatnya kaya bocah. Karena suatu kejadian, ayah Ruby mengizinkannya tinggal bersama Sev! Gila! Tidak hanya berurusan dengan Sev, dia juga dikejar-kejar...