Crystal 2 - Song Of The Heart

102K 3.3K 41
                                    

Untuk membaca cerita lengkapnya bisa buka Dreame.com ^^

Link ada di bio yaaa :D

^^^ 

PIC: Severus

==========

"Kenzo.." kulihat tatapan matanya masih belum berubah. Tatapan mata yang memancarkan kehangatan. Tatapan yang mampu membuatku terbuai sehingga tidak bisa membuang bayangan wajahnya dalam pikiranku. Seiring kenangan manis nan indah yang terlintas di pikiranku, bersamaan dengan itu memory terburuk ikut terseret. Membuatku tak ingin menatap wajahnya. Kusiapkan mentalku, dengan tegap aku berdiri berhadapan dengan lelaki ini. 

"Hei." dengan sekuat tenaga aku manahan keinginan terdalamku untuk menampar wajahnya, menjambak rambutnya, dan menginjak-injak tubuhnya. Aku menutup mataku dan menghembuskan napasku. 

"Hai juga, Ken." kubalas ucapannya dengan nada sedatar mungkin. Kulihat ada senyum di wajahnya. Bukan, itu adalah seringaian.  

Tanpa aba-aba dia memelukku erat. "Apa kabar sayang?" 

Aku mematung mendengar perkataannya yang penuh dengan tekanan. Kurasakan jantungku berdegup kencang dan aku mengepalkan tanganku. Aku menutup mataku kuat-kuat. Ingin rasanya aku berlari dari sini. 

"Ehem. Sepertinya aku mengganggu disini." baru pertama kali selama dua hari aku mengenalnya, suaranya membuatku lega. Setidaknya aku sadar bahwa sebenarnya aku tidak berduaan dengan Kenzo. Ada dirinya-lelaki yang masih belum kutau namanya itu. Dapat kurasakan Kenzo melonggarkan pelukannya. 

Dengan kesempatan yang ada, aku langsung mundur dan berdiri tepat disebelah pria yang menyelamatkanku tadi. Kulihat dia memandangku dengan tatapan bingung dan berkata "Sepertinya aku harus-" 

Tanganku seperti memiliki nyawa sendiri, entah kenapa dengan seenaknya dia mengambil lengan terdekat. Tepat saat dia akan menggerakkan kakinya untuk beranjak menjauhiku dan Kenzo.Tanpa berpaling dari Kenzo dan tetap mencekal lengan pria itu. Aku berkata dengan lantang "Aku sudah punya dia. Aku harap kamu tidak ganggu kehidupanku lagi." 

Ingin sekali kuteriakkan kalimat Pergi kau ke neraka! 

Dapat kulihat matanya memancarkan sorot kaget, begitu pula dengan lelaki yang masih berdiri kaku di sebelahku. 

Namun seperti mengerti keadaan dan keinginanku, dia sama sekali tidak membantah, bahkan tidak mengeluarkan suara sama sekali. Padahal hanya dengan mengenalnya dua hari ini aku sudah menarik kesimpulan bahwa dia adalah pria yang cerewet. 

Tepat saat Kenzo membuka mulutnya untuk berbicara, aku langsung menarik pria yang kuyakin sedang dalam keadaan bingung. Aku berjalan menjauh dari Kenzo yang menatapku dari jauh. 

Aku tak ingin berbalik lagi. Aku tak mau kembali ke masa lalu. Aku terus berjalan tanpa menghiraukan pria yang sudah berceloteh ria. 

"Hei! Sampai kapan kau mau manarik-narikku, huh?" dia menghentakkan tangan kanannya yang sedaritadi masih kupegang. Sumpah, aku sama sekali tak menyadarinya. Aku terdiam beberapa saat dan melihat sekeliling. Ternyata kami sudah berada di jalan raya, jaraknya lumayan jauh dari pantai tadi. 

Kembali pikiranku menerawang mengingat kejadian tadi. Kenzo ada disini. Untuk apa dia kembali? Apa saat itu dia belum puas menyakitiku? Disaat aku sedang membutuhkan seseorang disampingku, dia hadir dan memberikanku semangat. 

Namun kepercayaan yang kuberikan ternyata dibalas dengan melakukan hal yang diluar dugaanku. Segala sesuatu yang dilakukannya hanyalah akting belaka. Dia sangat cocok menjadi artis terkenal. 

Kupeluk tubuhku yang tak terasa dingin, kurasakan wajahku memanas. Sekelebat memori yang sempat kubuang jauh kini kembali menghantuiku. Aku menggigil, dan aku sangat yakin kalau cuaca hari ini benar-benar panas. 

[F1] Ruby's HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang