Crystal 4 - When He's Sick

63.2K 2.8K 62
                                    

Untuk membaca cerita lengkapnya bisa buka Dreame.com ^^

Link ada di bio yaaa :D

^^^

haii~ ketemu lagi! hoho

lirik gambar: Airi

==========

"Kak.. Kak Ruby.." aku yang sedang melahap sarapan buatan Bi Yura terhenti dan menatap Airi yang menarik ujung seragamku. 

"Ada apa sayang?" tanyaku sambil mengusap kepalanya. Kalau aku melihat Airi, aku ingat Beryl yang berusia setahun diatasnya. Beryl sekarang berusia lima tahun. 

"Kak Sev.. Daritadi Airi bangunin tapi ga bangun-bangun.." ujarnya dengan mata membulat. 

Sev belum bangun? Kulirik jam tanganku dan melotot tak percaya. Ini sudah jam 06.15! Kenapa dia belum bangun? 

"Benarkah? Baiklah, kakak akan melihat dia dulu ya. Airi mau sarapan apa?" tanyaku sambil membantunya naik ke atas bangku. 

"Telur! Mmmh, sosis!" setelah memberikan susu dan makanan yang diinginkan Airi, aku langsung naik ke lantai dua. 

Aku sudah tinggal disini selama beberapa hari, dan mulai terbiasa dengan keluarga baruku ini. Aku, Severus, Airi, dan Bi Yura. Tunggu. Spinel dan Bella juga termasuk keluargaku. 

"Sev? Bangun. Udah jam segini nih.." kataku sambil mengetuk pintu kamarnya. 

Namun tak ada jawaban. Kuketuk lagi. "Sev.." 

"Masuk aja, By.." kudengar suaranya agak parau. 

Setelah mendapatkan izin dari si empunya kamar, aku langsung masuk ke dalam dan menemukan Sev yang masih berselimut tebal. Anak ini, udah jam segini juga. Ntar aku keikut telat deh. 

"Hei! Bangun!" ujarku sambil menarik selimutnya. 

Bukannya bangun, dia malahan meringsut sepeti bayi. Sepeti orang kedinginan. Kulihat wajahnya yang pucat. 

Kemudian aku dekatkan punggung tanganku ke wajahnya. Panas. Dia demam! 

"Hei.. Kau demam.." kataku sambil menyelimutinya dengan selimut yang sempat kutarik tadi. 

"Engga kok By.. Izinin aku tidur bentar ya By.. Nanti.. aku sekolah kok." ujarnya dengan nafas tersengal dan berat. 

"Ck. Masih aja sok kuat kaya dulu." aku teringat pertama kali membawanya ke rumahku. Dalam keadaan yang parah. Penuh dengan luka. 

Aku berniat beranjak dari kamarnya. Ingin memanggil Bi Yura, meminta bantuan untuk menjaganya. Aku tak ingin telat masuk kelas. 

Namun langkahku terhenti karena pergelangan tanganku ditarik oleh Sev. 

"Disini aja.. Jangan pergi.." dia berkata sambil menatapku dengan matanya yang sayu. 

"Aku mau sekolah, Sev.." kataku sambil membalikkan badan dan meletakkan tangannya di tempat semula. 

"Disini aja, By.." ujarnya dengan nada yang sungguh membuatku tak bisa meninggalkannya. Ya ampun! 

"Bi Yura~ Sev demam.." teriakku dari kamar Sev. 

Tak lama kemudian, Bi Yura datang dengan tergopoh-gopoh, dan tercium bau sabun cucian piring. Sepertinya dia sedang mencuci piring. 

"Demam non?" tanya Bi Yura sambil menghampiri Sev dan mengecek demam Sev di keningnya. Tangan Sev masih saja memegang kuat pergelangan tanganku. 

"Wah, iya.." Bi Yura mengangguk dan berjalan keluar, kemudian kembali lagi meletakkan obat di atas meja kecil di samping tempat tidur Sev. 

"Bi, aku mau berangkat sekolah. Tolong jaga Sev ya?" tanyaku dengan nada lembut. 

[F1] Ruby's HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang