Crystal 3 - New Family

80K 3K 71
                                    

Untuk membaca cerita lengkapnya bisa buka Dreame.com ^^

Link ada di bio yaaa :D

^^^

cocok ga ya kalo dia jadi Ruby? *lirik gambar disamping*

========== 

Aku menyingkirkan sesuatu yang memukul-mukul dahiku perlahan. Terganggu dalam tidurku. Benar-benar hal yang menyebalkan! Siapa juga yang berani masuk ke dalam kamarku sepagi ini? Dengan berat kubuka mataku dan kulihat ada sesuatu berbulu di atas wajahku. Berwarna putih dan kecil.. Seperti.. Kaki kucing?!! 

Reflek aku langsung terduduk, dan aku menoleh ke benda yang sudah terjatuh ke lantai. 

"Apaan tuh?" ujarku pelan. 

Kemudian benda itu merangkak keluar dari kolong kasurku, dan menatapku dengan tatapan yang sangat menggemaskan. Anak kucing! Ya ampun lucu banget.. 

Dia mengeong dengan pelan, membuatku tersenyum. Aku mengangkat tubuhnya dan mengelus lehernya sehingga dia merasa nyaman dengan kehadiranku. Aduh, manis banget anak kucing ini. Punya siapa? Sepertinya aku tidak pelihara apapun deh. 

"Suka kucingnya?" ujar suara yang sangat kukenal. 

Severus. 

"Punya siapa nih?" kataku sambil menunjuk kucing yang sudah mengeong dengan manja di pelukanku. Kueratkan pelukannya padanya. 

"Punya kamulah. Siapa lagi?" ujar Sev sambil masuk ke dalam kamarku. 

Setelah kuperhatikan baik-baik, ternyata dia sudah siap dengan seragam sekolahnya. 

Aku menaikkan alis. Kenapa dia suka datang ke rumahku sih? Aku mengacak rambut frustasi. 

"Punyaku?" tanyaku ulang, mungkin salah dengar. 

"Yap!" dia berjalan dan duduk di sofa empuk kesayanganku. "Laper nih By. Makan dong.." 

Aku mendengus kesal. Kutolehkan pandanganku ke arah jam dinding. Sudah pukul enam ternyata. Ya ampun! Aku belum siap-siap sama sekali. Pantesan Sev udah rapi begitu. 

Tanpa kupedulikan Sev yang memasang tampang kelaparan, aku langsung menyambar handuk dan berlari menuju kamar mandi. 

"Aku siapin makanan ya By! Cepetan loh, ntar telat!" 

Teriakan Sev dari kamarku sungguh mengganggu aktivitasku yang sedang fokus di kamar mandi. Sudah beberapa hari ini Sev selalu mengunjungiku. Menemaniku kemanapun aku pergi. Mungkin lebih tepatnya mengikutiku? Yah, pokoknya aku tidak pernah meminta dia untuk datang atau menemaniku, apalagi menyuruhnya makan di rumahku. 

Dan ya, dia sudah bertemu dengan Ayah. Aku ingat kejadian dimana Sev baru keluar dari kamar mandi. Kami kehujanan waktu itu, dan Sev memakai kamar mandi untuk berganti pakaian. Ayah yang melihat pria tidak dikenal ada di rumahnya dalam keadaan bertelanjang dada sama sekali tidak mempermasalahkannya. Ah, biarlah. 

Sekarang ayah tugas di luar kota lagi, dan dia sama sekali tidak memberikan kabar, sehingga aku tidak tahu kapan dia akan pulang. Yah, lagipula aku juga tidak peduli dengan kegiatannya. Yang membuatku takjub adalah, ayah dengan baik menerima Sev. 

Harusnya ayah mengusirnya! Tidak tau apa kalau putrinya ini merasa terganggu dengan kehadirannya?! 

Setelah siap aku langsung berangkat menuju sekolah dengan Sev. Dan tentunya, anak kucing yang diberikan Sev itu aku tinggalkan di kamarku dan membiarkannya bebas. Semoga dia tidak bosan aku tinggal sendirian. 

"Hei, kau dapat kucing itu darimana?" tanyaku pada Sev. 

Dia meletakkan tasnya di kursinya, dan menoleh. "Oh itu, aku menemukannya pagi tadi di dekat rumahmu. Karena kasihan, aku membawakannya untukmu. Kau tidak benci kucing kan?" 

[F1] Ruby's HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang